Epilog

6.9K 390 48
                                    


2 tahun kemudian...


Dua tahun telah berlalu. Dan itu tandanya umur anak jaemren telah dua tahun, bahkan kedua anak kembar itu benar-benar sangat aktif juga berjalan sesuka hatinya itu. Renjun jujur saja sangat kelelahan mengurus kedua anak kembarnya itu karena baik jaemin ataupun renjun tidak mau menggunakan jasa pengasuh anak sama sekali.

Renjun sedang sibuk bermain dengan kedua anak kembarnya itu sambil menunggu jaemin pulang dari kantornya. Sekarang renjun hanya bersama para maid dan juga beberapa bodyguard terutama Seong woo.

"Mama. Lele tindi." Ucap chenle yang berdiri di atas sofa.

"Minhee uga tindi." Ucap Minhee mengikuti chenle berdiri diatas sofa.

"Lele. Minmin, jangan berdiri di sofa. Nanti jatuh gimana? Dengarkan kata Mama apa?" Ucap renjun menatap kedua anaknya yang langsung menunduk karena merasa sangat takut pada ibunya itu.

"Maafin lele mama." Ucap chenle juga Minhee bersamaan dan renjun hanya tersenyum melihat kedua anak kembarnya yang benar-benar seperti fotokopian renjun dan jaemin. Lalu diapun memeluk kedua anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Sudah Mama tidak marah kok. Jangan diulangi lagi ya. Gege tidak boleh mencontohkan yang buruk pada adik. Dan minmin harus mengingatkan Gege kalau itu semua tidak benar. Mengerti?" Ucap renjun tersenyum sembari mengelus kedua kepala anaknya.

Ting...tong...

Renjun mendengar suara bell pintu lalu melihat somi hendak membuka pintu tapi renjun melarangnya karena mengira kalau itu adalah jaemin.

"Somi?" Ucap renjun.

"Iya nyonya." Ucap somi berhenti.

"Biar saya aja yang buka pintunya." Ucap renjun.

"Baik nyonya." Ucap somi lalu pamit kembali kebelakang.

"Ayo kita sambut papa." Ucap renjun tersenyum lalu diapun berjalan bersama dengan kedua anaknya yang berjalan di depannya.

Renjunpun membuka pintu rumahnya dengan senyum yang mengembang pada wajahnya. Tapi, seketika senyum itu menghilang karena yang datang adalah Yangyang dengan anaknya yang kira-kira berumur 3 tahunan. Renjun benar-benar sangat kaget bahkan kedua anak renjun langsung memeluk kaki renjun karena takut.

"Yangyang ge?" Ucap renjun kaget.

"Renjun. Apa kabar adikku?" Ucap Yangyang tersenyum lalu melihat kedua anak kecil yang memeluk kaki sang adik. Bahkan Seong woo sangat kaget melihat kedatangan Yangyang, akhirnya langsung mendekat.

"Tuan Yangyang?" Ucap Seong woo.

"Oh. Hai." Ucap Yangyang tersenyum.

"Hyung. Tolong bawa sih kembar kedalam kamarnya. Suruh somi menjaganya sebentar." Ucap renjun. Dan Seong woo langsung menggendong kedua anak kembar itu dan membawanya masuk kedalam kamar renjun dan jaemin.

"Masuk ge." Ucap renjun mempersilahkan Yangyang untuk masuk kedalam rumahnya. Yangyangpun masuk bersama dengan anak yang berada dalam gendongannya.

"Gege apa kabar?" Ucap renjun berbasa-basi walaupun dia merasa sangat takut kalau mimpinya menjadi kenyataan. Karena dia tidak ingin hal itu sama sekali.

"Baik. Dan gege tidak suka berbasa basi. Kau tau bukan? Kau pasti sangat mengenal Gege bukan? Sekarang Gege kemari ingin meminta posisi Gege kembali. Karena posisi itu sedari awal adalah milik Gege." Ucap Yangyang.

"Tapi Gege. Ini tidak adil untukku. Kau yang pergi ge, kau pergi tanpa paksaan siapapun. Kenapa sekarang kau malah kembali dan meminta semuanya. Kau tidak boleh egois Gege, anakku membutuhkan jaemin. Kau tidak berhak meminta posisimu kembali. Karena ini milikku. Semuanya milikku, bahkan aku memiliki anak dari jaemin, posisiku sangat kuat Gege." Ucap renjun dengan berlinangan air mata.

Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang