"Jangan lihat seseorang dari masalalunya, tapi lihatlah dari masa sekarang. Karena setiap orang bisa berubah."
BAB 05
“Hari ini kita akan belajar mengenai majas, ada yang bisa menyebutkan macam-macam majas dalam bahasa indonesia?”Kanaya memulai pelajarannya pada pagi hari ini, dia membuka buku paket dan buku modul yang di bawanya. Kanaya merupakan salah satu guru favorit anak-anak karena gaya pengajarannya yang santai dan memang masih muda sehingga mereka bisa lebih dekat dengannya. Kanaya memang saat ini belum berhijab, dia selalu menggerai rambut panjangnya.
“Saya bu,”
Salah satu murid yang memang pintar dan aktif di kelasnya tunjuk tangan, dia bernama Tomy yang tidak lain adalah sang ketua kelas sekaligus mantan ketua OSIS di angkatannya.
“Iya Tomy, coba sebutkan.”
“Majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan.” Jawab Tomy.
“Betul sekali, ada yang tau, apa saja majas yang masuk dalam majas perbandingan?” Tanya Kanaya.
“Saya bu,” salah satu siswi yang pintar di kelas itu ikut mengangkat tangan, dia adalah Vani.
“Coba sebutkan Vani.”
“Tapi saya tidak hafal semua bu, saya cuma ingat beberapa majas yang masuk kedalam majas perbandingan adalah metafora, litotes dan hiperbola.” Jawab Vani.
“Betul Vani, dan ada beberapa majas lagi yang masuk kedalam majas perbandingan di antaranya alegori, metonimia, pars pototo, totem pro parte, dan eufimisme.” Ujar Kanaya.
“Sedangkan beberapa majas yang termasuk kedalam majas sindiran adalah majas ironi, sarkasme, dan sinisme.” Kanaya mulai menerangkannya sambil mencatatnya di papan tulis, sedangkan murid-muridnya juga ikut menyalinnya di buku catatan mereka.
“Yang terakhir, majas yang termasuk kedalam majas penegasan diantaranya adalah pleonasme, repetisi, dan aliterasi.” Setelah selesai mencatatnya, Kanaya kembali menjelaskan satu per satu.
“Apa sih yang di sebut majas metafora? Majas metafora merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal berbeda. Contohnya adalah anak itu di kenal sebagai kutu buku di kelasnya. Nah kutu buku disini bukan berarti benar-benar kutu yang berada di buku, melainkan anak yang rajin sekali membaca buku.”
“Coba, diantara kalian ada yang tau arti dan contoh dari salah satu majas yang lainnya tidak?” Kanaya memang suka mengajar dengan mengedepankan interaksi dengan orang lain. Untuk menguji kemampuan peserta didiknya juga, kalau tidak ada yang bisa baru dia akan menjelaskan.
“Saya bu,” lagi-lagi Tomy yang mengangkat tangannya.
“Iya Tomy,”
“Majas litotes adalah majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri. Contohnya adalah silakan datang ke gubukku yang kumuh.”
“Bagus Tomy, ada yang lain?” Tanya Kanaya.
“Saya bu,”
Semua mata langsung tertuju pada suara berat di barisan belakang, karena di barisan belakang adalah tempat favorit murid-murid yang bandel contohnya Abigail dan teman-teman se geng nya. Ketika Abigail mengangkat tangannya semua teman sekelasnya tercengang sambil menoleh kearah Abigail.
“Iya Abigail?”
Kanaya tak kalah kaget melihat muridnya itu mengangkat tangannya, karena Abigail selama ini terkenal nakal dan malas-malasan. Geng nya juga sejak dulu sering kali terlibat masalah seperti tawuran, membolos, merokok, atau menindas teman. Abi merupakan anak tunggal dari pak Prasetya Sutedjo yang merupakan pemilik sekolah tempatnya mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan nikah?
RomanceFollow dulu sebelum baca! Kanaya seorang guru honorer di SMA ternama yang masih betah menjomblo diusianya yang sudah 24 tahun, membuatnya kerap mendapatkan pertanyaan "Kapan Nikah?" Dari orang-orang. Suatu hari dia berurusan dengan dua pria. Pertam...