Keesokan harinya, renjun tengah berada di depan meja rias dan melihat betapa sembabnya mata itu. Renjun benar-benar menumpahkan semuanya dengan sangat banyak. Hingga membuat wajah cantik itu dihiasi mata sembab. Dan dia terpaksa menyembunyikan semuanya dengan make up ala idol yang tidak terlalu mencolok.
Setelah selesai diapun turun dari lantai dua rumah itu dan pergi kedapur untuk memasak tapi dia terhenti seketika saat melihat jaemin tengah memasak.
"Apa kaki kau sudah jauh lebih baik?" Ucap renjun.
"Hmm. Lagian sudah 4 hari juga. Inikah jatah gue masak makanan untuk kita. Sesuai dengan yang ada di kontrak." Ucap jaemin santai.
"Tentu saja sesuai kontrak pernikahan itu. Apa yang kau pikirkan tentang ini renjun."batin renjun.
"Tentu saja. Makasih karena sudah mau bekerja sama tuan Jung Jaemin." Ucap renjun datar lalu duduk di meja makan untuk menunggu masakan jaemin.
"Kenapa rasanya aneh sekali. Aku tidak ingin menggunakan kontrak itu lagi. Tapi hatiku masih sangat ragu."batin jaemin. Lalu diapun meletakkan sarapan pagi untuk mereka berdua.
"Selamat makan." Ucap renjun lalu memakan sarapannya walaupun dia sangat tidak ingin makan saat ini. Begitu pula dengan jaemin.
Setelah selesai makan, merekapun bersih-bersih sendirian karena jaemin memang harus banyak istirahat untuk kakinya.
"Renjun. Maaf aku tidak bisa membantumu." Ucap jaemin ntah kenapa merasa bersalah.
"Tidak masalah. Sedikit doang." Ucap renjun tersenyum kecil sangat kecil hingga tidak ada seorangpun yang bisa melihatnya.
Ting..tong...Ting...tong..
Bel rumah itu berbunyi dan renjunpun membukakan pintu dan melihat Mark lalu memeluknya.
"Mark hyung. Aku sangat merindukanmu." Ucap renjun.
"Aku juga." Ucap mark tersenyum lalu membalas pelukan itu. Dan jaemin melihat semua itu dengan sangat cemburu. Ntah kenapa.
"Ekhem."
Dan sontak saja Mark langsung melepaskan pelukannya pada renjun begitu pula sebaliknya.
"Ah, Hyung. itu suamiku Jung Jaemin. Dan jaemin, ini Mark Lee sepupu haechan." Ucap renjun tersenyum dan jaemin hanya memutar malas bola matanya.
"Ayo masuk Hyung." Ucap renjun tersenyum lalu markpun masuk dan mereka berdua melalui jaemin. Jaemin hanya mengikutinya saja dan duduk dihadapan Mark sementara renjun sedang mengambilkan air.
"Silahkan di minum Mark Hyung." Ucap renjun tersenyum dan hendak duduk tapi jaemin menariknya dengan cepat hingga renjun duduk disebelah jaemin dengan jaemin yang memeluk posesif pinggangnya.
Mark yang melihat hal itu hanya tersenyum dan meminum air yang di sediakan.
"Kau semakin cantik saja renjun." Ucap Mark tersenyum.
"Hyung bisa saja. Memangnya haechan tidak cantik juga?" Ucap renjun tersenyum.
"Dia manis. Tapi kau jauh lebih cantik. Sayang sekali karena kau sudah menikah sekarang." Ucap Mark.
"Kau carilah segera kekasih Mark Hyung." Ucap renjun tersenyum dan jaemin hanya dia mendengarkan percakapan mereka berdua dan diapun menyandarkan kepalanya ke bahu sempit renjun. Renjun bahkan kaget dengan detak jantung yang sangat cepat. Bahkan wajahnya sangat memerah sekali saat ini.
"Ada apa jun? Kenapa wajahmu memerah seperti itu?" Ucap Mark bingung.
"Aaa, aku hanya kepanasan saja hyung." Ucap renjun sedikit gugup. Dan jaemin justru sangat senang mendengar renjun yang gugup bahkan dia bisa dengan jelas mendengarkan detak jantung renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔
Fanfictionbxb homopobic Apa yang akan terjadi disaat renjun telah menggantikan posisi gegenya untuk menikah lalu setelah berjalannya waktu, gegenya kembali dan meminta posisinya setelah perasannya telah tumbuh. Akankah renjun melepaskan atau malah egois denga...