Maaf Yoongi

39 8 0
                                        

-AUTHOR POV-

Di waktu yg bersamaan ketika taehyung datang, yoongi datang dengan tiba-tiba dan tidak ada sopan nya.

"Min-min yoongi?". Ara yg terkejut panas dingin melihatnya.

"Ya ini aku, ah dia calon istri ku kan?". Yoongi yg bersmirk menatap Ara membuat taehyung kaget mendengarnya.

"Calon istri?". Taehyung menatap Ara tak percaya, tanpa ba-bi-bu-be-bo taehyung pun pergi bgtu saja.

"Yak oppa tunggu". Ara tau pasti taehyung kecewa ia pun berusaha mengejar nya.

"Yak kau mau kemana? Beraninya kau mengejar lelaki itu didepan ku?". Yoongi yg marah menahan dan mencengkeram tangan Ara kuat.

"Yakkk sakittt apa yg kau lakukan".

"Yakk jgn bersikap kasar kepada nya eoh". Jimin yg melihatnya tak tinggal diam ia mengambil alih adiknya dan melindungi nya di balik badan.

"Heuh jangan bermain-main dengan ku". Sinis yoongi.

"Gw ngk peduli". Jimin sama sekali tidak peduli dan takut gretak yoongi, ia membawa duduk adiknya di sofa dan menenangkan nya.

"Seperti nya pertemuan pertama kita tidak mengenakan". Yoongi yg tiba2 menarik kerah baju Jimin dan memukul nya sontak membuat Ara kaget.

"Yakkk kauu Abang..".

"Argg s-sakit, yak kau berani sekali eoh". Jimin kesakitan memegang kepalanya yg terasa kambuh lg.

"Abang..hikss kau tak apa". Ara hampiri dan melihat abngnya.

"Heuh dasar cengeng, berdiri kau". Yoongi menarik Ara kasar.

"Yaakk sakitt apa2an lepas eoh". Ara memberontak tak terima.

"Sudh ku bilng jg sikap mu". Jimin berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dan melindungi adiknya.

"Bodyguard,ahjusi". Teriak ara.

"siap non".

"Tolong bwa orang ini keluar dia memukul abangku".

"Baik non ayok".

"Ck lepas aku bisa keluar sendiri".

"Abang gapapa hikss". Ara khawatir ia melihat lebam di wajah Jimin, bukan ini dia lebih khawatir kesehatan Jimin akan kambuh lagi.

"Arghh hanya pus-". Tak sadarkan diri...

****

"Ah bagaimana dok keadaan Abang saya?". Ara yg sudah menunggu 2 jam diluar berlari menghampiri dr yg keluar dari ruang pemeriksaan.

"Keadaan tuan Jimin sudah membaik tadi saya sudah berikan pereda sakit kepala, ah jangan biarkan dia capek dan saya suster akan beri resep obat nnti saya permisi". Meski Ara mendengar penjelasan dr bukan berarti dia lega bgtu saja, ia tetap khawatir dengan kondisi Jimin. Buru-buru ia masuk ke dalam dan melihat keadaan Jimin.

"A-abang hikss".

"Stt jgn menangis kemarilah". Jimin tersenyum merentangkan tangan.

"Hikss Abang hikss dia jahattt aku tidak suka dia menyakiti mu hikss". Ara langsung memeluk erat jimin.

"Ssttt, jgn menangis eoh biarkan saja dia seperti itu asal tdk melukai diri mu".

"Bagaimana bisa aku melihat dia memukulmu bgtu, teman kecil macam apa dia hikss.. dia sangat kasar terhadap mu juga aku, aku ga mau dia jadi suami ku.. hiksss".

"Stt jgn menangis eoh".

"Hikss.. pokoknya dia harus membayar ini semua lihat saja nanti apa yg akan ku lakukan padanya".

Adik KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang