H A P P Y🐥 R E A D I N G
Akhirnya mau tidak mau mereka harus mengikuti ucapan Oza. "Tenang aja cucu nenek pasti aman ada di kita kok," ujar Oza dengan nada tenang.
Akhirnya Kenzie, Arion dan Ivan pun mengangguk pertanda menyetujui ucapan Oza.
Mereka berpamitan kepada nenek tersebut, untuk melanjutkan perjalanan mereka dengan membawa cucu nenek tersebut ke salah satu pulau di Bali.
Mobil pun melaju dengan cepat membuat pengendara lainnya marah."Cuma mau ngingetin, gue belum nikah gue gak mau mati duluan!" cerocos Ivan dengan sebal.
"Emang cuma lo doang? gue juga belum nikah," jawab Arion tak kalah pedas dari Ivan karna sedari tadi tak bisa diam.
"Kampret lo! Gue juga masih punya nyokap yg harus di bahagia in," tambah Ivan.
"Kalian bisa diem gak sih!" Sarkas Oza dengan suara tegasnya.
Seketika Arion dan Ivan pun diam, jangankan menjawab, melihat wajah tak bersahabat Oza membuat mereka sesak seketika.
"Adek nama nya siapa? Umurnya berapa?" kenzie membuka suara memecahkan keheningan yang ada di dalam mobil yang mereka tumpangi. Dan menatap sekilas anak laki-laki yang duduk bersama Calista.
"Saya Wisnu, umur 8 tahun. Ini adek saya nama nya Lia umurnya 6 tahun," ucap anak laki-laki yang bernama Wisnu dan menatap anak perempuan yang duduk di sebelah nya.
"Dimana Papa dan Mama kamu?" Tanya Oza lagi.
Wisnu menunduk dan memeluk adiknya sangat erat. "Mama aku dokter di salah satu rumah sakit. Dan, Papa dia seorang tentara. Mama dan Papa di tuduh menyebarkan Hoax tentang virus itu. Mereka akhirnya dibawa sama orang-orang berpakaian serba hitam."
Kini semua orang di dalam mobil saling pandang. Ternyata se mengerikan itu virus saat ini. Tapi, Virus itu sudah terbukti sekarang. Lantas, kenapa kedua orangtua Wisnu tidak kembali. Kemana mereka?
"Yaudah kalian istrahat aja dulu, pasti capek. Adek kamu juga udah tidur," ujar Oza. "Kalau udah sampai di villa baru Sambung cerita." Oza melirik kedua anak yang duduk di sampingnya. tangannya terangkat untuk mengusap pucuk kepala Lia dan Wisnu dengan lembut.
"Iya, Kak!" Balas Wisnu.
Arion menguap. "Kita juga yah bos, kalau udah sampai baru bangunin kita!"
"Hm!" jawab Oza singkat.
Setelah berjam-jam menempuh perjalanan, dan pindah ke kapal milik keluarga Oza, akhirnya mereka sampai di salah satu pulau yang ada di bali. Pulau itu tampak sangat sepi, hutan belantara yang masih sangat terjaga. Mereka berjalan beberapa KM kedalam hutan. Sampai akhirnya mereka tiba di depan sebuah Villa yang sangat megah dan mewah. Walupun keadaan disini benar-benar sepi, tidak ada penghuni.
"Udah sampai!" ucap oza memandangi sebuah bangunan nuansa eropa di hadapan nya ini, tidak lupa Oza menggandeng anak yang tadi di titip kan oleh sang nenek. Di ikuti teman- temannya yang membawa barang-barang keperluan mereka.
"Setelah lama penantian, akhirnya sampai juga!" Imbuh Arion dengan dramatis sambil meregangkan otot ototnya.
Mereka pun berjalan ke villa milik keluarga Oza.
"Wow! gue kira pulau yang bakal kita kunjungi dipenuhi hutan belantara yang menyeramkan!" Ivan terkagum dengan villa yang ada di hadapan mereka.
"Ayo, Masuk! Villa ini gak ada ART dan sejenisnya. Jadi selama disini kita semua harus mandiri dan irit," jelas Oza.
"Buset! bagus juga villa keluarga lo!" Puji Arion sambil sesekali melirik Oza yang ada di sebelah nya.
"Hm, biasalah!" jawab oza dengan muka yang di sombong-sombongkan.
"Yaudah istiharat dulu gih, gue tau kalian capek!" lanjut Oza
"Kamar kita yang mana?" Tanya Kenzie dengan nada dinginya.
"Oh iya, gue lupa kasih tau. Tuh kamar kalian ada di lantai atas." Oza menunjuk lantai atas dan satu kamar disana.
"Dan kalian!" Kini Oza menunjuk Kayla dan Calista. "Kalian tidur di kamar belakang, kalian ikutin aja lorong ini." Oza menunjuk Lorong yang ada di hadapannya. Calista dan Kayla kompak mengangguk dan segera pergi, tidak lupa Lia ikut bersama mereka dan Wisnu ikut bersama Kenzie.
Perjalanan yang sangat panjang membuat kedua sahabat Oza ini segera merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sangat lembut dan empuk.
"Duh! Enak banget bisa rebahan di kasur lagi," ujar Ivan sembari berguling-guling kesana kemari.
"Udah berapa lama sih lo ga tidur di kasur?" Arion bertanya dengan nada yang mengejek sambil sesekali memukul pantat Ivan.
"Seharian lah, emang kenapa?" Ivan menjawab dengan alis yang di naik turunkan.
"Ya ampun anak pak somat alay banget dah! baru juga 24 jam kagak tidur dikasur." Arion berbicara sambil menoyor kepala Ivan.
"Za gw lapar nih," Kata Ivan sambil melihat Oza dengan tangan yang sesekali memegang perutnya yang sudah keroncongan.
"Makan mulo lo! Inget tujuan kita kesini ngapain!" jawab Oza dengan tatapan malasnya.
"Iya gue inget tapi kan kita juga butuh tenaga!" Seru Ivan.
"Lo pengen banget makan?" Oza bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Iya nih perut gue dari tadi udah disko," jawab Ivan sambil menepuk-nepuk perutnya.
"kalian mau makan juga gak?" Oza bertanya sembari memandangi teman nya satu persatu.
"Adek mau makan juga?" tanya Oza kepada Wisnu.
"Hm, I-iya, Kak!" Jawab Wisnu dengan gugup.
"Oke, bentar gue bakal minta Calista dan Kayla buat nyiapin makanan untuk kita semua." Oza segera pergi dan berlari ke arah dapur menemui Kayla dan Calista.
🐥🐥🐥🐥
Setelah selesai makan, mereka lansung merebahkan tubuhnya di sofa yang mereka duduki masing-masing.
"Alhamdulillah akhirnya gue kenyang!" Seru Ivan memecahkan keheningan.
"Yaudahkan kita udah pada makan, gimana kalo sekarang kita tidur. Besok kita mulai Investigasi soal Virus itu." Oza berbicara sambil sesekali meneguk minuman yang ada di depannya.
"Gue setuju, ngantuk bat dah!" jawab kenzie datar
"Disini sepi banget deh," kata Calista.
Kayla menatap Calista yang sepertinya sedang ketakutan. "Gue juga ngerasa gitu. Sampai kapan kita bisa bertahan di pulau tidak berpenghuni begini."
"Selama ada kami, lo berdua bakal aman," ucap Kenzie menenangkan Kayla dan Calista.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Virus 2020
Mystery / ThrillerAwal tahun 2020, sebuah virus mengerikan memasuki kota Jakarta. Segerombolan Siswa-Siswi jenius dari SMA Galaxy Internasional High school dan SMA Aditama mereka berniat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik Virus 2020 ini. Beberapa...