Firhan dan ummi nya kini sedang di rumah sakit. Setelah di periksa oleh dokter ternyata abi nya Firhan hanya kekurangan darah karena kecapekan. Firhan dan ummi nya pun lega mendengar kabar itu. Sekarang mereka sedang ada di ruang rawat inap sang abi.
" Han sini deh abi mau ngomong " Fadhil_abi nya Firhan berkata lirih hampir tidak terdengar.
" iya bi kenapa? " Firhan menghampiri sang abi.
" Han gak kerasa ya kamu udah besar aja. Padahal abi ngerasa baru aja kemaren kamu bisa jalan, tp ternyata sekarang anak abi ini udah dewasa" Fadhil menghela nafas sebentar. Firhan masih setia mendengarkan abi nya itu.
" Mungkin umur abi udah gak lama lagi Han.. "
" Apaan sih bi. Jangan ngomong kayak gitu deh. Umur itu Allah yang nentuin bi. Lagian abi cuma kecapekan doang kok " Firhan memotong ucapan sang abi.
" Iya seperti yang kamu bilang umur gak ada yang tau. Mungkin abi besok bisa aja meninggal Han "
" Tapi bi.. " Firhan kembali menyela
" Dengarkan dulu abi sampai selesai Han " Fadhil menghentikan ucapan Firhan sebelum anaknya itu berbicara lagi.
" Abi tuh pengen liat kamu nikah. Abi takut gak bisa saksi-in kamu nikah. Kamu mau ya nikah. Nikah itu termasuk ibadah juga loh Han " Fadhil membujuk Firhan.
" Tapi bi, Firhan gak punya perempuan yang mau Firhan jadikan istri " Firhan menjawab hati-hati.
" Tenang aja abi punya calon untuk kamu Han. Kamu tinggal bilang mau aja " Fadhil tentu saja sangat senang mendengar anak nya tidak keberatan ya walaupun dia tau pasti ada sedikit rasa tidak rela di hati Firhan.
" Iya bi " Firhan menjawab pasrah.
Firhan itu tipe anak penurut. Jadi tidak mungkin dia menolak permintaan abi nya itu. Dia percaya pilihan orang tua adalah yang terbaik untuk nya.
" Ya udah bi Firhan beli makan dulu ya buat ummi " pamit Firhan pada Fadhil.
" Ummi mau makan apa? Biar Firhan belikan "
" Apa aja Han. Makasih ya "
" Iya ummi " Firhan segera bergegas keluar kamar inap abi nya itu.
Sedangkan Anna_ummi nya Firhan dan Fadhil terdiam sesaat setelah Firhan keluar. Setelah nya mereka tertawa terbahak-bahak.
" Haduh bi, ummi sakit perut tau nggak. Tadi ummi hampir aja gak bisa nahan ketawa." Anna tertawa sambil memegangi perutnya.
" Iya sama abi juga. Si Firhan gampang banget diboongin nya " Fadhil tertawa ngakak. " Padahal abi sakit nya cuma akting, ummi juga akting nya bagus mi. Kapan-kapan kita ikutan casting film azab ya mi " okay bapack-bapack korban sinetron.
" Mau juga tuh anak disuruh nikah. Rencana kita sukses bi " Fadhil dan Anna ber-tos ria merayakan keberhasilan mereka.
Kasihan sekali Firhan dibohongi oleh orang tua nya sendiri.
***
Di tempat lain, lebih tepatnya di rumah milik orang tua Shila. Seorang gadis seperti nya terlihat baru sampai sehabis jogging. Shila pulang ke rumahnya ketika Firhan tiba-tiba harus pergi karena abi nya masuk rumah sakit.
Awalnya Shila kaget karena melihat ada abang nya di teras depan rumah. Shila memang memiliki seorang kakak laki-laki. Kalian ingat Satya? Dia adalah kakak nya Shila sekaligus sahabat seorang Firhan, Satya Putra Aditomo. Tapi sayangnya Shila tidak tahu itu.
" Bang kenapa lo bisa ada di rumah? " tanya Shila dengan alis menukik dan dahi yang berkerut.
" Liburan semester gue " Satya menjawab santai.
" Lah cepet amat, gue aja baru mau ujian minggu depan " Shila merasa dunia tidak adil karena Satya libur lebih awal. Kekanak kanakan.
" Iya dong anak STP " ucap Satya dengan bangga nya.
" Oh iya bang lo kemaren gak ke sekolah gue ya? " Shila bertanya karena dia tidak melihat sang kakak ketika STP promosi di sekolahnya.
" Ke sekolah lo kok. Tapi gue gak masuk kelas lo soalnya gue disuruh ambil barang sama pak Rudi " jelas Satya pada Shila.
Tiba-tiba terlintas dipikiran Shila bayangan mas calon pilot ngeselin tapi ganteng itu.
" Eh bang lo punya temen yang ngeselin tapi ganteng gak di STP? " Shila bertanya pada kakaknya. Siapa tau kakaknya itu tau mas calon pilot.
" Banyak kali dek yang modelan kek gitu. Nanya tuh yang lebih detail kek, namanya gitu siapa. Gak jelas lo "
" Yahhh bang gue lupa nanyain namanya " Shila tersadar bahwa dia lupa menanyakan nama mas calon pilot.
" Yeee si bego " Satya mengumpat seraya menoyor kepala Shila. Shila tidak tersinggung dengan itu karena itu adalah hal yang biasa bagi Shila. Itu adalah bentuk sayang Satya untuknya jika menurut Shila.
" Ya namanya juga manusia bang tempatnya salah dan lupa "
" Emang kenapa sih lo nanyain itu sama gue? Lo ada suka sama anak STP ya? " Satya mengerlingkan matanya jahil.
" Kagak dih " Shila mengelak padahal apa yang dikatakan kakaknya itu benar walaupun dia tidak cukup yakin.
" iye iye kagak. Udah sana lo masuk, mandi bau asem lo dek "
Shila mendelik menanggapi ucapan Satya. Dengan langkah yang dihentak-hentakan Shila memasuki rumah.
" Eh mommy, poppy kok pada ngumpul di ruang TV? " lagi lagi Shila heran melihat Maretha dan Reno_poppy Shila yang berada di ruang TV, karena mereka jarang sekali berada di ruangan itu saat pagi menjelang siang begini apalagi di hari minggu. Boro-boro keruang TV, keluar pintu kamar aja nggak. Kata Mommy nya sih ' mumpung poppy lagi libur '.
" Shila poppy mau ngomong sesuatu sama kamu " Reno nggerakan tangannya seakan menyuruh Shila duduk di depannya.
" Mau ngomong apa py? " Shila melihat Reno yang sedang menatapnya.
" Gini Shil sebelumnya kamu harus jawab iya dulu " Reno menatap anaknya serius.
" Emang ada apa sih mom? " Shila beralih bertanya kepada Maretha. Shila semakin bingung.
" Iyain aja Shil " ucap Maretha.
" Iyaaa iya. Emang kenapa sih py? " tanpa pikir panjang Shila meng-iya kan walaupun dengan ogah-ogahan.
" Kamu mau poppy jodohin sama anak temen poppy. Kamu mau ya " ucap Reno sesantai mungkin.
" Oh mau dijodohin " Shila menyaut dengan gumaman.
" HAHHH APA PY? DIJODOHIN?! " akhirnya Shila sadar juga...
***
Vote & comment ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Pilot [END]
General FictionKaysara Shila Aditomo, ia gadis SMA yang hobinya buat masalah, selalu keluar masuk ruang istimewa di sekolahnya alias ruang BK. Benar-benar definisi beban keluarga. Sampai-sampai orang tuanya pun angkat tangan dan memilih untuk menjodohkan Shila den...