[18]Jadi Permaisuri

593 76 46
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

Hari ini adalah hari paling menyebalkan nasional dimana para siswa harus berangkat pagi pagi untuk melaksanakan upacara di lapangan yang panas, Bella melangkah masuk ke gerbang dengan lesu, jangan lupakan kantong matanya yang menghitam semakin terlihat saja.

"Bella!". Mendengar namanya di panggil Bella menoleh kearah suara yang ternyata itu panggilan dari Kevin di lapangan, bahkan banyak anak anak dari kelas lain langsung menatap Bella tak suka, Bella menghela nafas berusaha mengacaukan semuanya, jujur hari ini dia lelah, semalam dia harus begadang atas paksaan dari maharaja untuk membuatkannya wajik yang ia lihat dari buku resep, tak sampai disitu, bahkan dia juga minta potong rambut seperti model yang ia lihat dari majalah juga.

Pengen jadi fakeboy katanya.

Walaupun tidak mirip tapi setidaknya bolehlah potongan tangan Bella.

"Iya kak?". Tanya Bella setelah menghadap Kevin, Kevin tersenyum. "Abis upacara nanti ada yang mau kakak omongin, Lo langsung ke ruangan gue ya, nanti gue yang izinin ke wali kelas lo"

Bella mengernyit, perasaan dia tidak punya kasus sampai harus di panggil ke ruang OSIS. "Bukan karena kasus kok, kakak mau ngejelasin sesuatu ke Lo, gapapa kan?". Sahut Kevin seakan mengerti ekspresi wajah kebingungan Bella, Bella kembali menatap Kevin seraya mengangguk.

"Oke". Lagi pula mana mungkin dia bisa menolak?

Mendengar jawaban Bella membuat Kevin tersenyum, senyum yang sangat jarang ia tampilkan, senyum manis yang memiliki arti sejuta kata.

***

Sesuai dengan kesepakatan tadi, setelah upacara selsai Bella langsung menuju ruang OSIS untuk menemui pak ketos, di sepanjang koridor banyak siswa yang berlalu lalang menatap dirinya berbeda, tak ayal Bella tetap bersikap acuh saja.

"Bella"

Bella menoleh menatap kearah gadis berpenampilan neard yang menghampirinya, dia Lia salah atau teman seangkatannya dari kelas IPA 1 prestasi, termasuk saingan beratnya juga dalam mencapai juara umum.

"Kenapa Li?". Tanya Bella ramah.

Lia tersenyum menatap Bella, selama ia sekolah tidak ada yang berbuat baik atau sekedar senyum kepadanya, bahkan dia sering di bully kakak kelas, hanya Bella yang berbeda.

"Besok di suruh ketemu kepala yayasan, kata kepala sekolah, mau ada olimpiade sains-sejarah, kamu jadi salah satu perwakilan sekolah". Jelasnya, Bella masih tampak mengernyit.

"Aku? Sendiri?"

Lia terkekeh. "Nanti kita ada tim tiga orang, aku, kamu sama kak Arsen dari kelas Xl IPA 1". Jelasnya.

Bella mengangguk, siapa yang tidak tau dengan Arsenio Baratwaja? Salah satu most wanted nya SMA Garuda dengan sejuta pesona, sikapnya yang dingin dengan aura mencekam mengitari tubuhnya membuat siapapun ragu untuk berdekatan, Bella saja sampai bergidik membayangkan jika dia harus sekelompok dengan kakak kelasnya itu.

"Makasih ya Li infonya, aku mau ke ruang OSIS dulu"

Tanpa menunggu jawaban Bella segera melanjutkan langkahnya, entahlah Bella sedang tidak tertarik dengan lomba itu, padahal biasanya Bella paling suka dengan lomba berbau skil, mengetuk pintu sebentar dan langsung masuk ketika sudah ada izin, ruangannya tampak sepi, tinggal Kevin sendirian yang masih tampak sibuk.

Bella berjalan mendekat kearahnya. "Ada apa ya kak?". Tanyanya langsung, Kevin mendongak memberi kode agar Bella duduk, tanpa pikir panjang Bella langsung mendudukan diri di samping kevin yang masih fokus.

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang