[11]Beneran si Ayam?

642 97 22
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

"Fiks! Gue gila!"

Setelah mengucapkan itu Bella berdiri dan melanjutkan perjalannya lagi, Bella semakin mempercepat langkahnya ketika menyadari lelaki gila yang mengaku sebagai Rajasanagara itu masih mengikutinya.

Bella mengeram. "Arrggghh! Lo kenapa ngikutin gue mulu sih! Pergi nggak!". Dan akhirnya kesabaran Bella runtuh juga.

"Tapi aku-"

"Gue gak peduli! Jangan ngikutin gue lagi! Bye!". Setelahnya Bella kembali melangkah meninggalkan laki laki itu yang tampak terdiam di tempatnya, bodo amat! Bella harus fokus mencari jalan keluar bagaimana caranya bisa balik ke Jakarta.

Tapi tiba tiba tubuhnya berhenti, Perasaanya campur aduk, egonya bilang tinggalkan, tapi hatinya tidak tenang, bagaimana kalau dia tersesat, bagaimana kalau ada penjahat, bagaimana kalau... Akh! Banyak sekali kalau kalaunya!

Bella memejamkan mata lalu menghembuskan nafas kasar, dan pada akhirnya hatilah yang menang, Bella kembali melangkah ke tempat pria itu.

Dari kejauhan Bella bisa melihat dia tengah duduk melamun di kursi taman tadi, Bella berhenti tepat di depannya, pria itu mendongak menatap Bella, dan Bella balas dengan seulas senyum tulus darinya, bagaimanapun juga dia tidak akan tega meninggalkan laki laki ini sendirian.

"Lo-kamu mau ikut denganku?". Tanya Bella berusaha berbicara formal, walaupun ragu tapi Bella bisa pastikan laki laki ini tidak akan paham bahasa gaul +62.

Lelaki itu masih menatap Bella. "Apakah boleh?". Tanyanya setelah sesaat terdiam, Bella tersenyum seraya mengangguk, walaupun sejujurnya sedikit merasa aneh dengan cara bicara lelaki gila ini tapi sudahlah, setidaknya Bella bisa mengerti.

"Boleh, ayo kita pulang". Ajak Bella sambil mengulurkan tangan, tapi sepertinya lelaki itu tidak paham.

"Ck, ayoo". Bella segera meraih tangan kanannya untuk di gandeng.

***

Kini Bella dan Hayam Wuruk berjalan beriringan, percayalah Bella ingin tertawa rasanya saat melihat Hayam Wuruk berkali kali terjingkat kaget ketika mendengar klakson kendaraan, dan tatapan penuh takjubnya benar benar menggemaskan, sepertinya dia baru melihat mobil atau motor.

Sebenarnya Bella ingin menanyakan sesuatu, tapi apa tidak apa apa? Dahlah dari pada kepo terus yekan.

"Ekhm". Bella berdehem membuat Hayam Wuruk menoleh menatapnya.

"Apa kamu benar benar seorang raja?". Tanya Bella ragu ragu, tak urung laki laki di sampingnya mengangguk yakin sekaligus mengernyit.

"Apa kamu benar benar tidak mengenalku? Aku Sri Rajasanagara, Hayam Wuruk". Jawab laki laki itu lugas.

"Dan kerajaan apakah ini? Kenapa semuanya terlihat aneh?". Sejenak Hayam Wuruk memandangi Bella dari atas sampai bawah. "Bahkan pakaianmu juga aneh, kamu juga tidak mengelaiku"

Sekarang Bella yang dibuat mengernyit bingung. "Kerajaan? Disini bukan kerajaan, tapi negara bernama Indonesia". Jelas Bella.

Bisa Bella lihat lelaki itu masih tampak bingung. "Indonesia? Aku belum pernah mendengar nama itu". Seketika mata Hayam Wuruk membola. "Ini tahun berapa?". Tanyanya, jujur sejak tadi dirinya sudah menduga, semoga saja dugaannya salah.

Amin.

"2021"

Dan sialnya dugaannya benar.

Sesaat keduanya terdiam hingga Bella membuka suara untuk memecahkan keheningan.

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang