[8]Ratu Suhita

687 99 17
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

"Ayam...?"

Bella menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan nama awal dari putra Tribuana itu yang malah jadi ayam.

"Kok ayam sih?"

Sekali lagi Bella mencoba untuk berfikir, tapi sungguh otaknya malah terus mengingat hewan itu, dan sialnya hanya itu yang dia ingat tentang nama Rajasanagara anjir.

"Beneran ayam?"

***

Setelah berkeliling dan melakukan pengamatan pada benda benda yang ada di museum tadi Bella berlanjut menyusuri jalan berpaving untuk kembali ke hotel, mengingat hari sudah semakin sore, dia tidak mau terlambat nanti.

Tak sengaja matanya melihat sebuah kolam yang Bella ingat kolam itu bernama kolam Segaran, ya! Itu juga peninggalan Majapahit, dengan semangat empat lima kaki Bella melangkah mendekat untuk melihat lebih jelas, sumpah demi apapun jiwa kepo Bella meronta ronta.

Dan disinilah kakinya menapak, di tepi kolam Segaran, sungguh ini benar benar indah, Bella mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru kolam, mengabaikan kabut yang mulai menyelimutu sekitarnya serta keramaian yang dia lewati tadi yang berangsur sepi.

Saat asik menikmati keindahan, netrannya tak sengaja melihat seseorang di sebrang sana tengah duduk sendirian, Bella menatap intens wanita yang saat ini duduk termenung menatap kearah kolam, bukan itu yang jadi fokusnya, Bella menatap fokus ke pakaian yang wanita itu kenakan, selendang yang berwarna keunguan serta mahkota indah yang bertengger di kepalanya membuat wanita itu terlihat sangat cantik.

Saat melihat wanita itu entah kenapa pikiran Bella terfokus dengan satu nama.

"Ratu Suhita?"

Oh ayolah, apa saat ini Bella berjayalah? Bella kembali fokus menatap wanita aneh itu.

Bahkan Bella di buat iri dengan kebersihan kulitnya, benar benar bersih nan berseri, hingga sedetik kemudian tatapan keduanya bertemu, tubuh Bella mendadak kaku, bahkan saat pemilik mata bulat nan indah itu tersenyum kearahnya Bella tetap terdiam.

Mendadak tatapan wanita itu berubah menjadi sendu, Bella bisa melihat dengan jelas setetes air mata menetes di pelupuk matanya, senyum cerah yang di layangkan kepadanya kini berubah menjadi sendu.

"Eyang Ratu". Wanita itu berucap demikian dengan lembut, Bella yang memang dasarnya tidak peka bin dodol malah mengernyit tidak suka, jelas jelas Bella tidak suka saat wanita itu bilang...

"Sayangku". Gumam Bella bergidik. "Haish! Cantik cantik belok"

Setelah mengatakan itu Bella segera berbalik untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke hotel, kakinya terus melangkah dengan terus berusaha menghilangkan pikiran pikiran aneh yang mulai menyeruak tentang wanita itu, apa dia benar ratu Suhita?

Apa Bella baru saja melihat kilas balik masalalu kah? Atau dia mulai gila kah?

Bella menggelengkan kepalanya mencoba mengenyahkan pemikiran itu dan terus berjalan, sialnya lagi Bella merasa jarak antara kolam Segaran dengan hotel semakin jauh saja, padahal letak kolam Segaran tak terlalu jauh dengan museum, pagi tadi pun Bella hanya menghabiskan waktu 15 menit, ini kenapa malah lama banget sih, oh atau mungkin efek kabut yang sudah menutupi sekitarnya?

Dahlah, husnudzon Billah aja.

Matahari sudah tak tampak, hari yang tadi terang berubah menjadi gelap, dan Bella menyadari saat ini dirinya belum sampai di hotel, tapi malah sampai di sebuah tempat petilasan berbentuk candi.

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang