TYT-45

2K 262 12
                                    

"Jadi beneran mau digoda?"

Mahesa tersenyum samar melihat ekspresi Valeria. Wanita di depannya benar-benar pintar untuk membuat seorang lelaki gagal fokus. "Lo sering kayak gini ke pria lain?"

Valeria mengangkat bahu. Dia membungkuk dan menyandarkan kedua tangan di sandaran kursi. Setelah itu dia memajukan tubuh mendekati Mahesa. "Lo belum kenal siapa gue, Hes."

"Tahu!" Mahesa terlihat percaya diri. "Lo agresif."

"Gue agresif ke orang-orang tertentu."

"Termasuk gue?"

"Emm... Gue nggak mau jawab."

Kedua tangan Mahesa terlipat di depan dada. Dia memperhatikan Valeria yang membungkuk dengan senyum segaris itu. Perhatiannya kemudian tertuju ke bibir yang terpoles lipstick berwarna merah. "Coba kalau berani." Mahesa kemudian memajukan tubuh.

Senyum Valeria mengembang. Katakan dia gila karena menggoda Mahesa di saat jam kerja. Namun, dia benar-benar tidak bisa berjauhan dari lelaki itu. Tangan dan kakinya terus ingin merengkuh Mahesa.

"Cepet sebelum gue berubah pikiran," ujar Mahesa.

Valeria memiringkan kepala. Dia hendak mencium, tapi sisi jailnya muncul. Justru yang dia lakukan hanya mendekatkan bibirnya dengan bibir Mahesa, tapi tidak saling bersentuhan.

"Silakan, Pak Mahesa ada di dalam."

Suara dari luar langsung menyadarkan Mahesa. Dia membuka mata, melihat Valeria yang memejamkan mata. Tangannya refleks menekan kepala Valeria.

"Ahh...." Valeria merintih karena kepalanya ditekan kuat.

Mahesa terus menekan Valeria hingga berjongkok di samping kursinya. Dia lantas menghadap depan dan melihat dua orang yang membuka pintu. "Selamat pagi."

"Ish...." Valeria menggeram karena ada orang lain yang datang. Dia mendongak melihat Mahesa yang berusaha fokus. Sedangkan dia berjongok di samping kursi.

"Kita rapat di sini, Pak?"

Mahesa melirik Valeria kemudian menatap dua anak buahnya. "Di ruang rapat saja," ujarnya. "Mari...."

"Lo mau rapat?" geram Valeria.

Mahesa berdiri dan mengambil beberapa peralatan. Setelah itu dia menunduk, melihat Valeria yang seperti anak kucing sedang menatap majikannya. "Gue harus meeting." Mahesa mengusap puncak kepala Valeria.

"Lo ngerjain gue, kan?" geram Valeria tidak terima.

"Enggak." Mahesa terus mengusap puncak kepala Valeria. Dia merasa bersalah karena telah menekan kepala wanita itu. "Tunggu sini, Kucing Manis."

Duk....

Valeria memukul kaki Mahesa dengan kepalan tangan. "Gue mau balik."

"Nggak mau nungguin gue kerja?" tanya Mahesa sambil membantu Valeria berdiri. "Siapa yang tadi pengen nemenin?"

"Udah nggak mood." Valeria berbalik menuju sofa single. Dia mengambil tas yang tergeletak kemudian berjalan keluar.

Mahesa mengembuskan napas melihat Valeria yang sepertinya ngambek itu. Sebenarnya bukan salahnya dia juga. Ya memang salah Valeria yang menggodanya. "Ck! Ada-ada aja."

***

"Lo dari mana pagi-pagi udah ngilang?"

Valeria baru masuk butik dan sudah mendapat pertanyaan seperti itu. Dia melepas tas dari pundaknya dan melemparnya ke meja kasir. Setelah itu dia menyangga dagu.

Take Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang