🦩🦩🦩
Kim Taehyung
Begitu namanya dipanggil pemuda cantik ah maksudnya pemuda ganteng itu beranjak dari tempatnya.
Beberapa menit berada di dalam gedung pencakar langit yang terlihat cukup besar dan mewah itu sedikit membuat tak tenang.
Jeon Corp
Perusahaan terbesar dan ternama di Korea Selatan, perusahaan yang menguasai di bidang jasa minyak dan gas bumi.
Akhirnya.
Setelah mengelilingi belasan gedung di pusat kota Seoul dalam beberapa bulan terakhir dan berakhir dengan kata 'MAAF'. Hari ini dia membuktikan bahwa dia layak.
"Bundaaaaa. Selamat,,, anak gantengmu mulai bulan depan berhenti menyusahkanmu"
"Bunda senang mendengarnya. Ingat selalu pesan bunda ja__"
"Iya, iya bunda" memotong kalimat bundanya. Ayolah dia bosan, setiap hari selalu diingatkan hal yang sama, jangan ini jangan itu bla bla.
Dia bukan lagi anak kecil.
Setelah sambungan telponnya terputus, dia memilih ke supermarket. Penting menyiapkan segala sesuatunya untuk memulai yang baru. Besok adalah awal yang baru, bekerja diperushaan ternama dengan gaji yang dibilang sangat cukup untuk menghidupi dirinya dan ibunda tercinta.
Meninggalkan keluarga satu-satunya dan memilih tinggal di kota yang begitu asing dan ramai bukanlah keputusan yang mudah baginya. Tapi dukungan yang selalu dia dapatkan dari sang ibunda semakin memantapkan niatnya.
Terhitung 2 bulan sudah dia meninggalkan rumah dan ibundanya.
Sulit.
Pastinya.
Minggu pertama yang dia lakukan setibanya si Seoul adalah menangis.
Namun sekarang dia mulai terbiasa.
"Astaga, harusnya akhu thidak huh belanja sebhyankh in-hi" dia terlihat kewalahan sambil menyeret hasil belanjaannya. Berhenti sejenak didepan kamar, lalu mendorong pintunya dengan kaki.
Dia tinggal di sebuah gedung kosan yang lumayan luas untuk ukurannya. Kamar tidur, ruang tamu, dapur, sayangnya kamar mandi rame-rame.
Annyeonghaseyo jeoneun bangtan sonyeondan hwanggeum maknae Jeon Jungkook imnida
Dia penggemar BTS, biasnya Taekook. #lupakan.
Bunyi alarm yang ketiga kalinya, namun dia masih bermalas-malasan dalam selimutnya.
Drrrrt drrrrrt
Meraba ponselnya yang entah dimana dengan mata masih tertutup.
"Bundaaaaa""Dariman kau tau bunda yang telpon, bunda yakin matamu 100% masih tertutup" dia sangat hafal kebiasaannya putranya.
"Penganggu pagi cerahku hanya bunda" jawabnya sedikit kesal.
"Segeralah mandi jika tidak ingin dipecat dihari pertamamu bekerja"
"Ibu macam apa mendoakan anaknya dipe..."
Tut.
Wanita disebrang memutuskan telponnya sepihak.
"...cat, aku bahkan belum selesai bicara".
07:00
Matanya membebelalak melihat jam di ponselnya.
"Sepertinya doa bunda akan terkabul"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Jaddy [Short Story]
FanfictionDia berbisik "Dengar-dengar katanya sajangnim sedikit galak" "Sssst, pelankan suaramu, bagaimana kalau ada yang dengar" Sigadis refleks menutup mulutnya. "Tapi apa itu benar?" Tanyanya lagi. "Kau akan tahu dengan sendirinya nanti".