PART 26

12.6K 717 0
                                    

Rasanya lega ketika Shila sudah mengetahui yang sebenarnya. Walaupun ada sedikit rasa sesak yang menghimpit dada karena Shila tau bahwa suaminya itu belum benar-benar lepas dari masa lalunya.

Tapi Shila tetap bersyukur karena Firhan mulai terbuka dengannya. Dan bolehkah Shila berharap untuk Firhan membuka hatinya juga untuknya?

Pagi ini setelah sholat subuh berjama'ah dengan Firhan, Shila menyiapkan makanan di dapur untuk sarapan. Ada hal yang sedikit berbeda dengan sarapan kali ini, bukan hanya sekedar roti isi selai atau nasi goreng super minyak. Tapi Shila mencoba membuat sarapan yang lebih sehat sedikit. Entah, Shila hanya sedang iseng saja ketika melihat beranda instagramnya yang tiba-tiba dipenuhi berbagai macam jenis makanan sehat.

Jangan tanyakan kemana Firhan, kalian pasti sudah tau dengan kebiasaan lari paginya itu. Shila masih fokus dengan toping yang akan dipadukan dengan oatmeal buatannya tapi tiba-tiba ada yang menutup kedua matanya. Shila bisa menebak itu pasti Firhan, karena harum ini, harum khas perfume Firhan.

"Mas apaan deh. Aku lagi buat sarapan ih," ucap Shila mencoba melepaskan tangan Firhan yang menutupi matanya.

"Tumben kamu bikin sarapan kayak gini, biasanya mentok mentok ya nasi goreng," ucap Firhan dengan nada mengejek.

"Ya terserah aku kali. Kalo mas gak mau ya udah syukur," sewot Shila.

"Gak boleh gitu sama suami, dosa. Orang saya cuma becanda kok," Shila mendelikan matanya kesal mendengar pembelaan Firhan.

"Gak asik bawa bawa suami mulu. Udah sana deh mas jangan ganggu. Apaan lagi becanda becanda. Mas beneran makin nyebelin tau nggak," Shila mendorong panggung Firhan untuk menjauh darinya.

"Becandanya suami istri itu pahala sayang. Iya iya, saya tunggu di meja makan. Jangan marah marah terus nanti cantiknya ilang," sebelum Firhan benar-benar berlalu, ia menyempatkan untuk mengecup pipi Shila cepat. Lalu berlari ke arah meja makan. Shila otamatis mematung ditempatnya, tangannya yang tadi sedang sibuk juga berhenti. Meninggalkan senyum tertahan dengan rona pipi kemerahan. Kecupan singkat Firhan sangat berpengaruh pada degup jantung Shila saat ini.

"Lanjutin sayang jangan bengong!" teriakan Firhan dari ruang makan menyadarkan Shila dari lamunannya. Malu sekali rasanya didapati sedang melamunkan kejadian tadi. Ruang makan dan dapur memang tidak tertutup dinding, hanya di sekat oleh pantry. Jadi Firhan masih bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan Shila. Shila pun melanjutkan membuat sarapannya tanpa menghiraukan tawa Firhan yang menggema.

Akhirnya setelah berkutat dengan berbagai macam toping, oatmeal ala Shila pun jadi. Oatmeal dengan taburan berbagai macam buah berry, kacang kacangan dan potongan pisang diatasnya menambah cantik semangkuk oatmeal itu.

Shila membawa makanannya ke meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shila membawa makanannya ke meja. Menaruhnya dihadapan Firhan satu dan dihadapannya satu. Mereka berdo'a dalam hati masing-masing lalu suapan pertama mulai dimakan oleh Firhan.

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang