Voment ya^^
Bintang kembali ke rumah Langit setelah sebelumnya membeli beberapa bahan makanan pengisi kulkas dan makanan untuk makan malam. Dia tidak mengira bahwa Rasi mau mampir ke rumahnya untuk kedua kali dengan keadaan hubungan mereka yang lebih membaik dari dulu saat perempuan itu kesana. Saat menghentikan mobil di depan rumah Langit, mobil HR-V hitam sudah ada di luar yang menandakan bahwa kakak Rasi itu sudah pulang. Jadi Bintang memutuskan untuk turun sekalian berpamitan bahwa dia akan mengajak Rasi pergi.
"Assalamualaikum sodara seiman sekomplek."
Langit yang masih dengan setelan kemeja tidak rapinya sedang duduk bersama Kezia di ruang tengah, sedang berbincang berdua sembari menonton televisi. Keduanya menjawab bersamaan membiarkan Bintang bergabung.
"Mau ngajak Rasi lo?" Tanya Kezia dengan pipi kiri menggembung.
"Kakak ipar peka banget, suka deh." Jawab Bintang meringis lebar.
"Yang, emang kamu ngerestuin? Enggak kan?!" Tanya Kezia ke Langit yang membuat Bintang berekspresi masam.
Langit terkikik, "Mau kemana?"
"Kaget gak lo, tetiba dia mau mampir ke sebelah?" Bintang menjawab antusias.
Tanggapan Langit setenang udara di sekitar seolah sudah menduga itu akan terjadi. Membuat Bintang kembali berekspresi datar.
"Jangan balik malem, gak enak sama tetangga. Pak Amin suka patroli blok malem, ntar ngira yang enggak-enggak kan sungkan." Tutur Langit tenang.
Bintang hanya mengangguk, lalu atensinya beralih saat mendengar pintu terbuka. Tak lama, Rasi muncul dengan keadaan yang lebih segar. Rambut panjang hitamnya dikuncir kuda, tanpa poles berlebihan di wajah, Bintang pun sudah dibuat tertegun melihatnya.
"Loh, udah disini." Kata Rasi agak terkejut.
Lagi-lagi Bintang mengangguk, "Pergi sekarang?"
Kepala Rasi mengangguk diikuti Bintang yang berdiri menghadap Kezia dan Langit.
"Rasi sama gue ya. Ntar gue anter balik." Pamitnya yang diangguki keduanya.
"Gue beliin Padangan, Ra. Selera gak? Apa mau beli lainnya?" Tanya Bintang yang sudah menyalakan mesin mobil dan melaju.
"Itu aja." Jawab Rasi seadanya.
Mereka melewati gapura blok dan menyapa satpam yang berjaga. Bintang menekan klakson dan membuka kaca jendelanya untuk tersenyum pada pak Amin satpam perumahan itu.
"Baru pulang mas Bintang?"
"Iya nih pak. Ini pak, buat makan malam, dikit." Kata Bintang sembari menyerahkan kantung berisi makanan.
"Wah, ngerepotin. Ada apa ini, mas?"
Bintang tertawa ramah, "Dapet rejeki, pak. Dimakan ya, pak. Jaga sama siapa?"
"Siap! Makasih lho, mas. Ini jaga sama pak Joko. Orangnya lagi beli kopi." Kata pak Nur senang.
"Ya udah, saya lanjut ya, pak. Semangat jaga, Haha. Mari." Pamit Bintang melambaikan tangan.
"Yuk, mas-mbak."
"Pak Amin gak kenal lo ya?"
"Kayaknya." Jawab Rasi mengedikan pundak.
"Langit sering nongkrong di pos padahal."
"Kan guenya enggak, Bi."
Bintang tidak lagi menjawab setelah terkikik kecil, dia menghentikan mobilnya di depan pagar rumah dan keluar bersama Rasi. Dibukanya pagar sebelum mengedikan dagu mempersilahkan Rasi mendahuluinya karena harus menutup pagar lagi. Di dalam, Bintang meletakkan kantung-kantung yang dia bawa ke meja dapur dan tertawa melihat Rasi yang masih berdiri di samping pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrophile - Complete
ChickLitfic: #bbhlokal (n.) a person who loves stars. Tujuh tahun Rasi hidup dalam kebencian pada seorang Bintang. Tanpa Rasi tahu, Bintang punya banyak hal yang tidak bisa dikatakan karena ketidaksediaannya untuk mendengarkan. Bagi keduanya, segalanya tida...