🦩🦩🦩
Keadaan Taehyung saat ini mengingatkannya pada kejadian waktu pertama dia masuk kantor ini. Hari ini dia kembali terlambat, salahnya sendiri. Padahal tadi pak Jeongguk menawarkan untuk memakai pakaiannya saja untuk sementara mengingat kemarin dia tidak sempat bawa bajunya dan lanjut menginap.
Semalam dia menginap, kali ini bukan karena Ha-neul merengek melainkan dia sendiri yang tidak bisa membuang kesempatan untuk berdekatan dengan pak Jeongguk.
Dan tadi pagi dia meminta supir rumah Jeon mengantarnya kekosan, alhasil dia terlambat. Dia bisa saja menerima tawaran Jeongguk untuk mengenakan pakaiannya toh semalam itu yang dia lakukan, menggunakan baju rumahan Jeongguk walau bajunya kebesaran untuk ukuran tubuhnya yang kecil karena perbedaan fisik keduanya. Namun meminjam pakaian pak Jeongguk untuk dipamerkan di kantor bukanlah pilihan yang tepat.
Dia takut pengawai pak Jeongguk mengenal pakaian mahal boss mereka. Dan dia pun belum siap mengekspos hubungan mereka yang semakin dekat, eaa.
Lift para pegawai sangat amat kosong karena sebagian besar para pegawainya sudah ditempat masing-masing untuk mulai berkerja. Namun tiba-tiba dia memilih lift disampingnya yang hampir tertutup rapat. Yap benar-benar seperti adegan yang di reka ulang.
Bedanya kali ini orang didalam lift itu memberikan senyuman terbaiknya dan hati Taehyung menyambutnya dengan hangat.
"Morning
Jaddy"
Ada jeda beberapa detik saat dia menyapa. Sebenarnya dia sadar kok harus memanggil apa saat keduanya dikantor. Tapi entahlah Taehyung penasaran dengan respon atasannya itu.
"Morning baby"
Sepertinya mengerjai pak Jeongguk dipagi hari bukanlah waktu yang tepat. Ya kali Taehyung baru datang sudah dipaksa senam jantung. Alhasil dia memilih mendiami pak Jeongguk setelahnya.
Namun tidak berhenti disana pak Jeongguk justru mendekatinya hanya untuk menyentuh pucuk hidung Taehyung dengan jari kelingkingnya. Dia seakan membersihkan debu dari hidung Taehyung yang nyatanya adalah satu mole kecil.
"Kok debunya gak hilang?"
Jeongguk tahu betul itu apa. Melihat wajah Taehyung yang memerah membuatnya semakin gencar untuk mengerjai bawahannya itu.
Cup
Kecupan manis dipucuk hidung Taehyung membuat pemilik hidung menegang seketika. Manis, sangat manis. Apa yang baru saja pak Jeongguk lakukan persis seperti yang dia inginkan. Akan tetapi masalah utamanya adalah pintu pintu lift terbuka terlalu cepat. Kan dia masih mau diperlakukan bak princess.
"Oh bukan debu toh"
Dia meninggalkan Taehyung dengan satu smirk diwajah menyebalkannya yang sayangnya justru membuatnya sejuta kali lebih sexy dan menantang untuk Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Jaddy [Short Story]
Fiksi PenggemarDia berbisik "Dengar-dengar katanya sajangnim sedikit galak" "Sssst, pelankan suaramu, bagaimana kalau ada yang dengar" Sigadis refleks menutup mulutnya. "Tapi apa itu benar?" Tanyanya lagi. "Kau akan tahu dengan sendirinya nanti".