Disini sekarang haechan dan jeno berada di depan ruang rawat vvip dengan renjun yang sedang ditangani oleh dokter Son. Haechan bahkan tidak kunjung berhenti menangis karena merasa sangat cemas pada sahabatnya itu. Maklumlah ini kali pertama haechan melihat hal itu terjadi pada renjunnya.
Jeno bahkan sudah berusaha menenangkannya namun tidak bisa. Lalu tak lama setelah itu yuwin datang setelah mendapatkan telpon dari haechan. Tapi, haechan tidak menghubungi jaemin mengingat karena jaemin lah renjunnya bisa begini. Dia bahkan masih mensumpah serapahkan jaemin dalam hatinya.
"Bagaimana keadaan renjun?" Ucap winwin cemas.
"Kami belum tau mama win. Yuta otusan. Renjun masih ditangani." Ucap haechan takut.
"Kenapa bisa begini? Apa renjun terlalu memforsir tenaganya lagi Chan?" Ucap yuta menatap anak sahabatnya itu dengan sangat tajam dan jujur saja haechan bingung ingin mengatakan apa, karena kalau dia berkata jujur mungkin seorang Jung Jaemin akan tiada dari dunia ini. Dan mungkin renjun akan memakinya karena pada akhirnya membuat orangtua renjun menangis karena mendengar semuanya.
"Iya, yuta otusan tau sendiri renjun seperti apakan? Haechan sangat kaget sekali tadi saat berkunjung ke galery." Ucap haechan berbohong.
"Ah, baiklah. Sekarang dimana jaemin? Istrinya lagi sakit dia malah gak ada." Ucap yuta kesal.
"Jaemin sangat sibuk otusan. Masalahnya Daddy sama mommy sedang ke Sidney." Ucap jeno.
"Apa kau tidak bisa menggantikannya. Istrinya sedang sakit." Ucap yuta semakin marah.
"Tenang Hyung. Sekarang kau harus tenang. Kita harus fokus pada renjun. Dan jeno, hubungi jaemin segera." Ucap winwin sembari menggenggam erat tangan suaminya itu.
"Baik Mama win." Ucap jeno lalu mengeluarkan ponselnya dan mendeal nama dari adik sekaligus kembarannya itu.
"Ada apa lagi jeno? Lo mau mengatakan apa lagi hah? Gue sedang sibuk, jihoon masih belum bangun."
"Renjun dirumah sakit. Dia tadi pingsan dengan darah yang keluar banyak dari hidungnya. Gue sekarang di Samsung hospital ruang vvip 127. Segera kesini." Lalu jeno mematikan ponselnya tanpa perduli lagi dengan kembarannya itu, pasalnya dia juga kesal sangat kesal dengan kembarannya itu. Sungguh.
Tepat saat itu, dokter Son keluar dengan segala macam hasil test juga wajah yang lelah.
"Bagaimana keadaan renjun dok?" Ucap winwin cemas.
"Renjun sangat banyak pikiran dan tertekan. Tolong jangan membuatnya semakin banyak pikiran. Kasihan tubuh mungil itu. Lagian sekarang renjun sudah baik-baik saja. Walaupun tadi saya sempat hampir sangat kesulitan menghentikan darah yang keluar dari hidungnya. Tapi, sekarang dia baik-baik saja. Dia bahkan harus di rawat selama seminggu dirumah sakit ini. Agar saya bisa mengontrolnya dengan sangat tepat." Ucap dokter Son.
"Sekali lagi terimakasih dokter Son." Ucap yuta.
"Ah iya tuan Nakamoto. Dari tadi anak kalian memanggil nama suaminya. Apa dia sudah datang?" Ucap dokter Son.
"Apa dokter tidak salah dengar?" Ucap haechan tak percaya.
"Hmm. Saya tidak salah dengar. Saya sangat jelas mendengarnya." Ucap dokter Son dan membuat haechan sangat kaget sekali apalagi jeno.
"Dia sedang dijalan dokter." Ucap winwin.
"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu. Kalian bisa masuk tapi jangan mengganggunya. Dia harus beristirahat dengan sangat total." Ucap dokter Son lalu pergi dan merekapun masuk kedalam ruangan renjun itu.
Jaemin yang mendengar hal yang dikatakan oleh jeno langsung bergegas menuju rumah sakit tanpa memperdulikan jihoon yang masih tertidur juga beberapa berkas yang dia tinggal begitu saja untuk langsung kerumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔
Fanfictionbxb homopobic Apa yang akan terjadi disaat renjun telah menggantikan posisi gegenya untuk menikah lalu setelah berjalannya waktu, gegenya kembali dan meminta posisinya setelah perasannya telah tumbuh. Akankah renjun melepaskan atau malah egois denga...