Akhirnya Calista menutup kembali pintu yang sempat ia buka. kaget, takut, dan gemetar. Ia, itu yang sedang Calista rasakan saat ini. Ternyata di balik pintu yang dia buka tadi terdapat mayat yg berserakan.
"Hufht.... hufhhtt... hampir aja gue kejebak dua kali," ucap calista dengan lemas tak berdaya.Calista pun perlahan pergi menjauh dari pintu yg sangat menyebalkan itu.
"Arion, Ivan, kalian dimana? Kalian masih hidup apa nggak? Gue sendiri di sini, gue takut," lirih Calista sambil menyandarkan bahunya ke tembok yang penuh dengan tulisan tidak jelas.
Akhirnya Calista masuk dalam ruangan yang bau nya sangat busuk, bahkan lebih busuk dari tempat sebelumnya, di situ Calista menemukan sebuah pistol yang berukuran sedang, Calista meraih pistol tersebut dengan perasaan yang tak karuan. Calista trs memandangi pistol yg ia genggam sedari tadi kemudian.....
DORRRR.....
Harapan sudah pupus, tidak ada lagi yang bisa ia harapkan di kota ini. Satu peluru berhasil mendarat di kepala nya, darah segar mulai bercucuran dari kepala Calista, tubuh Calista mulai lemas, perlahan penglihatan Calista mulai buram dan akhirnya mulai tak sadar kan diri.
Calista melakukan bunuh diri karena frustasi. Calista berpikir bahwa semua teman2 nya juga sudah mati.
Nathalia memasuki sebuah rumah yang disana terdapat seorang pria, pria itu di ikat di sebuah kursi di dalam kamarnya. Nathalia, Lia dan Wisnu menyusup kedalam kamar pria itu, ternyata pria itu adalah Ayah wisnu, Wisnu dan Lia datang melihat kondisi sang ayah.
"Papa!" teriak Wisnu dan Lia bersamaan."Dia ayah kalian?" tanya Nathalia bingung.
"Iya, Kak itu ayah kita, kita udah lama banget di pisahkan dari ayah dan ibu karna virus itu," jawab Wisnu sambil terisak.
"Ayo kita kesana!" ajak Nathalia.
Mereka berjalan mendekat kearah pria yang di ikat dan sudah tak berdaya itu. Tanpa sepatah kata pun Wisnu dan Lia yang mengetahui itu ayahnya langsung memeluk nya erat.
"Papa, kami kangen banget sama papa," ucap Wisnu kepada ayahnya.
"Maafin Papa, nak. Papa udah ninggalin kalian," kata ayah Wisnu.
"Mama mana, Pa?" tanya Lia kepada ayahnya.
"Ibu kalian sudah meninggal, maafin Papa, karena papa belum bisa menjaga ibu kalian dengan baik," jawab ayah Wisnu didalam isakan kecilnya.
"Tapi aku kangen Mama." Suara Lia bergetar, Nathalia yang tak tegapun langsung memeluk Lia denga erat.
"Sabarr ya, kan kamu masih punya Kakak dan Wisnu, ada Papa juga," ucap Lia sambil mengelus-elus rambut Lia.
"Makasih, Kak. Kakak udah baik banget sama aku dan kak Wisnu," jawab Lia sambil menatap Nathalia lekat.
"Iya, sama-sama sayang." Lia menjawab sembaru mengeratkan pelukannya kepada Lia.
Ayah Wisnu berdehem pelan mengalihkan perhatian Nathalia, Wisnu dan Lia. "Kalian harus tahu sebenarnya virus itu tidak lah nyata, virus itu memang sengaja di buat oleh sekelompok komunitas," jelas ayah Wisnu.
Mereka semua tercengang mendengar penjelasan ayah Wisnu.
"Yang benar saja, lalu apa tujuan mereka menyebarkan virus ini?" Tanya Nathalia.
"Mereka berniat menyebarkan virus ini dan merahasiakan obat nya, jika virus ini sudah menyebar luas mereka akan mengeluarkan obat itu, agar seluruh negara membeli pada mereka dan menganggap mereka adalah pahlawan," kata ayah Wisnu lagi.
"Terus dimana obat itu sekarang?" tanya Nathalia.
"Kalian lihat laboratorium di atas gedung itu." Ayah Wisnu menunjuk sebuah gedung yang ada di hadapan mereka saat ini. "Disana adalah tempat penyimpanan obat tersebut."
"Ayo kita kesana!" Ajak Nathalia dengan semangat.
"Tidak usah! Percuma, kalian hanya akan mati di dalam sana!" Peringat ayah Wisnu. "Penjagaan di dalam sana sangat ketat, kalau pun kita akan mati setidaknya kita harus mati bersama di dalam sini," jelas ayah Wisnu menatap mereka bertiga secara bergantian.
Namun Nathalia tidak setuju dengan ucapan ayah Wisnu.
"Kalau pun nanti saya mati di dalam laboratorium itu, saya akan sangat bangga karena mati dengan terhormat daripada saya mati seperti seorang pengecut di dalam kamar ini," kata Nathalia yang membuat Ayah Wisnu tertegun.Ayah Wisnu menghembuskan nafasnya lalu berkata, "jika memang kalian akan pergi kesana, pergilah! Tapi ingat, kalian harus berhati-hati dan kalian harus melindungi satu sama lain!" Peringat ayah Wisnu.
Wisnu berniat mengembalikan kalung yang dulu di berikan oleh ayahnya, lalu Wisnu berjalan menuju ke arah sang laki-laki itu untuk meminta restu atas keputusan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Virus 2020
Mystery / ThrillerAwal tahun 2020, sebuah virus mengerikan memasuki kota Jakarta. Segerombolan Siswa-Siswi jenius dari SMA Galaxy Internasional High school dan SMA Aditama mereka berniat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik Virus 2020 ini. Beberapa...