KaSen

69 8 3
                                    

AUTHOR POV

"LEPASIN ADEK GUE". Suara teriakan itu membuat semua nya menoleh.

"Argh lepas Ha Roo sakit". Ara berusaha melepaskan tangan Ha Roo dari rahangnya.

"Ck iya".

"Keterlaluan kau Ha Roo, Ara gapapa kan". Aera mengusap pipi sahabat nya yg memerah.

"Lu berani nya sama cewek ha? Sama adek gua lagi". Orang itu langsung menarik kerah baju Ha Roo.

"Wow abang nya ya". Ucap Ha Roo menyunggingkan senyumnya.

"Sekali lagi lu kasar atau macem2 sama adek gua, liat lu. Sana pergi".

"Heuh, ga perduli". Ha Roo langsung meninggalkan kantin setelah orang tersebut melepaskan kerah bajunya.

"Kamu gapapa?". Senyum nya.

"A-ani gwenchana".

"Ara dia itu kakak senior kita paling terkenal". Bisik Aera.

"Kenalin Kai"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenalin Kai". Senyum nya sambil menjabat kan tangan.

"Eoh emm Ara kak". Ara menjabat tangannya dan tersenyum kikuk.

"Eh Aera kak". Sambar Aera tak mau kalah.

"Hahah iyaiya, aku udh tau kamu. Adik kelas paling hyper aktiv".

"Mwo? Jinjja? Aish a-ah jadi malu".

"Eoh astaga Aera, Aera. Ah kak kai, gomawo nee". Senyum Ara.

"Ah gwenchana, tdi mau ke kantin lihat kamu di kasarin gtu. Nanti kakak bakal bilang ke guru tenang aja".

"Eh ani, ga usah kak. Itu cuma sepele kok".

"Itu udh masuk pembullyan lho?".

"Iya Ara biarin aja Ha Roo, populer sih tpi dia jdi berubah gtu lho". Celetuk Aera.

"Emm ani ku rasa ini cuma salah paham ay, kak kai. Jdi tidak perlu ya". Senyum Ara manis.

"Hufh baiklah, kamu memang baik". Senyum kai mengacak rambut Ara gemas.

"Eoh emm hihi". Cengir Ara.

"Emm ay di cuekin".

"Eh ani". Tawa Ara pada sahabat nya itu, yg sekarang sudah memasang wajah manyun nya.

"Emm kak sekali lagi terimakasih, aku sama Aera permisi dlu". Senyum Ara.

"Iya sama-sama, kalau ada apa-apa bilang kakak aja ya".

"Siap kak". Jawab Aera semangat, mereka pun kembali ke kelas.

***
ARA POV

"Abangggg adek pulang". Teriakku ketika masuk ke dalam rumah besar itu. Tapi tidak ada jawaban.

Adik KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang