Sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar seorang gadis. Tampaknya gadis itu mulai terusik dengan cahaya tersebut. Ia mulai menggeliat dan membuka matanya sedikit.
" Ishhh.. Siapa sih yang buka jendela pagi pagi? " kata Shila yang masih setengah sadar itu.
" Mommy, emang kenapa huh? " Shila seketika membelalakan matanya lebar lebar.
" Eh mommy " Shila menggaruk kepalanya sambil menunjukan gigi putihnya yang belum sikat gigi itu.
" Kok mommy masih disini sih, kan udah ngebuka jendela nya " tanya Shila dengan polosnya.
" Kamu ngusir mommy huh?... Anak perawan jam segini baru bangun bukan nya dari subuh, kamu gak sholat subuh ya? Awas aja mommy bilangin poppy kamu baru tau rasa " Maretha mengomel tanpa jeda. Biasa ibu ibu awalnya masalahnya hanya satu, tapi omongannya jadi merembet kemana mana.
Sepanjang omelan Maretha, Shila memonyongkan bibirnya seraya digerakan seperti mengikuti omelan Maretha. Shila sengaja tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan Maretha, ahh lebih tepatnya tuduhan. Karena Shila tau akhirnya akan seperti apa jika langsung menjawabnya.
Setelah omelan Maretha selesai Shila menghembuskan nafas berat.
" Sholat mom sholat. Klo gak percaya liat aja CCTV " Shila menjawab malas
" Ya udah cepetan mandi sana gak liat kamu sekarang jam berapa "
Refleks Shila melihat ke arah jam waker yang ada di meja nakas nya " Astagfirullah mommy bukannya bangunin Shila dari tadi. Shila pasti telat nih "
Sang mommy mendengus " Halah biasanya aja kalo telat santai santai aja. " Maretha mencibir.
" Ya sekarang Shila lagi males dipanggil bu Susi mom "
" Ya udah sana cepetan mandi " Maretha meninggalkan anaknya sendiri di kamar.
Setelah sang mommy sudah menghilang dari pandangan. Shila bergegas ke kamar mandi hanya untuk cuci muka dan gosok gigi. Orang cantik mah bebas. Lalu Shila buru-buru mengenakan seragam sekolah nya yang ketatnya tidak diragukan lagi. Rambut acak-acakan tidak dipedulikan oleh Shila.
" Mommy, poppy Shila berangkat dulu ya. Udah telat nih " Shila melewati ruang makan begitu saja.
***
Sesampainya disekolah Shila melihat ternyata gerbang sekolahnya sudah tertutup.
" Lewat mana ya supaya kagak ketauan bu Susi? " Shila bertanya pada diri sendiri.
" Oh iya lewat taman belakang sekolah! " Shila pun segera berlari ke area belakang sekolah.
" Nah sekarang kan tinggal manjat ni pager "
Shila memanjat pagar tersebut dengan lihai seakan dia sudah terbiasa melakukan itu.
" Akhirnya bisa juga gue. Alhamdulillah gue kagak ketauan sama bu Susi. Lagi males gue masuk BK " Shila berbicara sendiri seraya membersihkan seragamnya yang agak kotor.
" Kata siapa kamu gak ketauan sama saya Shila " ternyata orang yang dihindari Shila kini berada tepat di belakangnya.
Shila melebarkan matanya ' Aduh mampus ni gue ketauan sama bu Susi. Oke Shila, sekarang waktunya menunjukan skill kabur terbaik lo ' batin Shila dalam hati.
" Eh ada bu Susi. Liat deh bu itu sanggul ibu kayaknya miring deh bu " setelah mengucapkan itu Shila lari sekuat tenaga untuk menghindari bu Susi.
Bu Susi panik karena perkataan siswi nya itu. Karena menurut bu Susi sanggul adalah penenentu kecantikannya. Refleks bu Susi mengambil cermin yang selalu dibawa nya kemana-mana dan segera meraba-raba sanggul nya." Gak miring kok, baik baik aja " bu Susi tersadar bahwa dia sedang dibohongi oleh siswi tercinta nya itu.
" SHILA AWAS YA KAMU "
***
Shila berlari dengan sekuat tenaga. Kepalanya terus menengok ke belakang takut takut bu Susi mengejarnya. Karena terlalu fokus melihat ke belakang ahkirnya Shila menabrak sesuatu yang ada di depannya
Bugh!!
Shila terjatuh dengan cantiknya.
" Duh jalan tuh lia-liat dong ma-mas! " Shila yang tadinya menggerutu otomatis memelankan suaranya ketika melihat orang yang ditabraknya. Shila menepuk-nepuk pantatnya yang kotor.
' Ganteng banget cuy tuh cowok. Gila sih ini, baru liat gue cowok seganteng itu ' batin Shila berbicara.
" Maaf, saya sedang buru-buru. "
Shila tersadar dari lamunannya karena suara lelaki yang ditabraknya.
Setelah mengucakan maaf sekilas, lelaki itu pergi begitu saja tanpa melihat Shila sedikit pun.
" Dih songong banget sih tuh cowok, sok cool lagi, ehh tapi emang beneran cool sih! " ujar Shila labil.
' Eh bentar deh.. Tuh cowok kok pake seragam kayak pilot gitu ya. Gak mungkin kan ada pilot nyasar ke sekolah gue ' batin Shila heran dengan mata yang terus mengikuti punggung lelaki tersebut sampai hilang ditelan tikungan. #tikungan beneran ya guys
' Ck. Ngapain juga gue mikirin mas pilot nyebelin tapi ganteng kek dia. ' batinnya lagi yang entah memuji atau memaki lelaki tersebut.
***
Shila sampai di depan kelasnya, XII MIPA-5. Seperti biasa kelasnya selalu penuh dengan keributan. Karena guru jam mengajar pertama nya belum hadir.
" huh capek gue " keluh Shila ketika sudah duduk di bangkunya.
" kenapa lu?... Kayak abis dikejar setan aje " siapa lagi jika bukan Ailsya yang berbicara.
" Ini lebih serem dari setan kali Sya " Shila menempelkan kepalanya pada meja.
" Oh gue tau, pasti bu Susi kan? " Aletta menebak.
" Hmmm "
" Hahaha... Mampus lo, gue ngebayangin muka lo dikejar bu Susi pasti ngakak anjir " Ailsya dan Aletta tertawa kompak.
" Kampret lo. Mana tadi gue jatoh lagi "
" Apes banget lo... Hahaha "
Ailsya dan Aletta memang kompak jika sudah menyangkut urusan ledek-meledek Shila. Katanya agar mereka bersatu jika Shila sampai murka. Sungguh sahabat nista.
Sedangkan Shila yang ditertawakan hanya menghela napas panjang
' Punya temen kagak ada yang bener emang '
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Pilot [END]
General FictionKaysara Shila Aditomo, ia gadis SMA yang hobinya buat masalah, selalu keluar masuk ruang istimewa di sekolahnya alias ruang BK. Benar-benar definisi beban keluarga. Sampai-sampai orang tuanya pun angkat tangan dan memilih untuk menjodohkan Shila den...