01- Olimpiade

209 31 11
                                    

Januari, 2020

Olimpiade paling ber gengsi di adakan di kota jakarta, berbagai SMA dari sekolah Elite ikut meramaikan olimpiade ini. Terutama SMA Galaxy Internasional High school dan SMA Aditama.

Kedua SMA ini sangat terkenal dengan prestasi yang sangat membanggakan dari siswa dan siswi yang menempuh pendidikan disana. Terutama Oza dan Kenzie, dua human ini adalah sosok yang paling terkenal di SMA GIHS. Karena sangat jenius dan aktif dalam organisasi di dalam maupun luar sekolah.

"Tidak harus menang, tapi jadi lah yang terbaik!" Satu pesan dari ketua Yayasan SMA GIHS sukses membuat Oza semangat.

SMA ini menjadi impian karena tidak hanya mengedepankan Akademik namun juga attitude.

Suara riuh tepuk tangan menggema di telinga para siswa dan siswi Sma galaxi internasional high school, lagi lagi dan lagi dua sejoli itu Oza dan Kenzie membuat bangga SMA galaxi internasional high school.

"Kita masih kalah!" Ivan mendekati ketua Yayasan SMA Aditama.

Ketua yayasan menepuk bahu Ivan dan Calista. "Kalah dan menang dalam suatu pertandingan itu biasa."

Kenzie dan Oza mendekati Ivan. Oza mengulurkan tangannya pada Ivan. "Good job! Sampai bertemu di lain waktu, sukses selalu!"

Ivan dan Calista menerima uluran tangan Oza dan tersenyum hangat. "Thanks, Bro!" Seru Ivan.

Kenzie dan Oza berada di sebuah cafe di kota, tidak hanya berdua, disana juga ada Arion dan Kayla. Mereka adalah sahabat terdekat Oza dan Kenzie.

"Ahhh kesayangan! Bangga banget gue punya babu pintar kaya lo!" Puji Arion pada Kenzie.

Arion segera merangkul pundak kenzie dan menepuk nya dengan bangga. "Jangan dekat bangsat!" Kenzie menepis tangan Arion dengan kasar.

Arion terus menganggu Kenzie walaupun berkali-kali umpatan di lontarkan oleh pria kaku itu. "Disana ada cewek cantik gak, Ken?" Tanya Arion dengan antusias.

Tiba-tiba dua orang remaja menghampiri meja Oza dkk. Oza tersenyum ramah ketika mengetahui remaja itu adalah Ivan dan Calista.

"Boleh ikutan gabung?" Tanya Ivan dengan ramah.

"Tentu!" Balas Oza dengan antusias.

Ivan dan Calista memperkenalkan diri begitu pun Oza dkk.

Ivan Dan yang lainnya mengalihkan pandangan mereka ke sebuah meja dimana seorang Ibu berkisar umur 40-an terus-menerus batuk. Bukan hanya mereka, seluruh penghuni cafe juga tampak nya menoleh kepada Ibu itu. Sang Ibu merasa tak enak dan akhirnya pergi meninggalkan cafe.

"Kalian liatin gitu termasuk rasis, gak sih?" Tanya Arion.

Bukan menjawab pertanyaan sahabatnya, Kayla membuka obrolan baru. "Gue jadi ngeri anjir!"

"Semoga aja virus itu gak masuk ke indonesia," kata Calista yang juga merasa ngeri.

Beberapa bulan yang lalu, satu virus yang berasal dari salah satu negara sontak menggemparkan seluruh Dunia. Kini virus itu mulai menjalar dibeberapa negara eropa bahkan memasuki kawasan Asia. Banyak orang -orang mengeluarkan argumen bahwa virus itu memang telah di rancang. Tapi, tidak sedikit pula warga yang sudah memiliki agama berpendapat bahwa ini adalah pertanda kiamat.
Kabar-kabar yang muncul di televisi membuat banyak orang panik, pemerintah indonesia juga melarang turis untuk memasuki negeri ini.

"Gue bukan sok pintar atau gimana, tapi kok aneh ya!" Seru Ivan sembari melihat berita di Handphone Kenzie.

"Gimana kalo virus ini kita jadikan misi?" Tanya Oza dengan semangat.

Arion menatap Oza dengan horor, cepat-cepat Arion menyangga ucapan sahabat nya itu. "Nggak! Apapun usaha yang melibatkan nyawa gue gak mau!" Tentu saja Arion tidak mau. Bagaimana kalau dia mati muda karena virus itu? Sayang sekali bukan. Wajah tampan dan kekayaan Arion hanya terbuang sia-sia nanti nya kalau dia mati muda.

"Lembek lo!" Cibir Kayla.

The Virus 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang