11- Virus mengerikan💫

47 13 9
                                    

H A P P Y 🐥 R E A D I N G

Kini Arion duduk di depan televisi dengan mata yang terus saja melihat ke arah benda pipih yang ada di tangan nya, Arion melihat berita seputar virus yang kini meraja Lela di seluruh dunia termasuk Jakarta.

Perhatian Arion teralih kan ketika mendengar jejak kaki dari tangga, Arion menoleh ke arah langkah kaki tersebut.
Pemuda itu mendapati Nathalia yang sedang berjalan menuju ke arah nya, seketika Arion menahan tawa dan memalingkan wajah nya ke arah lain. Tidak mau jika dia menyakiti hati Nathalia nantinya.

"Nat, kok makek nya gitu?" Tanya Arion melihat wajah Nathalia yang di penuhi dengan make up yang sangat berantakan. Kini Nathalia terlihat seperti jamet.

"Aku nggak tau makai nya, jadi aku pakai aja sebisa aku," jawab Nathalia dengan wajah polosnya.

Arion sungguh menyesal sudah memberikan Nathalia alat make up itu lihat lah sekarang, Nathalia sudah bisa di bilang seperti badut dengan lipstik di hidup nya dan eye liner di mana-mana.
Arion menatap Nathalia dengan sangat gemas, cewek itu memakai makeup yang berantakan saja masih tetap terlihat imut. Bagaimana dengan penampilan yang rapi dan sangat anggun? Hah, Arion tidak sanggup membayangkan nya.

Kenapa wanita itu sempat hadir dalam kehidupan Arion? Membuat hatinya repot saja.

Arion berdiri dan berjalan mendekati Nathalia lalu membisikkan sesuatu di telinga gadis itu.

"Kek gini aja lo cantik Nat!" Bisik Arion tepat di telinga Nathalia.

Nathalia menatap sinis Arion, bukan apa. Pertanyaan Arion seakan asing di telinga Nathalia. Bagaimana kah definisi cantik yang sebenarnya? Bahkan Nathalia tidak pernan berpikir, cantik itu seperti apa.

"Ya udah sana lo cuci muka terus kita berangkat!" Suruh Arion.

"Kemana?"

"Ikut aja, gue ada sesuatu buat lo."

Nathalia pun mengikuti ucapan Arion gadis itu sekarang melangkah pergi menuju kamar dan merapikan penampilan nya.

Nathalia  turun ke bawah menghampiri Arion, suara sepatu kaca itu masuk ke dalam pendengaran pemuda yang kini berdiri di samping mobil, suara sepatu kaca membuat mata Arion terbelalak kaget. Gaun putih yang dikenakan membuat Nathalia semakin cantik, ditambah rambut yang ia gerai dan sebuah kalung yang melingkar indah di leher nya.

"Malam ini lo cantik banget!" Puji Arion sambil tersenyum memandangi wajah cantik Nathalia. Nathalia hanya tersenyum dan tertunduk.

"Berangkat yuk!" Arion menggandeng tangan Nathali menuju mobil Lamborghini hitam yang akan mereka kendarai. Jangan lupakan, bahwa Arion adalah titisan sultan. Bahkan harta nya tidak habis untuk tujuh turunan, tanjakan bahkan belokan.

Setelah lima belas menit perjalanan Akhirnya mereka pun tiba di sebuah mall untuk membelikan Nathalia beberapa pakaian. Nathali dan Arion turun dari mobil.

Mereka berdua mulai berjalan memasuki mall, seketika Nathalia kaget dan kagum melihat bangunan mall yang menjulang tinggi, berbagai macam pakaian dan akserois tertata rapi di setiap rak, gaun-gaun yang indah tertengger rapi di setiap ruangan.

Nathalia juga sangat kagum melihat mall yang sangat ramai di serbu para pengunjung.

"Sekarang tinggal pilih aja mana baju yg lo suka," ucap Arion tersenyum.

Nathalia melirik semua pakaian yang ada di sana, namun semua baju itu sangat lah menarik bagi Nathalia, bahkan dia bingung memilih.

"Semua bajunya bagus."

"Yaudah beli semua aja." Nathalia melirik Arion, apakah pemuda itu serius dengan ucapan nya barusan? "Mbak, saya ambil ini semua." Lanjut Arion pada salah satu kasir disana.

Setelah membayar, Arion pun berjalan keluar mall menuju parkiran, namun langkahnya terhenti ketika indra penglihatannya tertuju pada satu objek, yaitu Nathalia. Namun, yang membuat ia semakin terkejut adalah seorang anak kecil yang sedang tidak baik-baik saja ingin menyentuh Nathalia, Arion tidak bodoh. Dia bisa melihat anak kecil itu kini sudah terpapar Virus. Arion pun segera berlari untuk menepis tangan Nathalia yang juga hendak menyentuh anak tersebut. "Nat! Jangan sentuh dia!" Sentak Arion sembari menepis tangan Nathalia dengan kasar. Nathalia sontak terkejut mendengar teriakan Arion yang sangat menggema, Nathalia mentap Arion dengan tatapan emosi, ia pun menyentak tangan Arion yang memegang tangannya "Kamu apa-apa an sih?!"

"Dia udah terkena Virus, Nat. Kita harus pergi dari tempat ini." Arion segera menarik tangan Nathalia namun dengan cepat gadis itu melepaskan genggaman Arion.

"Dia baik-baik aja, kita harus obati dia. Kamu punya rasa kemanusiaan gak sih?"

Arion menangkap kedua wajah Nathalia, dan menatap nya dengan sangat lekat. "Gue tau lo orang baik, Nat. Tapi, gunakan kebaikan lo pada tempat nya. Ini bukan waktu yang tepat. Lo harus mikirin nyawa lo lebih dulu baru nyawa orang lain."

"Kita bisa bawa dia ke rumah sakit kan?"

"Nathalia, keadaan jakarta sekarang gak semanis pulau tempat tinggal lo. Sekarang lo harus berpikir gimana caranya lo bisa hidup lebih lama lagi, kalo lo berhasil hidup, lo bisa bantu dia."

Penjelasan panjang lebar Arion membuat mata Nathalia sedikit terbuka. Mereka langsung tersadar ketika melihat segerombolan orang-orang mengerikan berlari ke arah Mall yang ada di hadapan mereka. Arion menarik tangan Nathalia dan berlari ke arah mobil, mereka segera pergi dari sana.

Nathalia sudah duduk di bangku penumpang, dia menoleh ke belakang dan melihat bagaimana orang-orang itu memang terlihat sangat mengerikan. Se kejam itu kah kota yang selama ini Nathalia banggakan? Bagaimana cara Nathalia membantu mereka? Nathalia sangat sedih, saat dia tahu bahwa dia hanya bisa kabur.

Kini kota Jakarta sudah di penuhi dengan mayat manusia yang tersebar di pinggiran jalan. Bahkan rumah sakit tidak sanggup untuk menampung lonjakan kasus yang meningkat per hari nya. Banyak perawat dan dokter yang gugur, bahkan tidak ada sesi penguburan bagi korban meninggal dunia. Semua pasien yang meninggal di kremasi dan abunya di berikan pada keluarga pasien. Se mengerikan itu virus yang dulunya di anggap sepele. Berbagai macam mobil truk besar dikerahkan untuk mengangkut pasien yang meninggal dunia.

Nathalia menyeka air matanya dan menoleh pada Arion. "Kita gak mungkin bisa hidup di tengah-tengah kota yang dipenuhi penyakit seperti ini," lirih Nathalia.

"Kita pasti bisa!" Seru Arion.

Arion melajukan kendaraan nya dan menemui Oza dan teman-teman nya juga beberapa murid dari sekolah Aditama pergi ke ruang lab kimia dan biologi di sekolah GIHS. Tujuan mereka tak lain hanya untuk mencari pencegah dari virus tersebut.

"Gue bingung virus ini makin hari makin meraja Lela," ujar Kenzie.

"Lo aja bingung apalagi gue," tambah Arion.

"Kita cari pencegah nya di mulai dari mana dulu ini? Soalnya pikiran gue makin hari makin gak karuan gara-gara virus ini!" cerocos Ivan.

"Enak nya dari mana dulu, dari atas apa dari bawah?" Tanya Arion dengan muka yang sengaja di polos-polos kan.

"Bisa serius gak si ajg?" Tanya Ivan sambil menjitak kepala Arion.

"Emang tadi gue ngomong apaan?"

"Biasalah anak ajg emng suka gitu," lanjut Oza.

"Enak aja Lo ngomong," jawab Arion.

"Yaudah, mending sekarang kita fokus sama virus ini," ucap Kenzie dengan wajah datar nya.

Mereka masih belum menemukan titik terlemah virus itu, dan sekarang virus itu semakin merajalela di seluruh kota. Banyak orang mati karena virus itu.

The Virus 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang