⚠️TYPO BERTEBARAN
***
Lapangan utama SMA Garuda telah ramai, Bella yang baru datang memutuskan untuk duduk di bagian paling belakang, itupun tak ada yang mau duduk di sampingnya, apa dia semenjijikan itu?
Pak Indra selaku kepala sekolah mulai menaiki mimbar tempat biasa di gunakan untuk memberi amanat saat upacara, di sampingnya juga ada Kevin dan beberapa guru wali kelas anak IPS.
"Baiklah anak-anak, bapak mengumpulkan kalian semua untuk menyampaikan bahwasanya seluruh kelas jurusan IPS kelas X akan melakukan kunjungan ke museum Trowulan"
"Wihhh liburan nih"
"Anjay studytour nih ceritanya?"
"Asek, dolan rek"
"Yahhh kok ke museum sih pak!"
Dan mulailah terdengar gerusak gerusyk para siswa siswi menanggapi ucapan pak Indra berbagai macam, ada yang senang, malas, dan entahlah, tapi tidak untuk Bella, ia terlihat melamun dan mencoba untuk fokus.
"Tenang dulu anak anak, tujuan kita berkunjung bukan untuk rekreasi, melainkan untuk bahan kalian membuat KTI geografi, bapak ingin kalian membuat KTI tentang setiap raja kerajaan Majapahit, setiap raja akan dibagi beberapa kelompok"
Mendengar itu semakin membuat Bella mengernyit bingung. Lah bukanya KTI akan ada sesi wawancara??
"La terus mau wawancarain siapa malihhhh"
Dahlan, pak Indra emang gitu.
Nggak nyambung!
"Untuk sesi tanya jawabnya tidak saya wajibkan, syukur jika salah satu dari kelompok kalian ada yang mau jadi tumbal biar di rasukin sekalian biar bisa wawancara"
Ikan hiu makan tomat!
"Untuk kejelasannya akan di sampaikan ketua OSIS SMA Garuda, silahkan Vin"
Kevin segera menaiki mimbar dengan pandangan menelisik seluruh siswa IPS.
"Seperti yang di sampaikan kepala sekolah, saya disini hanya ingin memperjelas waktu keberangkatan lima hari dari sekarang, dan pembayaran di lakukan dua hari sebelum berangkat, semua biaya total 500.000 tempat pembayaran ke bendahara OSIS, bisa di mengerti?"
"Bisa kak!"
Ayla hanya bisa menghela nafas lelah, lagi lagi tentang uang.
***
Matahari sudah naik, waktu sudah menujukkan pukul 13.24 siang, seperti biasa, Bella berjalan menyusuri jalan kompleks kecil di ibu kota Indonesia ini, sesekali matanya menatap lurus kearah matahari, ia benar benar bingung, 5 hari lagi ia akan ke Trowulan, darimana dia bisa mendapatkan lima ratus ribu dalam lima hari?
"Harus gimana lagi coba? Tanggal tua gini mana bisa ambil gaji sih". Batinnya lelah.
Tak mau terlalu larut memikirkan beban berat itu, Bella bergegas menuju rumahnya yang sudah terlihat dekat, membuka kunci pintu utama lalu mulai melangkah masuk.
"Aku Pulang!!!"
Hening~
Bella hanya bisa tersenyum miris, dulu ada neneknya yang selalu menyahuti ucapanya, dan sekarang, Taka ada siapapun yang menyambutnya pulang dan mengucapakan selamat pagi ketika dirinya bangun, sepertinya dia harus belajar untuk sadar diri jika hanya dirinya sendiri yang tinggal di rumah ini.
Ya! Dia sendirian.
Dengan ogah ogahan Bella melangkah kekamarnya, rumah ini lantai satu, dan tidak luas juga, memiliki satu kamar kecil yang ia tempati bersama almarhum neneknya dulu, dan kamar mandi terpisah di dekat dapur.
Melanjutkan rutinitasnya untuk membersihkan seluruh rumah karena tadi pagi dia bangun kesiangan, lalu membersihkan diri dan tak lupa kewajiban sebagai umat muslim.
Setelah urusan rumah selesai, Bella segera menuju ke toko roti di kompleks sebelah untuk mengais rejeki, dia mengambil bagian sore hingga pukul 20.00 malam, mengingat jika sekolahnya baru pulang jam satu siang, dan itu sangat menguntungkan baginya.
Klinting
Terdengar suara lonceng ketika Bella memasuki toko roti Kushina milik ibu Dewi.
Korban anime ya gitu.
Seperti biasa tak jauh beda dengan sekolah, kehadirannya di toko ini pun tak pernah di anggap oleh pekerja lain, Bella segera memakai celemek dan memulai pekerjaannya sebagai koki.
Memang kue buatan Bella tidak bisa di ragukan lagi, bahkan semenjak Bella bekerja disini 6 bulan lalu, toko roti ini semakin laris saja hingga membuat Bu Dewi menyukai dirinya dan berakhir karyawan lainya menaruh iri padanya.
Sekali lagi Bella tegaskan!
Itu sudah biasa!
Bella tampak sudah mulai membuat adonan, dan entah kenapa Bella merasa bisa mengekspresikan perasaannya melalui kue kue buatannya, sungguh ini sangat menyenangkan.
***
Waktu terus berlalu dan kini pekerjaan Bella telah berakhir, Bella sengaja membawa baju ganti agar bisa sekalian mandi di toko, karena kalau tidak, bisa di pastikan setiap malam dia tidak akan mandi karena terlalu malas menyentuh air.
Bella melangkah keluar dari toko tempatnya bekerja, menyusuri jalanan gelap yang sepi tanpa rasa takut sedikitpun, karena rasa takutnya itu tidak akan sebanding dengan beban pikirannya saat ini.
"4 hari dimulai dari besok, Harus bayar lima ratus ribu"
Ayla berjalan dengan terbengong, bahkan dirinya tidak merasa sedang melewati rumah Mbak ana, otaknya benar benar melayang.
"Ck! Dari mana gue dapet duit segitu coba! Mau makan aja susah anjir!"
Bella melangkah lunglai ke rumah menuju kamarnya, meletakkan paper bag di meja belajar lalu segera merebahkan dirinya di ranjang yang tak terlalu besar, jika dirinya tadi merasakan kantuk, tapi entah kenapa malam ini kantuk itu pergi, matanya menatap lurus kearah langit langit kamarnya.
Kriuuukkkk
Suara cacing berdemo di perutnya pun terdengar nyaring di tengah kesunyian malam, dan tanpa Bella sadari air matanya menetes, bukan karena sedih meratapi, tapi itu mungkin faktor kelaparan yang ia rasakan.
Dia jadi kepikiran tentang jurusan yang dia pilih, dia kira jurusan IPS tidak akan membutuhkan uang lebih seperti jurusan IPA yang harus praktek ini itu, dan ternyata tetap saja akan ada praktek geografi.
"Ck, tau ah, mending tidur gue"
Ayla memilih langsung memejamkan matanya untuk menjemput alam mimpi, tapi sedetik kemudian ia terperanjat kaget.
"Gue belum sholat isya anjir!"
***
Gimana part kali ini?
Salam manis
Ridha
Bandar Alim, 4 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Attachment [MAJAPAHIT]~on going
Fantasy⚠️ •Cerita mengandung kata kata kasar dan adegan kekerasan •Fantasi •18+ (kecuali author) APAPUN BISA TERJADI DALAM SEJARAH KADANG YANG DI FAKTAKAN BELUM TENTU ITU FAKTANYA ______________ "kamu siapa?". tanya seseorang berpakaian aneh ya...