18

4.3K 370 2
                                    

Sinar matahari dengan malu-malu mengintip dari balik jendela kamar kedua anak Adam yang masih diselimuti kasih sayang dan sikap malu-malu satu sama lainnya.

Renjun yang merasakan sinar mentari memaksa untuk masuk ke matanya langsung bergerak dalam tidurnya lalu diapun berbalik menghadap jaemin dan mengusak pada dada bidang suaminya itu. Jaemin yang merasakan pergerakan pada suami mungilnya itu langsung membuka matanya dan mengerjapkan secara perlahan. Lalu diapun tersenyum melihat suami atau bisa dikatakan istri cantik dan mungilnya itu sedang mengusak pada dadanya.

Jaemin hanya diam saja, lalu mengelus kepala renjun dan memeluk pinggang ramping itu agar tubuh mereka lebih dekat tanpa adanya jarak, setelah itu. Jaeminpun mencium puncak kepala renjun, dan diapun mengelus pipi chubby itu sembari berkata pelan.

"Kau mau tidur sampai kapan injunie? Apa masih mengantuk? Bukannya injunie ada lukisan yang harus di kerjakan? Kapan akan terbangun?" Ucap jaemin tersenyum. Renjun yang mendengar hal itu, hanya menggeliat dalam tidurnya lalu diapun membuka matanya secara perlahan dan itu jelas-jelas sangat lucu dimata seorang Jung Jaemin.

"Sudah jam berapa ini?" Ucap renjun yang masih berada dalam keadaan setengah sadar.

"Jam 07:00" Ucap jaemin sembari tersenyum dengan sangat lebar.

"Jam 07:00. Hah?! Aku telat bangun. Aku akan mandi dan membuatkan sarapan." Ucap renjun duduk hingga jaemin ikut duduk dan menahan tangannya agar renjun tidak terburu-buru.

"Santai saja. Lagian, aku juga akan bekerja dari rumah dan kau juga samakan? Jadi santai saja." Ucap jaemin.

"Baiklah. Aku akan melakukan semuanya secara perlahan. Aku akan mandi dulu." Ucap renjun lalu melepaskan tangan jaemin, tapi jaemin seakan tidak terima dan diapun langsung menarik renjun hingga renjun jatuh telentang kembali diatas tempat tidur itu dengan jaemin yang berada diatasnya mengukung tubuhnya.

"Ada apa jaemin?" Ucap renjun kaget dengan perlakuan jaemin hingga wajahnya memerah karena sangat malu. Jaemin yang melihat hal itu tersenyum karena sangat gemas dengan istrinya itu.

"Morning kiss Nana, injunie." Ucap jaemin sembari bersmirk ria lalu mendekatkan wajahnya pada renjun. Renjun yang melihat hal itu hanya diam saja lalu diapun menutup matanya hingga jaemin kembali merasa dapat lampu hijau dengan senang hati dia melakukan hal itu dan dua benda kenyal beda pemilik itu menyatu dan menempel cukup lama, ingat hanya menempel tidak lebih.

Cukup lama mereka melakukan hal itu, hingga akhirnya jaemin berinisiatif untuk menyudahi kegiatan itu walaupun jaemin merasa enggan untuk berhenti mencium bibir Semerah Cherry yang sangat manis baginya itu.

"Terimakasih injunie." Ucap jaemin tersenyum dengan sangat lebar.

"Eh? Hmm." Ucap renjun mengangguk dengan wajah yang sangat memerah karena sangat malu. Lalu renjunpun langsung mendorong jaemin dan berlari kedalam toilet. Jaemin yang melihat hal itu menahan kegemasannya pada renjun yang benar-benar sangat lucu di matanya.

Disinilah sekarang renjun tengah sibuk membuat sarapan untuk mereka berdua sedangkan jaemin tengah mandi. Setelah selesai, renjunpun meletakkan sarapan milik jaemin di meja makan sedangkan sarapan miliknya di meja ruang tengah karena renjun akan sarapan sembari membuat lukisan pesanan dari pengusaha Han Jisung yang akan diantar olehnya besok ke pantai tempat acara akan melamar kekasihnya itu.

Saat jaemin turun dari lantai dua dengan laptop dan beberapa berkas diapun melihat renjun yang telah asyik melukis dengan mulut yang terus mengunyah. Hal itu membuat jaemin semakin gemas dengan renjun.

"Kenapa kau sarapan disini?" Ucap jaemin lalu meletakkan laptop dan berkasnya di atas meja ruangan tengah.

"Aku harus menyelesaikan lukisan ini dengan cepat. Besok harus diantarkan." Ucap renjun tanpa melihat kearah jaemin dan terus melukis bahkan renjun tidak sadar kalau cat telah hinggap pada pipi chubby nya. Hingga membuat jaemin semakin gemas dengan tingkah istrinya itu.

Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang