Happy reading
***
Firhan terbangun dari pingsannya. Ia melihat sekeliling ruangan yang tidak asing dimatanya. Kamar Shila. Dengan perlahan ia terbangun tapi tiba-tiba kepalanya didera rasa pusing yang luar biasa. Seperti ada ingatan yang ingin menerobos masuk.
Bayang-bayang malam saat ia mabuk, pulang dengan taksi, lalu ia menelpon Shila tapi yang datang Kania, lalu ia memeluk dan mencium Kania tapi dalam pikiran Firhan wanita itu Shila. Lalu Kania membawanya ke ranjang tapi setelah itu semuanya gelap. Firhan pingsan saat itu.
"Jadi Kania bohong sama gue? Gue gak nyangka Kania bisa selicik itu. Gue harus jelasin ke Shila," Firhan turun dari ranjang untuk mencari Shila. Ia tidak peduli dengan rasa sakit yang ia rasakan saat ini.
Saat Firhan ingin membuka pintu kamar, ada orang yang membukanya duluan dari luar.
"Mas Firhan mau kemana? Baringan deh," Ternyata orang itu Shila. Walaupun Shila berucap dengan nada ketus tapi ia tetap menuntun Firhan untuk kembali berbaring.
"Udah tau sakit, masih aja mau jalan-jalan," lontar Shila seraya menaruh piring yang berisikan bubur.
"Tuh dimakan!" tidak, tidak ada lembut-lembutnya Shila berucap.
Saat Shila ingin pergi dari ruangan itu Firhan menahan tangannya. "Shila, saya gak melakukan itu sama Kania," Shila terkekeh miring saat tau kemana arah pembicaraan Firhan
"Mas gak usah ngelak lagi deh. Aku udah punya bukti. Kamu kira aku sebodoh itu?" Shila melepas paksa cekalan Firhan tapi tangan itu tak kunjung terlepas, cengkraman Firhan pada pergelangan tangannya terlalu erat.
"Saya berkata jujur, malam itu saya mabuk. Saya memang tidak mengingatnya dengan jelas tapi tadi saya mendapatkan semua ingatan pada saat itu. Dan saya yakin, saya tidak melakukan hal yang tidak-tidak. Kania menjebak saya supaya rumah tangga kita hancur Shila."
Penjelasan Firhan terdengar hanya sebuah omong kosong bagi Shila. Menurutnya foto yang ia dapatkan sudah cukup untuk membuktikan bahwa Firhan dan Kania memang melakukan hal tak pantas itu.
"Terserah kamu mau bilang apa. Keputusan aku untuk cerai dari kamu sudah bulat," Shila pergi dari hadapan Firhan.
"Saya akan menemukan bukti, kalo memang saya gak melakukan hal kotor itu Shila. Saya janji. Saya gak akan biarin kamu pergi," tekad Firhan.
Sedangkan diluar pintu, Shila memikirkan ucapan Firhan. Ada secuil hatinya yang ingin memercayai hal itu, tapi lagi-lagi Shila ditampar oleh kenyataan. Foto yang ia dapatkan terlalu nyata.
***
Franzel berjalan gontai dengan tangan yang membawa banyak kantong belanjaan. Ia melirik pasangan di depannya yang sedang bermesraan dan ia malah disuruh menjadi babu sekaligus nyamuk. Sungguh jika bukan karena tawaran kakak sepupunya yang sangat menggiurkan ia tidak akan mau seperti ini.
"Woy Zel sini! lemes amat si tibang bawa barang segitu doang," panggil Arya dari depan sana dengan tangan yang merangkul bahu Ailsya. Owhh Franzel yang malang.
"Iye iye," dengan ogah-ogahan Franzel menghampiri pasangan yang baru resmi jadian itu.
"Yok makan, mau makan apa lo? Jangan ngambek gitu'lah, gak jadi gue beliin gundam juga nih," entah dimata Franzel, Arya tidak tulus mengajaknya mengisi perut. Dan ya, Franzel mau menjadi babu untuk Arya adalah karena diiming-imingi gundam incarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Pilot [END]
Ficción GeneralKaysara Shila Aditomo, ia gadis SMA yang hobinya buat masalah, selalu keluar masuk ruang istimewa di sekolahnya alias ruang BK. Benar-benar definisi beban keluarga. Sampai-sampai orang tuanya pun angkat tangan dan memilih untuk menjodohkan Shila den...