[17]Roti Jepang

509 74 31
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

Berusaha tetap bertahan di tengah² pandemi UAS haha

****

Sudah seminggu terhitung sudah Hayam Wuruk tinggal bersama Bella, selama itu pula setiap malam Bella tidur di kursi ruang tamu dan dia yang tidur di kamar, tak banyak yang bisa dia lakukan, saat Bella sekolah dan kerja Hayam Wuruk selalu menghabiskan kesendiriannya dengan membaca buku buku milik Bella, entah itu buku LKS atau kamus dia tidak peduli, yang penting baca, sejak dia bisa mengerti alfabet dan beberapa kata gaul, semangat belajarnya semakin bertambah, dan saat malam tiba sebelum tidur Hayam Wuruk menghabiskan waktu untuk mengamati bulan di langit merenungi takdir apa yang sanghyang ciptakan untuknya, berusaha untuk tetap tenang walaupun hatinya selalu galau gundah gulana.

Sedangkan Bella, setiap ada waktu luang dia akan menghabiskan waktunya untuk belajar, bagaimanapun caranya dan apapun keadaanya dia harus bisa mempertahankan beasiswa yang berkurang 500.000 untuk ke Trowulan kemarin, tak di sangka dia malah membawa oleh oleh khas Trowulan saat pulang, oleh oleh yang sangat membagongkan, yaitu penguasa Trowulan dari jaman baheula, tugas KTI nya telah selesai, seperti sebelumnya setiap ada pekerjaan kelompok dia mengerjakannya sendiri, dan karena ada narasumbernya nilai KTI Bella sungguh sempurna, semua datanya akurat, sangat memuaskan, dalam hatinya Bella selalu bersorak.

"Ya iyalah akurat, orang narasumbernya anaknya sendiri anjir"

Biasanya ketika Bella sedang belajar maka Hayam Wuruk akan duduk di sampingnya untuk menanyakan segala benda yang dia tidak tau nama dan fungsinya di rumah ini, seperti seminggu kemarin saat insiden Bella demam, dengan tampang polosnya dia menenteng benda keramat dan membawanya ke meja belajar Bella seraya berkata:

"Adinda, ini benda apa? Kenapa kau pakai benda seperti ini di dadamu? Ini seperti.... Kacamata kuda ku?"

Oh God! Hanya Bella dan tuhan yang tau bagaimana susahnya Bella menahan diri agar tidak mencakar wajah tampannya itu.

Itu BH bangsat!

Seperti malam ini, besok Bella ada ulangan harian dan malam ini ia harus mempersiapkannya, sedangkan Hayam Wuruk tampak sibuk mengolak Alik buku buku Bella yang memang Bella siapkan untuknya.

Seketika matanya berbinar ketika melihat gambar di buku yang dia baca, Hayam Wuruk segera bangkit untuk menghampiri bella, ia berdiri di samping meja Bella.

"Adinda...". Panggilnya lembut.

"Hmm". Bella hanya bergumam sambil terus fokus membaca buku di mejanya, sesekali tangannya mencoret untuk menjawab latihan soal.

"Dinda..."

"Hmm". Ah sepertinya Bella sudah cukup terbiasa dipanggil dengan nama 'adinda', itu lebih baik dari pada di panggil marpuah.

Hayam Wuruk berdecak kesal ketika dirinya di abaikan, dia tidak suka! Hei! Itu tidak sopan!

"Adinda lihat aku". Merasa risih Bella berdecak dan memaksakan senyum seraya mengalihkan atensinya dari buku kearah ayam.

"Hmm apa kakanda". Ucapnya, bahkan Bella sendiri merasa geli mengatakan itu, dia rasa cowok akan ilfiel mendengarnya, tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk cowok di depannya ini, ah Bella jadi lupa, dia kan nggak normal!

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang