🦩🦩🦩
Keesokan harinya Taehyung masuk keruangan tanpa bersuara, membuat beberapa orang menoleh kearahnya. Biasanya pagi-pagi begini dia yang paling ceria dan paling heboh menyapa seisi ruangan.
Taehyung semakin merasa kesepian apalagi hari ini Taemin tidak masuk karena cuti. Seminggu kedepan dia makan sendiri, pulang kerja sendiri, belanja sendiri.
Dia menghela nafas. Tepat saat matanya menatap lurus ke depan ke ruangan bossnya, didalam sana pak Jeongguk sedang memegang kepalanya. Dan Taehyung adalah alasan utamanya. Kemarin entah dokumen seperti apa yang sudah dia hancurkan sehingga bahkan hingga kini pak Jeongguk masih terlihat marah.
Taehyung cepat mengalihkan pandangannya saat pak Jeongguk menoleh kearahnya. Dan setelahnya ruangan itu tertutup sehingga Taehyung tidak bisa melihat apapun kecuali kaca yg sudah ditutup.
Taehyung menghela nafa. Tangannya mulai berkutik didepan laptop "Saat kerja, ayo semangat"
Menyemangati dirinya sendiri. Mungkin dia harus mencoba cara lain nantinya agar dapat maaf dari pak Jeongguk.
Siang hari saatnya istirahat. Taehyung keluar ruangan menuju kantin. Dia seperti anak ayam yang ditinggal induknya ditengah jalan ramai. Dia seperti orang yang tersesat. Jalan sendiri dikerumunan karyawan.
Dia mengetik pesan untuk Taemin
'KENAPA HARUS SEKARANG SIH CUTINYA?'
Dia memesan roti bakar, sambil menunggu dia bertukar pesan dengan Taemin yang menyebalkan.
'Jangan ganggu lagi menikmati hidup. Bye'
Dibawahnya ada foto Taemin bersama sang pacar yang sedang liburan.
Taehyung menutup hpnya.
"Kaka antik butain"
Taehyung disodorkan satu susu dari tangan mungil didepannya kini. Dia mengusap rambut anak kecil itu, tersenyum dengan senang hati membantunya.
Taehyung mengusap bekas gigitan kecil diujung botolnya. Pasti dari gigi anak kecil yang menggemaskan ini.
"Jangan digigit lagi ya sayang, nanti giginya rusak"
Taehyung memberikannya sambil kembali mengusap rambutnya. "Ayo habiskan"
Setelahnya dia mengambil pesanannya. Dan meninggalkan anak kecil yang entah anak siapa itu.
Semua orang menatap Taehyung saat dia melewati lobby sepulang dari kantin. Namun Taehyung tidak peduli, toh dia sudah biasa diperhatikan seperti ini.
Dia terus berjalan, dan mengambil tempat disebuah bangku dibelakang gedung kantor. Disana ada taman kecilnya juga, udaranya sejuk, makanya dia suka berdiam diri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Jaddy [Short Story]
FanfictionDia berbisik "Dengar-dengar katanya sajangnim sedikit galak" "Sssst, pelankan suaramu, bagaimana kalau ada yang dengar" Sigadis refleks menutup mulutnya. "Tapi apa itu benar?" Tanyanya lagi. "Kau akan tahu dengan sendirinya nanti".