[14]Mahadewi

586 80 36
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

04.02

Waktu baru menunjukkan pukul empat pagi, gadis pemilik rambut panjang sepinggang dengan lesung pipi menggemaskan itu tampak sudah terbangun untuk melaksanakan kewajibannya sebagai muslim lalu melajutkan membersihkan rumah.

Jika ditanya semalam dia tidur dimana? Tentu saja di kursi ruang tamu, meskipun harus adu bacot dulu dengan si ogeb yang memaksa agar tidur berdua, ya kali!

Tangan kecilnya bergerak begitu lincah bertempur dengan bumbu bumbu dapur, pagi ini Bella akan memasak nasi goreng sebagai sarapan, karena matahari belum menunjukkan sinarnya sedangkan lampu rumah sudah di matikan beberapa membuat suasana remang remang.

Dan saat Bella berbalik untuk mengambil telur dia di kagetkan dengan siluet bayangan seseorang dengan rambut panjang awut awutan berdiri di belakangnya alhasil tabrakan pun terjadi.

Bella menabrak dada seseorang begitu keras hingga keduanya tersungkur dengan brutal.

Gedebug

"Akh!"

Bella terdiam, otaknya masih berusaha mencerna apa yang terjadi, bahkan suara pekikan tadi tak cukup untuk membuatnya sadar, sedangkan Hayam Wuruk yang berada di bawahnya tengah mengeram seraya memejamkan mata erat erat menahan segala emosinya agar tidak meledak.

Bukan punggungnya yang sakit karena terbanting ke lantai, tapi asetnya yang tertindih lutut jahanam milik Bella benar benar-benar!

Bella menggercap berkali kali, matanya membola ketika menyadari dirinya di atas tubuh seseorang yang kini terbaring pasrah.

"Astaga, kamu nggak papa?"

Dan dengan kejamnya semakin Bella bergerak lututnya semakin memelintir si Otong, Hayam Wuruk tidak tahan lagi, ngilunya ituloh astaghfirullah!

Sialnya lagi dia baru mandi dan hanya pakai handuk saja ngab, bahasa ringanya si Otong lagi dalam keadaan tanpo Tedeng Aleng aleng

Dengan sekali gerakan Bella sudah berganti berada di bawahnya, karena terlalu lemas merasakan sakit yang teramat sangat, Hayam Wuruk menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

Tubuh Bella mendadak kaku, hembusan nafas hangat yang Bella yakini dari si ayam ini membuatnya merinding.

"Ra-raja...". Cicit Bella setelah menyadari tubuh kekar pria itu menempel dengan tubuhnya tanpa celah.

Tak ada jawaban, hingga beberapa saat kemudian Hayam Wuruk bangkit dan keduanya berdiri, entah kenapa Bella melihat wajah Hayam Wuruk tampak meringis, walaupun pencahayaan minim tapi Bella Masih bisa melihatnya.

"Ka-kamu nggak papa? Maaf tadi aku nggak sengaja". Ujar Bella lirih, dia merasa bersalah sampai membuat si ayam jatuh tadi, lagian salah sendiri ngapain berdiri di belakangnya?

Hayam Wuruk masih memejamkan mata kemudian menatap si penjahat kelamin ini seraya tersenyum tipis. "Tidak papa". Jawabnya.

Selama dia hidup belum pernah ada yang melecehkannya seperti Bella.

Bella menggaruk pipinya yang tak gatal, kenapa suasana mendadak jadi canggung? Bella tidak suka itu.

"Emmm kalau begitu, aku mau lanjutkan masak dulu, kau tunggu saja di meja makan"

Saat Bella akan berbalik, tiba tiba sesuatu menahan rambutnya membuatnya berhenti.

"Tunggu"

Bella mengeram kesal, dari sekian banyak bagian kenapa rambutnya yang di tarik sih!

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang