26

3.5K 309 3
                                    

Disini sekarang yuwin, dan jaemren tengah makan malam bersama dengan makanan yang telah di siapkan oleh chef di mansion tersebut.

"Injunie? Sudah jauh lebih baik?" Ucap yuta.

"Iya otusan." Ucap renjun tersenyum.

"Makan yang banyak." Ucap winwin memberikan tambahan lauk Pauk kedalam piring renjun dan jaemin.

"Makasih mama." Ucap mereka berdua bersamaan.

"Oh iya, Mama otusan. Nanti renjun akan pergi dengan jaemin ke boutique untuk membeli baju yang akan kami pakai besok untuk datang keacara pernikahan taro ge dan sungchan." Ucap renjun tersenyum.

"Kau tidak mengatakan padaku sebelumnya injunie?" Ucap jaemin menatap suaminya yang berada disampingnya itu.

"Mianhe. Apa Nana keberatan?" Ucap renjun tersenyum hingga puppy eyesnya terbentuk.

"Tentu tidak." Ucap jaemin sembari mengusak sedikit rambut suami mungilnya itu.

"Maksudmu pernikahan dokter Jung?" Ucap yuta.

"Kau benar otusan. Dokter yang dulu sempat mengobati ku. Apa tidak boleh?" Ucap renjun.

"Dia akan menikah dengan siapa?" Ucap yuta.

"Dengan shotaro Hyung." Ucap renjun tersenyum.

"Shotaro teman Yangyang?" Ucap yuta.

"Iya otusan." Ucap renjun.

"Kalau begitu jangan datang." Ucap yuta datar.

"Tapi otusan. Dia telah mengundang injunie sendiri." Ucap renjun.

"Sekali tidak tetap tidak Renjun." Tegas yuta. Dan renjun hanya terdiam karena kalau yuta telah tegas seperti itu maka dia tidak akan bisa membantah bahkan rasanya sekarang renjun ingin menangis.

Jaemin dapat merasakan perubahan ekspresi wajah suami mungilnya itu. Dan renjun akhirnya menghentikan makannya lalu pergi begitu saja untuk kembali kekamarnya. Winwin yang melihat hal itu memberi kode pada jaemin untuk menyusul renjun kedalam kamar dan jaemin langsung melakukannya.

"Hyung, jangan seperti ini. Kenapa kau malah seperti ini?" Ucap winwin bingung.

"Apa maksudmu?" Ucap yuta datar.

"Jangan terlalu keras pada renjun saat ini Hyung. Aku merasa dia lebih perasa saat ini. Moodnya selalu berubah-ubah. Lagian apa salahnya kalau dia datang? Kita juga sudah mengenal sungchan bukan?" Ucap winwin.

"Aku tau, ini memang terdengar sangat keras. Tapi, aku tidak mau dia bertemu dengan teman dari orang tidak tau terimakasih seperti yangyang itu." Ucap yuta datar.

"Hyung, aku mengerti kau kecewa pada Yangyang. Tapi, jangan seperti ini. Kau bisa membuat renjun menangis malam ini. Hyung, sekarang biarkan dia pergi, anggap saja dia pergi untuk menemui sungchan bukan shotaro. Apa tidak bisa Hyung?" Ucap winwin.

"Baiklah. Terserah kau saja. Aku akan tidur dulu." Ucap yuta lalu diapun beranjak dari meja makan menuju kamar.

"Tolong bereskan semuanya ya." Ucap winwin pada beberapa maid.

"Baik nyonya." Ucap maid itu lalu winwin segera pergi menuju kamar anaknya itu.






Didalam kamarnya, renjun menangis sembari memeluk lututnya dengan sangat erat. Jaemin yang melihat hal itu, langsung mendekati suami mungilnya itu dan memeluknya.

"Injunie. Tenanglah. Kenapa kau menangis lagi?" Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit renjun.

"Nana hikss....hiksss.... Kenapa aku terlalu perasa dan gampang berubah mood seperti ini Nana. Hikss..hikss... Aku sepertinya ingin menangis mendengar otusan melarangku. Dan aku jadi benar-benar menangis hikss..." Ucap renjun.

Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang