🦩🦩🦩
Sepertinya prioritas Taehyung bukan lagi dirinya sendiri melainkan Ha-neul. Apapun yang dia minta akan dituruti, seperti saat ini. Dia meminta Taehyung untuk menginap dirumahnya, dan yah dengan senang hati Taehyung turuti demi mendekatkan diri pada pak Jeongguk. Hehe
Yah walau sejak tadi orang yang dia cari belum juga muncul dihadapannya. Sungguh dia penasaran secantik apa sih istri pak Jeongguk? Apa iya yang beberapa minggu lalu yang datang ke kantor itu istrinya?
Dan saat itu juga Taehyung menemukan jawabannya kalau istri pak Jeongguk bukan yang itu. Istrinya jauh lebih cantik dari wanita dikantor waktu lalu.
Lihatlah senyum manisnya, lihatlah rambut panjangnya terurai dengan indah. Terlihat begitu bahagia walau hanya dilihat melalui foto pernikahan mereka yang terpampang begitu jelas didinding. Ah kenapa Taehyung baru menyadarinya?
Taehyung tidak mengerti kenapa hatinya mendadak sesak? Dia yang begitu antusias mengejar pak Jeongguk walau belum juga dinotis mendadak tidak percaya diri.
Oh lihatlah bagaimana cantiknya istri pak Jeongguk difoto itu. Baru lihat difoto saja sudah membuatnya insecure apalagi kalau nanti bertemu langsung. Sungguh Taehyung merasa kalah jauh dibawah wanita itu.
"Namanya Ayu, cantik kan?"
Taehyung dikagetkan dengan satu suara dibelakangnya. Dia yang tadi begitu terpaku dengan foto yang terpajang di dinding berpaling menghadap orang dibelakangnya.
Dia menyerahkan Ha-neul begitu saja "Saya mau ke toilet"
Entahlah rasanya tiba-tiba mual saat pak Jeongguk memuji istrinya terang-terangan. Taehyung merasa bahwa kalimat itu menyuruhnya untuk mundur sejauh mungkin, karena dia tidak mungkin bisa bersanding dengan pak Jeongguk.
Dia membuka pintu kamar mandi, sungguh dia benar-benar merasakan mual, perutnya serasa dikocok saat diluar tadi. Dia tersenyum miris menatap bayangannya dikaca.
Ah sepertinya dia tidak bisa berlama-lama disini, sehabis Ha-neul tidur nanti ada baiknya dia kembali ke kosan, tempat ternyaman saat ini.
Saat keluar dari kamar mandi, kebetulan dia melewati satu ruangan yang sedikit terbuka. Entahlah ada sesuatu yang menariknya untuk mendorong gagang pintu ruangan itu.
Dia melangkah masuk kesana. Dan yah lagi-lagi dia menyesali keputusannyanya masuk kesana karena seisi ruangan ini yang besarnya dua kali lipat dari kamar kosannya, disetiap inci dindingnya berisikan lukisan seorang wanita cantik, wanita yang sama dibingkai foto pernikahan pak Jeongguk.
Semakin merasa kecil kala melihat setiap sudut kanan bawah lukisan bertuliskan dua huruf 'JK'. Artinya pak Jeongguk sendirilah yang melukis semua ini. Dari sini saja bisa disimpulkan bagaimana cintanya dia dengan istrinya. Ah sepertinya tidak ada lagi setitik harapan untuk seorang Kim Taehyung.
Bahkan ada satu lukisan yang masih basah, bisa dipastikan itu baru saja diselesaikan hari ini. Apa dia melukisnya saat Taehyung asyik sendiri dengan Ha-neul diluar tadi?
Taehyung menarik nafas cukup panjang. Inilah saatnya untuk benar-benar mundur.
'Bye boss crush'
Dan saat kaki kecilnya melangkah mundur dia menabrak dada seseorang, dari wangi tubuhnya saja Taehyung tau betul itu siapa.
"Dia cantik pak"
Pujian itu datang dari hati terdalamnya, yah istrinya memang secantik itu.
"Yah, tentu dia cantik. Dan apa sopan masuk keruang pribadi orang tanpa ijin? Apa karena kau dekat dengan anakku makanya kau berpikir kau bisa memasuki setiap ruangan dirumah ini seenaknya Kim Taehyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Jaddy [Short Story]
FanficDia berbisik "Dengar-dengar katanya sajangnim sedikit galak" "Sssst, pelankan suaramu, bagaimana kalau ada yang dengar" Sigadis refleks menutup mulutnya. "Tapi apa itu benar?" Tanyanya lagi. "Kau akan tahu dengan sendirinya nanti".