The Virus 2020

21- perjuangan 5

"Pa!" Panggil Wisnu dengan suara yang sedikit tertahan. "Wisnu minta maaf kalau selama ini Wisnu belum jadi anak yang baik buat papa dan mama," ucap Wisnu lalu dia menoleh ke arah sang adik.

"Maafin Kakak belum bisa jadi kakak yang baik buat Lia dan.." ucapan Wisnu terpotong ketika gadis kecil itu berlari ke arah nya lalu memeluk erat sang kakak.

Wisnu pun membalas pelukan Lia lalu Wisnu kembali melihat ayahnya dan berkata, "Pa, kalau nanti Wisnu nggak bisa pulang dengan selamat, Wisnu minta tolong jagain kak Nathalia dan Lia untuk Wisnu," ucap Wisnu.

Ayah Wisnu mengangguk atas permintaan Sang anak lalu pria itu berjongkok menajarkan tinggi mereka. Ayah Wisnu mendekat dan mencium pipi Lia dan Wisnu bergantian.

Gadis kecil itu membalas ciuman sang ayah dan berkata. "Pa, Lia minta maaf, Lia memang anak kecil yang hanya tahu main boneka," ucapa Lia di ikuti dengan isakan nya. "Tapi sekarang Lia tahu semua nya, Lia tahu dunia yang sebenar nya, Kak Wisnu aja rela mati demi menyelamatkan tanah air nya, sekarang Lia gak mau mengacaukan semuanya, Lia akan berusaha mewujudkan mimpi mereka untuk memerdeka kan seluruh dunia dari virus gila ini," Tambah Lia dengan sedikit nada tinggi namun di akhiri dengan isakan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke laboratorium, namun di sana mereka berjalan dengan sangat hati-hati karena ruang laboratorium tersebut di jaga dengan sangat ketat.
"Kita harus hati-hati jangan sampai mereka menemukan jejak kita," ucap Nathalia dengan suara berbisik.

Wisnu dan Lia membalas dengan anggukan sambil mengacungkan jempol mereka.
Mereka akhirnya memasuki ruang laboratorium tersebut.
"Kak!" panggil Wisnu dengan suara lembut kepada Nathalia.

"Maafin Wisnu kalau bersikap egois saat ini, aku fikir cuman dengan cara ini kita semua akan selamat dari virus gila ini, tolong izinkanlah Wisnu buat ngorbanin diri wisnu, Wisnu akan mengecoh tentara di sini biar mereka mengejar wisnu, dan kalian bisa masuk untuk mengambil obat itu, maafin Wisnu kalau nanti Wisnu gak bisa kembali dengan baik-baik saja, Wisnu terpaksa melakukan ini," ucap Wisnu dengan nada serak yang sedikit di tahan.

"Tapi Wisnu kita harus sama-sama melaksanakan ini, hidup dan mati kita harus sama-sama," ucap Nathalia sambil menahan air matanya.

"Maaf, kak. Untuk kali ini aku harus egois dan ini juga demi keselamatan nyawa kalian semua agar terhindar dari virus itu," ucap nya.

Tanpa persetujuan Nathalia, Akhirnya Wisnu memulai aksinya untuk mengelabuhi tentara tersebut. Wisnu sengaja membuat kekacauan di laboratorium, setelah merasa kalau para tentara akan memasuki ruang laboratorium, Wisnu akhirnya kabur keluar agar mereka semua mengejar nya dan Wisnu memang sengaja membuat dirinya celaka agar Nathalia dan Lia bisa mengambil tabung gas yang ada di ruang tersebut, untuk nantinya akan di semprot kan ke udara agar hujan turun di seluruh dunia dan virus itu pasti hilang.

Di sisi lain pemberitahuan bahwa virus itu palsu sudah tersiar di seluruh dunia, karena selama ini seluruh anak Osis dan guru yang ada di SMA Galaxy International High School, memantau kepergian murid-murid mereka termasuk Nathalia dan Lia, ada sebuah penyadap yang mereka tinggal kan di baju Oza dan teman-teman nya dan juga kamera kecil.

Hal tersebut terdengar sampai di telinga para orang tua Oza dan teman-teman nya, yang membuat para orang tua terkejut.

Mereka terkejut karena mereka tau bahwa anak-anak mereka sudah mati dalam misi penelitian virus itu.

Kini, di kediaman Arion sedang berkumpul para orang tua dari Oza dan teman-teman nya untuk membicarakan tentang virus tersebut.

"Arion nggak mungkin mati kan, Pa? Arion baik-baik aja kan?" Lirih Bella Mama Arion. Sedangkan Farel, papa Arion memeluk dan menguatkan istrinya.

"Kita doa in aja yang terbaik untuk Ivan, Arion, Kenzie sama yang lain ya mbak, kita di sini sebagai orang tua juga mengkhawatirkan anak-anak kita sekaligus ingin yang terbaik untuk mereka, tapi kita bisa apa selain mendoakan nya," ucap Sinta mama Ivan, wanita itu mencoba menguatkan para orang tua yang lain.

Setelah terdiam beberapa menit, akhirnya Dimas papa Calista memutuskan untuk mengadakan do'a bersama.