⚠️TYPO BERTEBARAN
***
Bella menghempaskan tubuhnya di kursi ruang tamu, ia baru saja pulang dari pasar pagi untuk belanja bahan masakan, ya, kalau biasanya Bella lebih memilih memetik daun kenikir atau kangkung di sekeliling rumah sebagai lauk untuknya makan, atau paling mentok beli mie instan dan nasi goreng mang Udin di kompleks, kali ini Bella memutuskan untuk belanja bulanan menggunakan tabungan dari neneknya untuk biaya kuliahnya nanti, Bella ingat saat ini dirinya tidak sendiri, ada seseorang bersamanya, terlebih orang itu mengaku seorang raja, ya kali raja makanya dedaunan, walaupun Bella masih sanksi kalau dia beneran raja sih.
Soal uang kuliah, Bella bisa bekerja lebih keras lagi setelah ini, Bella yakin Bella bisa.
Fighting!
Hari ini sekolah di liburkan satu hari khusus untuk anak kelas sepuluh IPS, Bella sedikit bersyukur kepada kepala sekolah yang ternyata peka juga kalau muridnya ini butuh istirahat.
Menghela nafas dalam setelahnya mata Bella tertutup rapat alias tidur, tubuhnya sangat capek, sejak pulang tadi dia belum tidur sama sekali, terlebih kamarnya di gunakan Hayam Wuruk untuk tidur, fyi dia butuh istirahat.
Tapi kemudian...
Brok
Brok
Brok
Bruakkkk
Baru Lima menit Bella tertidur tapi ia sudah dibuat terlonjak kaget mendengar suara benda menghantaman sesuatu dengan keras, perasaan panik kini menyelimutinya, secepat kilat Bella berlari kearah suara itu, dalam pikirannya hanya satu nama yang dia khawatirkan.
"Yang mulia". Ucap Bella tanpa sadar sambil terus berlari.
Dan saat sampai di depan kamar miliknya Bella melongo melihat apa yang terjadi, dalam hati kecilnya Bella berharap jika ini hanyalah mimpi tuhan!
"ASTAGA YANG MULIA! KAU APAKAN PINTU KAMARKU!!!!"
Dan pagi ini telinga Hayam Wuruk sudah di sambut manis dengan teriakan melengking dari Bella, Hayam Wuruk yang masih terduduk di lantai mengusap telinganya yang berdengung, sepertinya mulai hari ini dirinya harus terbiasa dengan suara merdu gadis di depannya ini.
Bella menatap nanar pintu kamarnya yang sudah tergeletak mengenaskan di lantai dengan selot patah jadi dua, terselip rasa heran, pintu tebal dari kayu jati dengan engsel besi kenapa bisa dengan mudah di patahkan? Sekuat apa lelaki aneh ini?
Sekali lagi Bella menghela nafas lemas, ia harus menerima kenyataan pintu kamarnya yang roboh, ini baru sehari dia disini dan sudah merobohkan pintu, Bella yakin saat sudah genap satu Minggu nanti rumah ini yang akan roboh.
Atensinya kini beralih kearah anak Adam yang baru saja membuat pintu kamarnya terlepas dari tempatnya.
"Apa yang kau lakukan?". Tanya Bella berusaha sabar. "Kenapa kamu mematahkan pintu ini?". Lanjutnya dengan suara putus asa yang kentara.
Hayam Wuruk mendongak, dan dengan wajah tak berdosa dia menjawab. "Pintu ini telah lancang menahan ku di dalam sana, aku sudah membukanya tapi tidak bisa, ya aku mendobraknya saja". Jawabnya terdengar datar, dan yakinlah itu terdengar sangat menyebalkan.
Bella memejamkan matanya sejenak, mencoba mengendalikan diri agar tidak melakukan tindakan anarkis dengan menjedotkan kepala Hayam Wuruk ke tembok, hanya karena itu dia menghancurkan pintu kamarnya? Astaga!
Padahal bukan pintu itu yang salah, Bella juga tidak menguncinya, Bella yakin tadi Hayam Wuruk tidak memutar Selotnya makanya tidak bisa di buka, hanya itu epribadehhh kenapa harus di patahkan sih Astaghfirullah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attachment [MAJAPAHIT]~on going
Fantasy⚠️ •Cerita mengandung kata kata kasar dan adegan kekerasan •Fantasi •18+ (kecuali author) APAPUN BISA TERJADI DALAM SEJARAH KADANG YANG DI FAKTAKAN BELUM TENTU ITU FAKTANYA ______________ "kamu siapa?". tanya seseorang berpakaian aneh ya...