Khawatir

317 58 5
                                    

“Jatuh cinta bisa membuat seseorang berubah, entah menjadi lebih baik atau malah sebaliknya.
Tergantung dari cinta itu sendiri, apakah berdampak positive atau malah negative.”

BAB 10

Pagi ini Abigail bersemangat karena di jam pertama adalah pelajaran dari gadis idamannya yaitu Bu Kanaya. Dia bahkan tumben-tumbenan sudah belajar dengan giat agar nanti saat Kanaya mengajukan pertanyaan dirinya  bisa aktif mengangkat tangan dan menjawabnya. Dia juga ingin memperbaiki image nya yang selama ini terkenal buruk di depan Kanaya.

“Tumben sih Abigail, lo pake bajunya rapih banget. Biasanya juga di keluarin, jadi kaya anak teladan aja bro haha.” Niko mengomentari penampilan sahabatnya yang lain dari biasanya.

“Lo lupa Nik, jam pertama kan pelajarannya Bu Kanaya.” Ujar Aji.

“Oh iya, Abigail mau kelihatan baik nih ceritanya di depan gebetan.” Goda Herman.

“Brisik lo pada, tugas udah di kerjain belum? Contoh nih gue, tugas udah gue kerjain semua. Bahkan tugas dari pelajarannya Pak Rasyid sekalipun.” Abigail pamer pada teman-temannya.

Kebetulan setelah jam pelajaran Kanaya adalah jam pelajaran Rasyid, biasanya Abigail dan teman-temannya sangat malas mengerjakan tugas. Apalagi saat pelajarannya Pak Rasyid yang menurut mereka membosankan. Belum lagi para siswa lelaki masih jengkel karena guru seni mereka di semester ini bukanlah Bu Tania melainkan Pak Rasyid.

“Kaya nya lo nanti bakal jadi saingannya si Tomy nih haha.” Ujar Juna.

“Gapapa lah, kalau itu bisa membuat gue di lirik sama Bu Kanaya mah bakal gue lakuin.” Ujar Abigail bersungguh-sungguh.

“Gila banget sih ini, please lah Abigail come on. Mending lo berhenti dari cinta yang gue bisa jamin akan berakhir kandas ini. Cari yang realistis aja lah bro, banyak yang seumuran kita bahkan adik kelas yang mengejar cinta lo. Paling engga yang udah kuliah juga banyak yang suka berondong macem lo. Kalau Bu Kanaya kan udah kerja, jarak usianya sama kita gak main-main Abigail. Tujuh tahun bedanya bro, kalau cuma beda dua atau tiga tahun sih mungkin gak masalah.” Juna sangat takut kalau temannya itu nantinya akan patah hati.

Ya kali, seorang Abigail yang merupakan ketua dari geng Black Rainbow yang beranggotakan Juna, Aji, Niko dan Herman menjadi sad boy hanya karena cinta yang tidak kesampaian.

“Santai aja Juna, anak seusia kita mah masih cinta monyet. Jadi gue rasa nanti juga Abigail akan cepat melupakan perasaannya.” Ujar Niko.

“Eh udah jam segini kok tumben Bu Kanaya belum masuk sih. Gak biasanya dia telat gini.” Bukannya mendengarkan teman-teman nya, Abigail sama sekali tidak peduli.

Sedari tadi malah dia sibuk melihat jam dan pintu kelas untuk menunggu kedatangan Bu Kanaya. Tapi sudah lewat lama dari bel masuk berbunyi namun tidak ada tanda-tanda dari gurunya itu. Mungkinkah dirinya terlambat? Karena Abigail tadi pagi tidak melihat Bu Kanaya di parkiran.

“Teman-teman, hari ini Bu Kanaya tidak masuk. Beliau meminta kita mengerjakan buku paket halaman 70 yang berisi latihan soal.” Ujar Tomy selaku ketua kelas.

“Kenapa dia gak masuk?” Tanya Abigail cepat.

“Jadi gini teman-teman, kelas dua belas kan akan melakukan kegiatan reflesing di bandung. Nah kebetulan Bu Kanaya yang akan jadi salah satu guru pendamping. Jadi beliau hari ini sedang pergi ke bandung untuk melakukan peninjauan lokasi. Kemungkinan selama dua atau tiga hari.” Ujar Tomy menjelaskan.

“Perginya sama siapa?” Tanya Abigail kepo.

“Kebetulan Bu Kanaya pergi ke Bandung untuk peninjauan lokasi bersama dengan Pak Rasyid. Jadi nanti di jam pelajaran kedua juga kosong karena Pak Rasyid juga pergi. Tapi beliau juga menitipkan tugas.” Jawab Tomy.

“Asyik!” pekik sebagian besar murid lainnya.

Seperti ada udara segar dari surga saat dua jam pelajaran kosong, beberapa di antara mereka ada yang pergi ke kantin, nonkrong di toilet, atau tidur di kelas. Biasanya Abigail dan geng nya di jam kosong memilih nonkrong di kantin atau bermain kartu di kelas.

“Wah Bu Kanaya kan lajang, nah Pak Rasyid juga lajang. Mereka berduaan pergi ke bandung dua harian, dan kalian tau kan bandung tempatnya bagus gitu apalagi di daerah Villa. Jangan-jangan pulang-pulang mereka cinlok, atau bisa jadi langsung nikah.” Ujar Bianca pada teman-temannya.

“Wah bisa jadi tuh, nanti kalau di bikin cerita judulnya cintaku bersemi saat dinas ke bandung.” Ujar Feri.

Brakk..

Karena kesal mendengar penuturan dari mereka yang seenak nya saja menjodoh-jodohkan Bu Kanaya dengan Pak Rasyid, akhirnya Abigail menggebrak mejanya. Seketika semuanya terdiam dan memandang kearah Abigail.

“Kamu kenapa Abi?” Tanya Bianca yang memang sudah sejak lama menyukai Abigail. Namun dia sadar saingannya sangat banyak dan cantik-cantik.

“Kalian brisik.” Ujar Abigail dengan sinisnya.

Kemudian Abigail memutuskan pergi keluar kelasnya, mereka memang tidak berani pada geng black rainbow. Selain terkenal ganas, mereka yang masuk kedalam geng itu adalah anak-anak yang tampan dan kaya. Apalagi Abigail sebagai ketuanya merupakan anak tunggal dari pemilik sekolah.

Abigail bergegas keruangan papanya, karena dia tau hari ini papanya berkunjung ke sekolah untuk urusan pekerjaan.

“Kenapa kamu ke ruangan papa di saat jam pelajaran Abigail?” Tanya sang papa.

“Pelajaran pertama dan kedua kosong pah.” Jawab Abigail santai.

“Terus kamu ada urusan apa menemui papa? Tumen sekali, atau kamu membuat masalah lagi huh? Abigail kamu sudah kelas tiga, tidak bisakah kamu focus sekolah saja. Papa ingin kamu menjadi anak yang baik dan bisa di banggakan, karena kamu adalah anak mama dan papa satu-satunya.” Ujar sang papa penuh harap.

“Gak pah, aku gak bikin masalah kok. Aku cuma pengin ikut survey lokasi ke bandung. Aku pengin pergi ke bandung pah, kebetulan besok kan hari sabtu dan minggu.” Pinta Abigail.

“Maksudnya gimana Abigail?” papanya sampai heran mendengar keinginan dari sang putra semata wayang.

“Minggu depan kan anak kelas dua belas akan mengadakan reflesing ke bandung, nah aku pengin kesana. Bukannya nanti kita tidurnya di Villa papa yang di bandung? Aku pengin kesana sekarang pah.” Rengek Abigail.

“Tapi kamu sekolah Abi, lagian kan minggu depan kamu juga akan pergi kesana. Jadi ngapain harus kesana sekarang sih.” Papanya benar-benar tidak habis pikir dengan anak semata wayangnya ini, selalu saja seenak jidat kalau meminta sesuatu.

“Tapi aku pengin kesana pah, lagian besok kan libur dua hari. Aku perginya sepulang sekolah saja juga tidak apa-apa.” Pinta Abigail.

“Tidak bisa, kamu lupa kalau besok kakek kamu ulangtahun. Kita harus pergi kerumah kakek dan nenek untuk merayakan hari ulangtahun kakekmu.” Papa Abigail membentahnya dengan tegas.

Abigail sangat kecewa, dia takut kalau yang di katakan oleh teman-temannya menjadi kenyataan. Dia sangat tidak rela gadis pujaannya akan terlibat cinta lokasi dengan orang lain. Walau rasanya tidak mungkin juga Kanaya akan menyukai Rasyid yang menurut Abigail tidak tampan, tidak menarik dan seperti bapak-bapak itu. Tapi walau dia meyakinkan dirinya sendiri, rasa khawatir itu tetap ada. Dia takut Kanaya akan terlibat cinta lokasi dengan Rasyid.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komentarnya 🥳 Terimakasih 💓

Kapan nikah? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang