17

4K 364 20
                                    

Disinilah mereka sekarang berada di depan mansion keluarga Jung yang sangat besar dan sama besarnya dengan mansion keluarga Nakamoto juga Seo.

Jaeminpun dibantu keluar dari mobil dengan renjun karena memang renjun lah yang menyetir menuju mansion keluarga Jung. Kalau tidak bisa-bisa kaki jaemin akan kembali membengkak.

Setelah memberikan kunci pada salah satu bodyguard keluarga Jung, renjunpun masuk kedalam mansion yang pintunya telah dibuka oleh para maid yang sangat kaget melihat kondisi tuan mudanya itu.

Bahkan saat berada didalam mansion itu, taeyong, jaehyun, yuta, dan winwin kaget dengan keadaan jaemin.

"Apa yang terjadi renjun-ah?" Ucap taeyong.

"Jaemin hanya kecelakaan kecil kemarin mommy, makanya kakinya harus di gips selama 2 Minggu." Ucap renjun lalu membantu jaemin duduk di sofa.

"Kau ini harusnya hati-hati jaemin." Ucap jaehyun.

"Mian Daddy." Ucap jaemin.

"Mama, otusan. Aku sangat merindukan kalian." Ucap renjun lalu memeluk kedua orangtuanya.

"Mama sama otusan juga sangat merindukanmu sayang." Ucap winwin membalas pelukan anak mereka begitu pula dengan yuta.

Jaemin yang melihat hal itu hanya tersenyum saja.

"Dimana jeno mommy?" Ucap jaemin yang tidak bisa menemukan jeno sejauh mata memandang.

"Kenapa mencari ku Jung?" Ucap jeno yang baru saja kembali.

"Kau baru saja kembali?" Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap jeno mengangguk.

"Kapan kau akan mengatakannya jeno-ssi?" Ucap renjun menatap jeno hingga jeno sangat kaget sekali. Dan diapun memberikan kode pada jaemin untuk membuat renjun diam, jaemin yang merasa kasihan kalau nantinya mommy akan menghajar jeno mengikutinya.

"Akh." Ucap jaemin pura-pura sakit. Renjun yang mendengar hal itu langsung mendekat pada jaemin lalu menatap kakinya yang di gips.

"Apa sakit lagi? Perlu aku telpon dokter Son?" Ucap renjun cemas.

"Hanya nyeri saja. Sepertinya memang perlu untuk menghubunginya." Ucap jaemin dengan pura-pura meringis.

Dan renjunpun langsung menghubungi dokter Son.

"Iya nyonya Jung? Ada apa?"

"Dokter Son? Jaemin merasakan nyeri pada kakinya. Apa akan baik-baik saja?" Cemas renjun. Dan jujur jaemin sangat suka saat renjun cemas padanya.

"Itu mungkin karena dia menggerakkan kakinya terlalu banyak. Berikan saja tea herbal yang biasa kau minum nyonya."

"Tapi saya tidak sedang berada di rumah sekarang. Kami sedang berada di mansion mommy tae dan Daddy jae."

"Kalau begitu, biarkan dia istirahat dan usahakan untuk tidak banyak bergerak."

"Baiklah." Ucap renjun mengerti lalu mematikan ponselnya.

"Bagaimana sayang? Apa yang dikatakan dokter Son?" Ucap taeyong panik.

"Jaemin hanya perlu istirahat saja mommy. Dan tuan Jung Jaemin, tolong jangan terlalu nakal." Ucap renjun ketus.

"Baiklah." Ucap jaemin yang gemas lalu mencubit pelan pipi renjun.

"Sakit." Rengek renjun dengan bibir yang di poutkan. Dan jaeminpun hanya tersenyum lalu mencium pipi renjun yang tadi dia cubit.

"Masih sakit?" Ucap jaemin tersenyum.

"Dasar mesum." Ucap renjun lalu memeluk winwin karena sangat malu. Jaeyong, yuwin, dan jeno yang melihat hal itu hanya tersenyum karena kelakuan renjun sangat lucu sekali. Dan dapat dimaklumi karena umur renjun ataupun jaemin baru 21 tahun.

Besitzer meines Herzens {Jaemren} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang