[10]Rajasanagara

736 99 25
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

Bruk

"Akh sial!"

Dengan sekuat tenaga yang ia punya Bella bangkit dan berusaha untuk berlari, sesekali menoleh kebelakang melihat orang aneh itu yang ternyata masih mengengikutinya, tapi baru beberapa langkah tubuhnya kembali limbung.

Bruk

Bella tersungkur ketanah dengan nafas ngos-ngosan, masih tidak mau menyerah Bella berusaha mengumpulkan sisa sisa tenaganya untuk berdiri, tapi na'as tenaganya benar benar habis.

"Sakit hiks". Air mata yang sejak tadi di tahan akhirnya tumpah juga, Bella mengepalkan tangannya untuk mengurangi rasa sakit di kakinya, sepertinya kakinya terkilir, terlebih Bella bisa melihat dari ekor matanya jika kakinya berdarah.

"Hiks, nenek". Rancah Bella dengan suara bergetar, demi apapun ini benar benar sakit, di saat seperti ini kenapa jalanan yang ia lewati mendadak sepi? Bahkan pengendara hanya ada satu dua, itupun kenapa tidak ada yang mau berhenti saat dirinya memanggil?

Tak berselang lama Bella merasakan tubuhnya tidak menyentuh tanah, ada seseorang yang mengangkat tubuh kecilnya, reflek Bella melingkarkan tangannya di leher seseorang yang sialnya orang itu adalah orang aneh tadi, menyadari itu membuat perasaan Bella tak karuan, tubuh Bella mulai bergetar, dirinya benar benar ketakutan.

"T-tolong lepas, j-jangan bunuh..."

"T-tolong..."

Sedetik kemudian lelaki itu hendak mendudukan Bella di bawah pohon mangga dekat jalan raya, tapi terhenti karena tangan Bella yang melingkar di lehernya tidak mau lepas, bahkan gadis yang ada di gendonganya ini menyembunyikan wajahnya di dada bidang lelaki itu.

Pria itu bingung ketika merasakan tubuh sang gadis bergetar, dia memutuskan untuk menegakkan tubuhnya kembali lalu dirinya yang duduk hingga membuat sang gadis menjadi duduk di pangkuannya.

Tak beda jauh, Bella masih tetap memeluk leher lelaki itu dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher miliknya dalam keadaan tubuh masih bergetar.

"J-jangan...  T-tolong aku"

Mendengar rancauan dari sang gadis membuat laki laki itu menunduk iba, wajah Bella terpejam erat dengan keringat dingin membasahi pelipisnya.

"Ssstttt tenanglah". Gumam lelaki itu sambil mengusap lembut pelipis Bella agar tenang, dan benar saja, setelahnya Bella tampak tenang, atau lebih tepatnya...

Pingsan.

***
Hari sudah semakin sore, matahari sudah 90° di ufuk barat, dua manusia berbeda gen masih terduduk manis di bawah pohon dengan tubuh sang gadis di pangkuannya.

Kriukkk

Perlahan Bella berusaha membuka matanya yang seperti kena lem ini, sangat berat.

Dan saat sudah sepenuhnya terbuka hal pertama yang dia lihat adalah rahang tegas milik seseorang, terlihat sangat menawan, bahkan dengan lancang mata Bella bergeliar naik keatas, bibir tebal yang merah menggoda, hidung mancung, pipi tirus, alis tebal, dan jangan lupakan kedua matanya yang tajam bak elang sedang menatap lurus kedepan.

Mata Bella menggercap menyadari sesuatu.

Tunggu.

"Allahuakbar!". Pekik Bella kemudian terlonjak untuk menjauh dari tubuh pria kurang ajar yang telah memeluknya.

Pria itupun tampak terkejut menatap Bella, sejenak Bella mengecek pakaiannya yang ternyata masih utuh lalu menatap pria aneh itu nyalang.

"S-siapa Lo!"

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang