21🔞🔞🔞

6.8K 372 4
                                    


Saat para seme sedang asyik berbincang-bincang, bominpun datang dengan suaminya hwall. Dan yang jelas saja langsung mencari renjun, karena hwallkan adik sepupu renjun.

"Jaemin Gege? Renjun ge dimana?" Ucap hwall.

"Disana. Dia sedang sama sahabatnya." Ucap jaemin menunjuk tempat yang di duduki oleh renjun bahkan sekarang saja dia sangat rindu pada suami kecilnya itu. Padahal baru sebentar.

"Ah, baiklah. Gege aku akan kesana dulu." Ucap hwall lalu berlari menuju tempat renjun.

"Suamimu kenal sama renjun?" Ucap Hyunjin bingung.

"Tentu saja. Renjunkan iparku. Dia kakak sepupu hwall." Ucap bomin lalu duduk di sebelah jaemin.

"Jadi, kalian bertiga keluarga Dong?" Ucap Hyunjin menunjuk bomin, jaemin dan jeno.

"Tentu saja. Memangnya apa lagi." Ucap jaemin ketus.

"Tidak ada. Aku kaget saja." Ucap Hyunjin dengan senyum konyolnya.

"Oh iya, bomin? Mengenai Dery ge, Lucas ge, Jung woo ge, watabena onichan, haruto, Yuto ojisan, mommy woo seok, nenek-kakek Huang, nenek-kakek Nakamoto, apa mereka baik-baik saja?" Ucap jaemin.

"Hmm. Sebelum kemari mereka baik-baik saja. Lagian, aku juga telah pindah kemari karena perusahaan di sini. Dan rumah kita juga bersebalahan." Ucap bomin pada jaemin.

"Aku baru tau." Ucap jaemin.

"Itu permintaan hwall. Makanya aku turuti. Lagian bukankah bagus, karena renjun ada temannya." Ucap bomin.

"Iya juga." Ucap jaemin setuju.

"Kapan acaranya mau di mulai hanjis? Ini sudah masuk jam makan malam, suami gue harus makan karena ada anak kami didalam sana." Ucap Hyunjin.

"Yasudah kita makan malam dulu saja. Ribet banget." Ucap hanjis malas dengan tingkah sahabatnya yang satu itu.

Dan tepat saat itu, renjunpun menghampiri jaemin.

"Nana?" Panggil renjun hingga jaemin melihat renjun sepenuhnya dengan senyum lebarnya bahkan semua sahabatnya sangat kaget kalau jeno mah dia sudah mulai terbiasa.

"Iya?"

"Ayo makan. Kau harus minum obatmu. Agar kakimu segera sembuh." Ucap renjun.

"Baiklah. Kau juga harus makan, ingat kesehatanmu juga. Kau juga harus minum obat kan?" Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm. Oh iya, jeno. Kau bawa vitamin haechan kan?" Ucap renjun melihat kearah jeno.

"Hmm. Apa haechan merasakan perutnya sakit?" Ucap jeno cemas.

"Perutnya sedikit keram tadi. Tapi, sudah lebih baik. Kau lihatlah dulu.' Ucap renjun. Dan jeno langsung melesat begitu saja.

"Apa aku ketinggalan sesuatu?" Ucap bomin bingung.

"Haechan hamil anak jeno. Bomin. Makanya jadi seperti itu. Tapi, berjanji lah satu hal padaku, jangan berkata apapun pada orangtuanya ataupun mommy tae dan Daddy jae. Biarkan saja mereka yang mengurus semuanya." Ucap renjun.

"Baiklah." Ucap bomin mengerti.

"Ayo aku bantu Nana." Ucap renjun memapah jaemin dan jaeminpun langsung memeluk pinggang renjun dengan sangat posesif. Begitu pula yang lainnya langsung kemeja panjang untuk makan malam bersama dengan semua tamu.

Tepat saat itu, Samuel dan Mark datang bersamaan, lalu Samuel langsung mendekat pada adiknya itu.

"Injunie." Ucap Samuel tersenyum.

Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang