19

4.1K 361 8
                                    

Reader-nim😁😁😁
Spesial birthday author nih🎂😘😍💚
Makasih karena sudah setia untuk nungguin cerita ini semuanya💚😘
We love you💚😍😘
And
Happy birthday for me🎂😘😍💚









[Besitzer meines Herzens]



















Disini sekarang renjun dan jaemin menanti kedatangan jeno dan haechan. Karena memang mereka akan pergi ke pantai untuk mengantar lukisan pesanan hanjis tersebut sekaligus jeno, dan jaemin diundang untuk melihat momen penting teman mereka itu. Dan renjun jelas-jelas harus ikut karena dia adalah istri jaemin dan haechan juga harus ikut karena dia adalah kekasih jeno bahkan tengah mengandung anak jeno. Bahkan daehwi saja dipaksa untuk ikut oleh haechan karena tidak ingin ditinggalkan oleh sahabatnya yang satu itu, karena dia sadar renjun akan sepenuhnya di monopoli oleh jaemin, sang suami dari sahabat mungilnya itu.

Renjun merasa sangat kesal karena menunggu dengan sangat lama iparnya itu.

"Apa mereka masih lama jaemin? Aku harus segera mengantarkan lukisan ini pada pengusaha Han." Ucap renjun kesal.

"Tenanglah. Sebentar lagi mereka pasti akan sampai." Ucap jaemin lalu memeluk renjun dari belakang karena memang renjun tengah berdiri didepan jaemin.

"Aku hanya tidak suka terlambat." Ucap renjun mempoutkan bibirnya dan dapat dilihat oleh jaemin yang sangat gemas padanya.

"Hmm, arra." Ucap jaemin lalu mencium aroma yang sangat dia sukai dari kepala suami kecilnya itu.

Tepat saat itu, mobil jeno memasuki pekarangan rumah jaemren dan renjun langsung saja melepaskan pelukan jaemin karena memang dia belum terbiasa dengan semua itu lalu diapun mengambil lukisan yang terbungkus dengan kertas cokelat.

"Maaf lama." Ucap jeno tersenyum.

"Kau ikut juga daehwi?" Ucap renjun ketus.

"Hmm. Haechan memaksaku. Karena dia ingin bersama denganku. Dan dia sangat yakin kalau kau akan segera di monopoli sama jaemin." Ucap daehwi datar.

"Ada-ada saja." Ucap renjun tidak paham dengan mood orang yang tengah mengandung.

"Sudahlah. Ada baiknya daehwi datang memang. Dia sangat di perlukan." Ucap jaemin yang telah tau kalau temannya hanjis itu akan melamar sahabat dari ketiga uke itu.

"Terserah saja." Ucap daehwi ketus.

"Ayo masuk. Ayo jaemin, gue bantu." Ucap jeno lalu membantu kembaran sekaligus adiknya itu. Dan ketiga uke itupun duduk di bangku belakang dengan renjun yang berada di tengah-tengah.

"Oke, kita akan sampai dalam waktu 2jam jadi kalau ingin tidur. Maka tidur saja, dan hari juga sudah mulai jam 17:00 dan tenang saja kita akan sampai tepat waktu." Ucap jeno sembari menjalankan mobilnya menuju pantai.

"Terserah saja." Ucap renjun ketus. Jaemin yang mendengar suara ketus itu sangat paham kalau suami mungilnya itu sangat kesal setengah mati hingga dia tersenyum sangat lebar. Lalu mengulurkan tangannya ke belakang untuk menggenggam tangan renjun.

"Aku tau kau lelah karena pekerjaan dan banyak hal lainnya. Jadi tidurlah." Ucap jaemin tersenyum melihat kearah renjun sekilas.

"Pemberitahuan saja tuan Jung Jaemin, renjun tidak akan bisa tidur di sembarang tempat. Asal kau tau saja." Ucap haechan.

"Benarkah?" Ucap jaemin menatap renjun kebelakang.

"Hmm. Benar sekali." Ucap daehwi.

"Kalau begitu kemarilah. Aku akan memangkumu. Lagian aku tau kau sangat lelah dan mata itu memang harus tidur bukan?" Ucap jaemin tersenyum.

Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang