🦩🦩🦩
Sebelum membaca, aku mau kasih kalian satu foto tercantik dari Taeby 🥰
PS: JANGAN INSECURE
Dalam mobil Taehyung hanya diam. Dia menjawab obrolan Jeongguk seadanya. Sedikit bersyukur dengan keadaan keduanya, karena setidaknya rasa malu Taehyung tergantikan walau dengan sakit hatinya.
Memikirkan bagaimana perlakuan pak Jeongguk belakangan justru membuatnya menyesal kalau ujungnya ternyata tidak sesuai harapan Taehyung. Karena nyatanya cintanya untuk kedua kalinya bertepuk sebelah tangan.
"Mau sarapan apa?"
"Tidak perlu, makasih"
Baiklah Jeongguk menurut. Dia yakin Taehyung masih malu karena kejadian tadi pagi. Jeongguk berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap normal. Tapi apa iya Taehyung semalu itu hingga nadanya jutek begini?
"Oh atau mau disuap?"
Godanya lagi. Namun sayangnya tidak mempan. Taehyung memilih menatap keluar dan menutup telinganya. Membesarkan volume musik berharap pak Jeongguk mengerti kalau saat ini dia tidak ingin diganggu.
Hingga keduanya sampai dibasement keheningan masih terjaga dengan baik. Taehyung memilih jalan lebih dulu meninggalkan Jeongguk. Tidak sopan, sudah menumpang malah meninggalkan Jeongguk. Tapi rasa kesal dan sakit hati Taehyung jauh lebih besar dibanding rasa terimakasihnya.
Irit. Mungkin satu kata itu yang menggambarkan Taehyung saat ini. Dia akan bicara jika dibutuhkan. Dan Jeongguk tidak menyukainya, dia mau Taehyung mengoceh atau menggodanya seperti biasa kalau perlu.
Oh atau Taehyung mau digoda lebih dulu?
Jeongguk mendekatinya. Memanggilnya 'Baby'. Sepertinya dia sudah terbiasa dengan panggilan itu. Menunggu dengan sabar respon Taehyung. Namun hingga menit ke-lima pun pemuda itu enggan menoleh kearahnya.
Sial
Apa yang sudah Jeongguk lakukan?
Dia berpikir keras namun belum juga menemukan titik terang dimana letak kesalahannya. Dia membelikan Taehyung beberapa cemilan. Belum pernah dia melakukan ini pada karyawan sebelumnya termasuk Jennie. Belum pernah dia membujuk bawahannya ketika mereka ngambek. Bahkan hal terakhir yaitu Ha-neul sebagai umpannya pun tidak mempan membuat Taehyung menoleh kearahnya.
Baiklah sepertinya ini sudah serius.
"Jelaskan apa masalahmu?"
Dia tidak lagi bicara pelan, berteriak dari meja kerjanya karena saking kesalnya Taehyung tidak menggubrisnya sama sekali.
Taehyung menoleh sejenak, memastikan bahwa pak Jeongguk sedang bertanya kepadanya.
"Bapak tanya saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Jaddy [Short Story]
FanfictionDia berbisik "Dengar-dengar katanya sajangnim sedikit galak" "Sssst, pelankan suaramu, bagaimana kalau ada yang dengar" Sigadis refleks menutup mulutnya. "Tapi apa itu benar?" Tanyanya lagi. "Kau akan tahu dengan sendirinya nanti".