Beberapa Minggu setelah peresmian Jimin mulai bekerja sebagai CEO di perusahaan Park Company, banyak para pegawai yg sudah menyambut nya didepan lobi..
"Selamat pagi tuan". Para pegawai menyambut nya dengan ramah.
"Pagi semuanya". Balas Jimin dengan senyuman.
"Silahkan tuan ruangan anda di lantai 4". Ucap salah satu nya yg sudah siap mengantar.
"Baik terimakasih". Jimin pun mengikuti nya.
"Ini dia ruangan anda tuan silahkan, saya permisi di dalam ada sekretaris tuan".
"Baiklah, terima kasih sudah mengantar dan kembali lah bekerja". Jiminn pun langsung masuk ke ruangan nya itu.
"Anyeong".
"Ah anyeong tuan, mian". Sekertaris itu terkejut dengan kedatangan Jimin hingga tidak berani menatapnya dan menunduk.
"Ahh nee tidak apa-apa, apa yg bisa saya kerjakan". Cengir nya karena dia bingung ini kali pertama nya dia menjabat sebagai CEO.
"Eum i-ini tuan anda harus eum menanda tangani berkas2 ini". Saking gerogi nya sekertaris itu menjatuhkan beberapa berkas di depan Jimin.
"Aih ah mian tuan". Dia memungutinya.
"Aishh pabboya". Gumam nya sendiri.
"Eohh jangan gugup seperti itu biasa saja". Kekeh Jimin melihat tingkah nya.
"Nee tuan mianhae i-ini beberapa berkas yg harus tuan tanda tangani, mari saya antar ke meja tuan". Jimin pun di antar sekretaris itu ke meja nya dan menaruh berkasnya di mejanya.
"Baiklah, terimakasih". Jimin menandatangani satu persatu berkas yg rata2 adalah berkas kontrak kerja sama dengan para perusahaan.
"Su-sudah tuan?".
"Ah ini sudah".
"Terimakasih tuan, ah saya lupa perkenalkan saja Kim jisoo tuan, eu anda bisa panggil saya jisoo". Senyum nya.
"Baiklah nama saya park jimin pangil jimin saja apakah tdk ada pekrjaan lagi kalau tdk saya ingin keluar?".
"Oh iya lupa sebentar tuan". Jisoo yg berlari kecil lupa sesuatu.
"Aihs pabboya jisoo mana file nya". Jimin yg melihat jisoo mencari-cari sesuatu ditumpukkan berkas-berkas itu pun bingung.
"Nah ini dia, ah ini ketemu ini dia tuan". Kekeh nya yg kembali berlari, namun tidak sengaja tersandung karpet yg ada dan membuat dia terjatuh kedalam pelukan Jimin.
"Astaga, apa kau tidk apa2?". Jimin yg sigap menangkap tubuhnya dan membantu nya berdiri kembali.
"Eh a-ani tuan mianhae, aish pabboya jisoo dia ini yg punya Park Company, bisa2nya kau ceroboh".
"Eheh sudah-sudah tidak apa-apa ko". Kekeh nya.
"I-iya tuan, i-itu berkas yg harus anda pelajari di rumah".
"Umm baiklah, saya akan keluar ini kartu tlpon dan alamt saya". Jimin langsung mengambil berkas nya dan keluar meninggalkan jisoo.
***
"Sudah jangan ngambek terus". Kekeh Jimin.
"Ck tidak ada yg ngambek".
"Ada-ada saja, ohhya dek abng mencoba menyelesaikan email ini kau tau aku sudh memiliki sekertaris".
"Heumm benar kah apa dia cantik?". Ara asik memainkan ponselnya.
"Umm lumayan dan lucu". Jimin terkekeh karena teringat tingkah jisoo yg memang menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kesayangan
Novela JuvenilIkut eomma dan appa ke Jepang ku fikir sangat menyenangkan, ternyata kenyataan nya sangat berbeda. Sebuah pelangi yg ku impikan disana ternyata malah awan hitam yg ku dapatkan. Bahkan disaat ku kira bersatu kembali dengan abang awan itu hilang, tpi...