[5]Kucing Garong

715 93 21
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN

***

Perlahan tapi pasti, Bella berusaha membuka matanya yang masih berat, kepalanya benar benar pening saat ini, samar samar bahkan telinganya mendengar suara raungan yang entah  dari mana, mungkin ini efek pusingnya.

Mata bulat miliknya mulai terbuka, dan yang dilihatnya saat ini benar benar buram, samar samar netrannya menangkap benda putih berbulu menatapnya kemudian berbalik melangkah keluar dari kamarnya, Bella menggecapkan matanya berkali kali untuk memperjelas penglihatannya, dan saat sudah jelas Bella tak melihat apapun di kamar ini, dia sendirian dan itu faktanya.

Tapi tadi apa yang dia lihat? Apa mungkin dirinya salah lihat?

Dan tunggu, ada yang lebih penting dari itu.

"Lah, kenapa gue bisa ada disini? Perasaan tadi masih di sekolah?". Bella Masih ingat betul jika tadi dirinya tengah ada di kamar mandi, ya! Bella ingat jika dirinya pingsan, lalu siapa yang membawanya pulang?

Tangan Bella meraih ponselnya di atas nakas untuk melihat jam, dan seketika matanya terbelalak ketika melihat jam sudah menunjukkan jam satu malam anjir!

Tangan Bella bergerak memijit pelipisnya yang masih pusing, dan kini dia dibuat tambah pusing lagi karena hal ini, siapa yang membawanya pulang dari sekolah? Astaga!

Setelah terdiam cukup lama untuk meredakan pening di kepalanya Bella segera beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri seraya mengkhodo' sholat yang sudah dia tinggalkan.

Setelah satu jam Bella habiskan untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat, bella memilih ke dapur untuk mengambil minum, seperti biasa, air kran adalah pelariannya, Bella membawa segelas air ke meja makan, samar samar Bella mendengar suara cakaran pada kayu yang entah dari mana asalnya, dan sialnya suara itu semakin jelas saja rasanya.

Mendadak tubuh Bella meremang, suara cakaran itu terdengar semakin jelas, hingga netrannya menangkap hewan berbulu putih melangkah kearahnya dari sudut ruang tamu, lampu yang temaram sedikit mengganggu penglihatannya, tapi setidaknya Bella tau jika itu hewan MACAN! ASTAGA KENAPA BISA ADA MACAN!

Prang

Gelas yang ada di tangan Bella terjatuh begitu saja, tubuh Bella bergetar menatap lurus kearah macan yang semakin mendekat, dengan reflek kaki Bella melangkah mundur.

"Nggak nggak, a-ampuni aku, a-ku belum mau mati muda". Gumam Bella yang masih terus berjalan mundur saat macan itu semakin melangkah kearahnya, hingga tak terasa punggung Bella sudah mentok di dinding sementara macan itu masih terus maju, saat macan itu tepat di depannya tubuh Bella luruh kelantai, sungguh Bella benar benar ketakutan.

"Please pergi pergi, jangan ganggu, pergi...". Lirih Bella menatap macan putih yang saat ini berada 3 meter di depannya, hingga tiba tiba macan itu kembali meraung dengan keras membuat tubuh Bella terperanjat.

"Raaeeerrrrr"

"Nggaakk!!!!". Bella berteriak kencang saat melihat macan putih itu melompat kearahnya, keringat dingin benar benar sudah membasahi tubuhnya, matanya terpejam erat, dan sedetik kemudian suara raungan yang sempat memekakkan telunganya tadi berganti dengan suara-

"Ngaung... Ngeoung"

Kucing???

Perlahan tapi pasti Bella mulai membuka sedikit matanya untuk mengintip situasi yang tadi membuat nyawanya di ujung tanduk, atau jangan jangan dia sudah berhadapan dengan rokib atit?

Dan saat matanya sudah terbuka sempurna Bella di buat mengernyit ketika melihat macan berbulu putih bersih itu malah menggosokkan kepalanya di tangannya, dan begonya lagi suara macan itu berubah!

Apa Bella mulai gila?

Perlahan ketakutan Bella menyurut dan tergantikan rasa gemas terhadap tingkah macan ini, tangan Bella terus membelai bulu halus di kepala macan itu, senyum Bella terbit ketika melihat macan itu nyaman denganya.

"Nama kamu siapa?"

Tentu saja tidak ada jawaban, hanya suara aneh yang terdengar seperti rengekan manja dari macan itu.

Bella mengernyit kembali. "Sepertinya kamu belum punya nama?"

"Ngoung"

"Hemm bagaimana kalau aku memanggilmu ngoung?"

"Ngoung"

"Maung?"

"Ngoung"

"Marong?"

"Ngoung"

"Ngomong bangsat! Gue mana ngerti anjir!"

Ok sepertinya Bella sudah semakin gila.

"Lagian mana ada macan ngomongnya meong meong, mau jadi Kucing garong lo!?". Lah kok malah nyolot?

Dan selanjutnya yang terjadi macan itu berhenti bermanja-manja dengan tangan Bella, bisa Bella rasakan macan itu menatapnya dengan tajam.

"Eh-hehe enggak jad-"

"Raaeeerrrrr"

"Aaaaaaa"

Bella memejamkan matanya ketika menyadari macan itu akan menerkamnya, demi apapun Bella kembali takut, tapi kenapa rasanya tidak sakit? Perlahan Bella menurunkan lengan yang tadi dia gunakan menutupi matanya untuk melihat apa yang terjadi, kali aja pas buka mata eh udah ada Munkar nakir.

Hilang.

Ya, kucing garong- eh macan garong itu benar benar hilang, Bella mengedarkan pandangan keseluruhan penjuru, hanya remang remang yang dia lihat.

Macan putih itu benar benar lenyap di telan bumi.

"Fiks! Gue gila"

***

To Be Continue

Tata bahasanya udah enak di baca belum sih?

Salam manis, ridha:;)
Bandar Alim, 4 Juni 2021

Attachment [MAJAPAHIT]~on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang