Haechan dan renjun telah kembali ke galery dan haechan masih saja tidak menyangkah dengan perlakuan jaemin pada sahabatnya itu.
"Nakamoto. Kenapa kau tidak mendorongnya tadi saat dia menciummu? Dia sudah mencuri ciuman pertamamu itu sebanyak dua kali." Ucap haechan kesal.
"Kau ingin aku mendorongnya saat kamera wartawan menangkap hal itu? Itu sama saja masuk ke lubang buaya haechan. Sudahlah, tidak perlu diambil pusing. Aku sudah sangat pusing dengan lukisan yang belum jadi itu? Apa kau bisa menemaniku ke pantai?" Ucap renjun pada haechan sembari tersenyum.
"Tidak." Ucap haechan ketus.
"Wae?" Ucap renjun bingung.
"Perjalanan ke pantai itu memakan waktu 2 jam lamanya. Dan kau belum boleh terlalu banyak bekerja. Ingat itu dengan baik Nakamoto. Dan sekarang, ayo kita pulang. Atau kita belanja saja dengan blackcard sih jaemin itu." Ucap haechan melihat Blackcard yang diletakkan renjun pada saku mantel jaemin yang sudah dilepas oleh renjun.
"Tidak. Jangan membuat utangku makin banyak haechan. Aku tidak akan menggunakan uangnya itu." Ucap renjun ketus.
"Kenapa? Setidaknya biarkan dia menafkahimu. Bukankah itu kewajibannya sebagai suami." Ucap haechan kesal.
"Aku tidak mau. Lagian ini hanya kepura-puraan yang terjadi pada kami berdua.' Ucap renjun datar.
"Itulah mengapa Tuhan akan marah pada kalian. Setidaknya buat Tuhan tidak memarahi kalian, pakai uangnya dan mari kita berbelanja." Ucap haechan.
"Tidak akan." Ucap renjun teguh dengan pendiriannya.
"Baiklah. Mari kita belanja dengan blackcard punya jeno akan" Ucap haechan tersenyum.
"Blackcard jeno? Kok ada samamu? Kalian kan belum menikah?" Ucap renjun bingung.
"Dia mencintaiku. Dan dia mengatakan boleh memakai blackcard nya untuk apapun yang aku suka. Ayolah, kita belanja saja. Dan satu lagi, aku sangat kaget karena sih jaemin itu memberikan blackcard nya padamu. Padahal jihoon saja tidak pernah mendapatkan hal itu, sepertinya kau memiliki hatinya sedikit" Ucap haechan mengira-ngira.
"Tidak. Aku tidak perduli. Dan itu sepenuhnya salah. Sudah kita pulang saja, bukankah aku tidak bisa kelelahan dulu." Ucap renjun memakai mantel miliknya dan mengambil tasnya.
"Lalu bagaimana dengan mantel milik jaemin itu? Apa yang akan kita lakukan?" Ucap haechan melihat mantel jaemin itu.
"Antarkan dulu miliknya ini. Nanti kalau dia kedinginan bisa berbahaya." Ucap renjun mengambil mantel itu dan keluar dari ruangannya diikuti oleh haechan.
"Kau mencemaskan?" Ucap haechan curiga.
"Tidak. Hanya saja aku tidak mau mengurus orang sakit." Ucap renjun ketus lalu haechan mengikutinya menuju mobil haechan. Yaiyalah mobil haechan, renjun kan tidak boleh menggunakan mobil karena kecelakaan yang membuatnya trauma saat bersama dengan kekasih Yangyang yang hampir menculiknya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔
Fanfictionbxb homopobic Apa yang akan terjadi disaat renjun telah menggantikan posisi gegenya untuk menikah lalu setelah berjalannya waktu, gegenya kembali dan meminta posisinya setelah perasannya telah tumbuh. Akankah renjun melepaskan atau malah egois denga...