Yesh Jaddy

6.3K 533 90
                                    

🦩🦩🦩



















Hari ini Taehyung adalah manusia terrempong didunia. Selain harus sibuk mengurusi dirinya sendiri yang hampir telat, di juga harus mengurusi Ha-neul. Mana dia rewel minta dipakaikan baju yang senada dengan punya Taehyung.

Darimana dia mendapatkannya? Sejak kemarin saja Taehyung memakainya baju gede milik Taehyung sementara baju Ha-neul untuk sementara dicuci dulu.

Untungnya setelah berbagai rayuan dari Taehyung dia akhirnya luluh juga dan mau memakai bajunya sendiri, walau tak senada dengan Taehyung.

"Ayo sayang kita berangkat"

Menarik tangan sikecil keluar kamar. Ah dia tipe anak yang ceria. Lihatlah tawa kecilnya sambil menghitung langkah demi langkah keduanya menuju halte bus.

Taehyung sesekali menyahutnya. Rasanya begitu bahagia, dia bahkan tidak peduli lagi dengan detik jam yang semakin berjalan, mempersempit waktunya menuju kantor.

Dia mengajak Ha-neul menyanyi sambil menunggu kedatangan bus.

Five little ducks went out one day

Over the hills and far away

Mother duck said, "quack quack quack quack"

But only four little ducks came back

Hingga keduanya didalam bus mereka masih bernyanyi. Mengundang gemes penumpang bus.

"Yeay kita sampai"

Taehyung menggendongnya keluar, tersenyum kecil saat kakinya melangkah turun, karena tepat ditempat itu beberapa bulan lalu dia memarahinya boss crush-nya.

Si kecil berlarian alhasil dia kesandung kakinya sendiri dan berakhir nangis. Taehyung buru-buru menghampirinya. Dia menginjak lantai tempat si kecil terjatuh.

"Ututu anak papa" mengibas pakaian sikecil dengan begitu lembut. "Lantai jahat, buat kesayangan papa jatuh"

Berhasil

Ha-neul tidak melanjutkan nangisnya, dia kini mengikuti Taehyung menendang kaki kecilnya ke lantai dan ikut memarahinya, padahal Taehyung yakin kakinya beneran sakit.

"Antai jaat, buat Anyu atit, huh..."

Taehyung mengecup pucuk kepala sikecil. Astaga gemesnya, lihatlah bibirnya yang ikut manyun.

Taehyung tak henti-hentinya tersenyum melihat Ha-neul hingga tanpa dia sadari seluruh bodyguard kini sedang memeriksa karyawan satu persatu dilobby. Bagaiman caranya dia menyembunyikan Ha-neul?

Kenapa dia tidak kepikiran untuk membawanya ketempat penitipan anak? Eh tapi kenapa harus, toh dia tidak ngapain, lagian bawa anak kecil ke kantor bukanlah sebuah kejahatan. Ah tapi sudah telat bodyguard Jeon' Corp kini berjalan kearahnya.

"Selamat pagi pak, mohon ikuti kami"

Belum sempat menjawab, Taehyung diseret seperti seorang pencuri, sementara Ha-neul mereka gendong bersama mereka.

"Ini ada apa ya pak? Saya bisa jalan sendiri tidak perlu diseret begi aahh pelan-pelan sialan"

Cengkraman dibagi Taehyung begitu kuat, apalagi saat dia didorong kedalam lift. Sementara Ha-neul sekarang menangis saat digendong paksa.

"Kau apakan dia, jangan membuatnya menangis"

Taehyung tidak peduli jika dia dikasari, dia dengan cepat mengambil alih Ha-neul kedelapannya.  Mencoba menenangkannya.

"Ssshhh udah sayang jangan nangis ya, papa disini ok"

Taehyung sama sekali tidak peduli dengan tatapan dua bodyguard itu yang kaget saat menyebut dirinya papa.

Mengelus punggung Ha-neul, menepuknya pelan membuat si kecil nyaman, hingga dia berhenti menangis walau masih sesegukan.

Taehyung melangkah masuk keruangan yang tidak lagi asing untuknya. Ruangan pak boss. Didalam sana sudah ada Pak Jeongguk, Namjoon Hyung, dan satu lelaki paruh baya yang tidak Taehyung kenal.

Jennie kaget saat Taehyung diseret kedua bodyguard itu. Dan dengan cepat dia merebut Ha-neul, alhasil membuatnya kembali menangis.

"Terimakasih sudah menyeret penculiknya kesini, kalian keluar" ujarnya lagi yang menuduh Taehyung penculik.

Taehyung bisa merasakan bagaimana karyawan diluar sana menatap ruangan pak Jeongguk. Dia tidak berani menatap Namjoon hyung karena sudah mengecewakannya.  Taehyung juga bisa melihat bagaimana mata pak Jeongguk yang menatap marah dan benci kearahnya.

Apalagi saat Jennie baru saja berteriak didepan wajahnya "DASAR TIDAK TAHU MALU, SUDAH DIKASIH KERJA ENAK MALAH CULIK ANAK ORANG, CUIHH"

Tingkah kebencian Taehyung terhadap wanita didepannya kini bertambah menjadi 1000%. Ingin rasanya dia merobek mulut sialan Jennie saat ini juga. Apalagi dia berteriak didepan Ha-neul seperti itu.

"PANTAS SAJA KAU PULANG CEPAT KEMARIN, EMANG SUDAH PUNYA NIAT KAN?"

"Tidakkah anda lihat dia ketakutan dengan suara tinggi anda?"

Taehyung tidak peduli mau dipecat detik ini juga, silahkan. Dia merebut Ha-neul dari Jennie yang nampak kaget, namun Taehyung tidak peduli sama sekali.

Dia memeluknya erat, menenangkannya. Dia bisa merasakan bagaimana nafas sikecil yang begitu cepat akibat terlalu banyak nangis "Ssshhh sayang udah yah nangisnya, papa disini. Nanti kita beli banana uyu, permen, ice cream dan banyak lagi, ok"

Taehyung sengaja mengecilkan suaranya agar sebutan papa-nya tidak mereka dengar.

"Ciapa cih yang buat anak ganteng papa nangis, cini papa pukul kaya gini, plak"

Taehyung memukul tangannya sendiri membuat sikecil seketika total tertawa kecil, entah bagian mana yang lucu dari tindakan Taehyung barusan.

"Lagi ya, plak hihihi"

Syukurlah dia begitu mudah ditenangkan. Kini giliran Taehyung menghadapi kenyataan didepannya kini.

Dia menurunkan Ha-neul, membiarkannya berlari kecil kearah Namjoon hyung dan...

"Glandpa.."

Ah sepertinya pria paru bayah itu adalah kakek Ha-neul. Tanpa disuruh lagi Taehyung mendekat ke meja pak Jeongguk. Jujur dia sedikit gugup dan ketakutan mendominasi pikirannya saat ini.

Dia bisa merasakan bagaimana amarah pak Jeongguk saat ini.  Masalah kemarin terkait dokumen saja belum Taehyung bereskan dan sekarang dia kembali menghadap dengan masalah baru lagi.

"Tolong tinggalkan kami"

Taehyung menelan ludah gugup saat mendengar suara pak Jeongguk. Perintah barusan ternyata tidak berlaku untuk Jennie saja melainkan untuk Namjoon hyung juga.

Suasana ruangan terasa begitu dingin saat semua orang meninggalkannya berdua dengan pak Jeongguk seperti ini.

'Dalam keadaan marah kok sexynya nambah yah, kenapa Tuhan kenapa'

Monolog Taehyung dalam hati, dia semakin menjerit saat melihat bagaimana urat-urat leher pak Jeongguk mulai nampak satu persatu. Lihatlah urat ditangannya saat dikepal begitu.

'Astaga, boleh dielus tidak jaddy, AAARGH RAWR'

"Kim Taehyung!"

Lagi-lahi dia menjerit-jerit dalam hati, bagaiman bisa dia berhadapan dengan manusia secakep ini? Yah walau sudah beristri sih, tapi sungguh pak Jeon benar-benar secakep itu.

"Yesh Jaddy"












•jassint•

Kalau nemu kata-kata / kalimat yang terkesan alay😬 mohon dimaafkan🧘

Hot Jaddy [Short Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang