Part 49 ( Pertemuan )

465 71 5
                                    



Happy reading....







"Aku hanya ingin kamu menjadi pendamping hidupku. Hanya itu." ucap Jungkook dengan tangisannya yang sudah tidak bisa tertahan itu.

•••

"Eomma hanya takut jika Jungkook akan menjadi gila karena wanita itu." ucap Eomma sambil menghela nafas lesu.

Airin hanya menunduk dan mulai menghela nafas sambil berkata dalam hatinya,

''Apa aku harus nyari Y/n? Aku gak tahu dia tinggal dimana. Aku gak tahu identitas lengkapnya. Besok dan besok malam aku sibuk di kantor dan aku juga harus menghadiri acara. Aku akan mencarinya jika waktukku sudah lenggang. Aku gak mau lihat Jungkook menderita kayak gini.''

"Eomma. Aku pulang ya." ucap Airin dengan pelannya.

"Iya Nak. Kamu hati-hati ya." jawabnya sambil mengusap rambut Airin.

Airin pun bergegas pulang setelah berpamitan.

Malam itu, Jungkook tidak bisa tidur.

Begitu pula Airin. Memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa menemukan tempat tinggal Y/n. Di satu sisi, hatinya hancur karena kenyataan pahit ini.

•••

"Kenapa Airin gak jadian sama Jungkook? Dulu kan Jungkook bilang kalo dia akan nyatain perasaannya ke Airin. Tapi kenapa Airin bilang gitu? Apa jangan jangan dia mau nyembunyiin tempat tinggal Jungkook dariku? Tapi...  Ah aku kok jadi pusing gini sih?" tanya Y/n pelan pada dirinya sendiri dan  Y/n pun merebahkan diri dah berusaha untuk tidur.

•••••

Jam 07.30

Y/n masih duduk di halaman rumahnya. Ibu pun menghampiri Y/n dan mengusap bahunya.

"Ayo jalan Nak. Kita beli gaun." ajak Ibu.

Y/n tersenyum dan mengangguk. Mereka pun berangkat menuju Mall.

Sampailah mereka di salah satu butik yang menyatu dengan toko sepatu di Mall tersebut.

"Kamu mau gaun yang mana Nak?" tanya Ibu sambil memilih beberapa gaun.

Y/n pun tertarik pada sebuah gaun berwarna putih tanpa terlalu tampak glamor.

"Aku mau yang ini Bu." ucap Y/n sambil memberikan gaun tersebut.

"Ah bagus Nak. Sepatunya?"

Ibu pun menarik tangan Y/n secara perlahan menuju rak sepatu yang terjejer rapi di butik yang menyatu dengan toko sepatu tersebut.

Pandangan Y/n pun tertuju pada sepasang sepatu.

"Ibu. Aku mau yang ini." ucapnya sambil menunjuk sepatu tersebut.

Ibu pun mengambilnya dan tersenyum sambil berkata,

"Tampaknya sepatu kaca ini akan bagus di kakimu. Coba pakai."

Y/n pun memakainya dan benar saja, sepatunya pas di kaki Y/n.

"Eum.... Yaudah. Kamu beli yang ini aja ya. Ibu suka lihatnya." ucap Ibu sambil tersenyum dan Y/n mengangguk sambil berkata,

"Ibu. Aku ingin beli gunting."

"Hah? Untuk apa Nak?"

"Untuk menepati janjiku. Ya sebenarnya itu... Eum..." Y/n kebingungan saat ingin mengucapkan maksudnya kepada Ibu.

"Ah. Yaudah. Bentar dulu ya. Ibu bayar gaun ini dulu." Ibu pun bergegas menuju kasir dan setelah itu, Ibu membeli Gunting yang Y/n minta.

••••

Janji PeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang