Tidak seperti kebanyakan anak lain yang sedang bermain di sana, si anak kecil yang memegang satu balon bewarna kuning. Terduduk sendiri, di atas jungkat-jungkit yang hanya terisi olehnya sedangkan teman lainnya bermain bersama-sama di tengah-tengah taman, berkumpul.
Ini sudah hari ke 375, dan anak kecil itu masih betah sendiri.
"Nak Jingga, mau ikut ibu pulang?"
Anak kecil si pemegang balon bernama Jingga, mendongak dan menatap polos dengan kedua mata bulatnya ke arah perempuan dewasa yang kini sudah berjongkok disampingnya, tersenyum ramah.
Membuat Jingga terbawa, ikut menarik kedua sudut bibirnya, Jingga tidak menjawab sebagai gantinya anak kecil manis itu mengangguk-angguk semangat lalu mengulurkan tangan mungilnya meminta dituntun.
Perempuan itu langsung tertawa gemas, dan dengan senang hati menerima uluran tangan Jingga.
"Nah, Jingga. ayo pulang!"
___________________
Tepat tanggal 16 Agustus, di tahun usia Jingga yang menginjak angka 8.
Jingga diadopsi.
___________________
Jingga tidak ada yang namanya semesta membencimu,
Hanya saja,
Tidak ada kisah hidup yang sempurna.
Jadi Jingga, jangan berkecil hati.
Tapi tegarlah.
Karena dunia tidak akan berpaling .
Hanya untuk memastikan kamu tidak menangis dan bersedih.
-jadi Jingga apa kamu sudah merasa lebih baik?-
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Bercerita (On Going)
Teen FictionSegala sesuatu bentuk plagiat ,adalah hal yang paling tidak dibenarkan! Jingga tidak menyangka kepindahannya yang tiba-tiba membawanya dapat merasakan berbagai macam sisi lain dari hidup orang lain, Dari mulai kisah yang paling gelap sampai yang bu...