"Gue adalah anak yang lahir di luar nikah, alasan itulah juga kenapa buat ibu gue bisa dapat posisi jadi istri kedua. Gue yang selalu nanti-nanti kedatangan papa di kehidupan saat itu gak pernah nyangka keinginan gue malah jadi boomerang buat kehidupan orang lain."
"Gue yang dari kecil gak tau siapa bapak gue, tiba-tiba ajah suatu hari didatangi pria yang ngaku kalo dia bapak gue. Tanpa pikir panjang, gue peluk dia sambil nangis-nangis kejer mohon-mohon buat dia jangan pergi lagi ninggalin, lalu berhasil."
"Papa gak ninggalin gue sama mamah lagi, malahan dia bawa gue sama mamah masuk ke kehidupannya yang ternyata juga udah ada anak-anak sama istri papah yang lain nunggu kehadirannya di rumah. Awalnya semuanya nerima baik kehadiran gue dan Mamah, disana gue disambut dan Ibu Shinta istri pertama papa bilang kalo gue juga masih anaknya."
"Sampai suatu hari orang rumah dapat kabar, bahwa ibu Shinta telah meninggal akibat kecelakaan. Yang ternyata setelah ditelusuri lebih jauh oleh pihak kepolisian, kejadian itu bukan murni kecelakaan, tapi murni kesalahan sendiri. Ibu Shinta nabrakin mobilnya sendiri ke pembatas jalan. Saat itu gue baru sadar, ternyata Ibu Shinta gak pernah nerima pernikahan Papa yang kedua yang berarti juga selama itu sikapnya cuman sandiwara palsu. Gue terlalu bodoh buat percaya jika semuanya nerima."
"Tapi karena udah kepalang basah dan terlanjur. Meski berakhir dengan pengasingan dari kedua saudara gue, dan papa yang semenjak Ibu Shinta pergi juga mulai berubah, gak ada di belakang gue lagi sebagai pelindung. Tapi meski begitu Gue memutuskan untuk tetap bertahan meski sendirian."
"Gue jalanin hari-hari berikutnya dengan muka tebal, tapi sekali lagi kayaknya Tuhan menegur gue biar sadar. Dan untuk yang kedua kalinya, kak Rama kehilangan orang tersayangnya lagi. Pandu Maheswara meninggal pas mau posisi penerbangan kuliah ke luar. Ternyata gue udah begitu banyak melewatkan beberapa hal, termasuk kehidupan kak Pandu yang gak pernah baik-baik aja. Kak Pandu gak pernah nerima keputusan papa buat kuliahin dia di luar. Kak Pandu masih mau ngejar mimpinya, jadi atlet profesional badminton cita-citanya yang udah tinggal selangkah . Ternyata pupus karena papa gak setuju. Dan tawaran beasiswa badminton terpaksa dia tolak. Saat gue senang-senangnya dengan kehidupan gue yang mulai menyenangkan. Ternyata kak Pandu jatuh bangun nguatin dirinya yang kepayahan, sampai akhirnya kak Pandu nyerah dan memutuskan untuk berakhir pergi dengan cara gantung diri di langit-langit kamar."
"Makanya dari itu Jingga. Leher gue rasanya kecekik dan semakin kecekik waktu papa gue meninggal.."
"Jingga gue rasa, gue udah terlalu jauh menyelam...."
*****
"Jingga?"
Jingga tersentak dari lamunannya. Ia pun menengok ke samping mendapatkan teman sekamarnya yang ternyata sudah berada di depannya.
"Ah, Gagan. Baru pulang latihan?" Tanyanya.
"Iya, kamu sendiri kenapa dari tadi bengong?"
Jingga menggeleng-gelengkan kepalanya. "Enggak-enggak kenapa-kenapa. Kebiasaan kalo baru bangun."
"Oh."
Jingga mengangguk, lalu matanya mengikuti gerakan Gagan. Kacamata Renang warna hitam yang baru dikeluarkan Gagan dari dalam Sling bag nya mencuri fokus Jingga.
"Oh iya, katanya Lo ikut O2SN. Renang -kah?"
Entah perasaan Jingga atau bukan, tapi begitu menanyakannya. Badan Gagan tampak menegang sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Bercerita (On Going)
Roman pour AdolescentsSegala sesuatu bentuk plagiat ,adalah hal yang paling tidak dibenarkan! Jingga tidak menyangka kepindahannya yang tiba-tiba membawanya dapat merasakan berbagai macam sisi lain dari hidup orang lain, Dari mulai kisah yang paling gelap sampai yang bu...