Dia Berbeda

44 8 3
                                    

-AUTHOR POV-

Ara pulang bersama Daniel dan meninggalkan abngnya, entahlah dia hanya kesal saja tpi dia tidak membayangkan kalau dirinya benar-benar pulang di antar seorang Daniel. Siswa baru yg sudah terkenal satu sekolah dan di puja puji banyak siswi ditambah lg dia brand ambassador sekolah bertambah lah kefamousan dia.

"Umm diobatin dlu ya lukanya kita mampir ke apotek sebentar".

"Ani gwenchana ini cuma kecil ko". Senyum Ara.

"Tidak ada penolakan Ara". Daniel berhenti tepat didepan salah satu apotek dan langsung turun untuk membeli obat luka untuk Ara.

"Humm keras kepala jga seperti Abang". Setelah beberapa lama kemudian Daniel kembali membawa obat merah jga plester luka.

"Sini obatin dlu". Dia menarik tangan Ara lembut dan membersihkan serta mengobati luka Ara dngn teliti.

"Umm Selesai". Senyumnya pada Ara.

"Terimakasih maaf merepotkan". Balas Ara senyum.

"Gwenchana ayok aku antar pulang, rumahmu di mana?".

"Nanti aku tunjukkan jalan nya".

"Baiklah nona". Daniel menjalankan mobilnya kembali.

"Kau sejak kapan jdi BA?".

"Umm aku?". Tanya Ara.

"Bukan jok mobil ku".

"Huum".

"Ya kau lah siapa lg manusia yg bersamaku disini Ara".

"Umm hehe mian, baru 3 hari ini".

"Oh bgtu".

"Kau sendiri?".

"Aku baru 5 bulan, baru sebulan aku pindah aku sudah diminta untuk menggantikan kakak kelas kita yg namanya humm sssttt duh lupa aku".

"Umm Kai?".

"Nah dia, aku mengganti kannya karena dia tidak mau pasangan BA nya itu cesil. Murid berprestasi jga tpi ya memang sih dri penampilan biasa aja, tidak seperti kau cantik".

"Eoh apa?".

"Ani, intinya itu".

"Umm kasihan sekali dia".

"Mangkanya kakak kelas itu keluar tidak lama diganti aku dan baru2 ini dia sakit yg tidak memungkinkan dia untuk pemotretan".

"Umm nee". Angguk Ara.

"Ada ice cream, mau ku traktir beli?".

"Ah ani kau saja kalau memang mau". Senyum Ara.

"Baiklah". Daniel berhenti di sebuah tempat ice cream keliling, ya ice cream keliling yg ada di sepeda. Dia membeli itu, kenapa ya padahal banyak ice cream enak lainnya.

"Nih untuk mu". Dia datang dan memberikan ku ice cream strawberry.

"Sudah ku bilang kan tidak perlu, jdi merepotkan".

"Itu hanya ice cream yg ku belikan bukan apartemen mewah". Daniel mulai menikmati ice cream nya itu.

"Huum dasar ice cream nya beda ya tidak ada merk". Ara mulai membuka ice cream nya.

"Ya memang tidak, ini ice cream yg dibuat oleh penjual nya sendiri. Ini langganan ku, dri kecil aku sering beli. Lihat saja penjual nya sudah lanjut usia kan".

"Huum iya benar". Ya memang benar penjual ice cream itu adalah sepasang suami istri lanjut usia, mungkin mereka jualan dri dlu. Saat sedang asyik menikmati ice cream tiba2 Ara dikejutkan dengan seseorang yang menghampiri penjual es tersebut dan seperti memaki mereka.

Adik KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang