"Hmm apa yg kau rasa?".
"ah akhir2 ini aku pusing dan lemas".
"apa kau habis mendonorkan darah mu pada seseorang?".
"Ah n-nee".
"Oh iyaa, astaga aku bodo sekali". Batin Jimin.
"Sebaiknya kau beristirahat untuk beberapa hari ini sebelum meeting dimulai jisoo".
"Heum tuan benar, sepertinya kau tidak mengikuti saran dari dokter apa yg harus pendonor makan setelah mendonorkan darahnya. Banyak2 makan2an yg bergizi seperti buah2an dan sayur nee, ini vitamin nanti kau tebus saja di apotik".
"ah nee, khamsahamnida".
"Saya permisi tuan". Ya dr pun pergi dari ruangan itu, Jimin yg panik ketika jisoo pingsan langsung menghubungi dr pribadi keluarga.
"Baik, ahh jisoo maaf aku lupa kau yg mendonorkan darah mu pada ku lebih baik kau istirahat lah nnti akan ku tebusi obat-obatan mu". Senyum Jimin.
"Ah, gwenchana tuan aku bisa tebus sendiri. Dan aku baik2 saja, banyak yg harus ku kerjakan sekarang". Beranjak dengan lemas.
"Hishh kau bisa kerjakan dirumh mu skrg pulang dan istirahat lah".
"Tidak perlu, ada yg harus ku kerjakan disini. Tidak usah mengkhawatirkan ku, aku bukan siapa-siapa tuan". Kembali ke meja kerja.
"Yaakk adilah penurut eoh kau bisa sakit nnti kerjakan saja dirumh nee".
"Ani".
"Huftt terserah kau saja sangat keras kepala".
"Hmmm".
"Yayaya terserah kau saja". Jimin kembali ke pekerjaan nya.
"Ssttt akhh". Rintihan nya.
"Sudh ku bilang istirahat lah dirumh". Dingin nya.
"Hufhh kau kuat huhh kau kuat jisoo".
"Istirahat lah dirumh". Hampirinya
"Hufhh bisa tidak usah mengkhawatirkan ku itu hanya akan membuat ku makin mencin- hufhhh lupakan". Kembali mengetik.
"Huftt lebih baik kau istirahat dirumh , aku akan pulang dan bsok kau tdk usah kerja istirahat saja dirumh". Beranjak keluar dari ruangan.
"Aish pabboya jisoo". menepuk jidat sendiri
"Apa yg dia omongin tadi huftt".
***
"Dekk dimaan??". Sampai nya Jimin di apartemen.
"Sedang mandi". Teriak dari dalam kamar mandi.
"Baiklah". Menaruh tas dan menuju balkon.
"Hmm ada apa?". Selesai Ara yg sudah mandi menyusul abngnya.
"aku lupa jisoo yg mendonorkan darah nya ke aku dan tadi dia sempat pingsan aku sudh menyuruh nya pulang tapi dia keras kepala".
"Eoh benarkah? Lalu bagaimana keadaan nya sekarang, aish kenapa kau tidak menyuruh nya pulang dan istirahat?".
"His aku sudh menyuruhnya untuk istirahat".
"Lalu, dia bilang apa padamu".
"Tidak tau".
"Aih kenapa gak abng anterin pulang?".
"Abng saja membawa motor".
"Aih jinjja, nanti malam kau bisa mengantar ku tidak?".
"Mau kemana?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kesayangan
Roman pour AdolescentsIkut eomma dan appa ke Jepang ku fikir sangat menyenangkan, ternyata kenyataan nya sangat berbeda. Sebuah pelangi yg ku impikan disana ternyata malah awan hitam yg ku dapatkan. Bahkan disaat ku kira bersatu kembali dengan abang awan itu hilang, tpi...