⚠️TYPO BERTEBARAN
***
Bella baru melewati gerbang sekolahnya, kali ini bisa di pastikan jika dirinya tidak terlambat karena masih pukul enam lewat lima belas menit, dia segera bergegas menuju ruang OSIS, entah kenapa semalam dia berfikir menemui kevin untuk membicarakan sesuatu, berharap jika ide yang dia dapat semalam bisa membantu.
Saat sampai di depan ruang OSIS tak lupa Bella mengetuk pintu terlebih dahulu, hingga terdengar sahutan 'masuk' dari dalam barulah Bella melangkah masuk.
Tampak ruangan masih sepi, hanya ada Kevin di dalamnya dan itu akan mempermudah Bella untuk bicara.
"Emmm kak, boleh bicara sebentar nggak?". Tanya Bella yang masih berdiri di ambang pintu.
Kevin yang sedang membuka lembaran kertas mendongak menatapnya lalu tersenyum.
"Boleh, duduk sini Bell"
Bella segera mengambil duduk tepat di sebelah kanan Kevin.
"Mau bicara apa?". Tanya Kevin.
Bella tampak gusar, jujur saja dia tidak enak mau bertanya soal-
"Ngomong aja kali bell, kek sama siapa aja". Imbuh Kevin yang menyadari kegundahan pada Bella.
"Emm kak, kira kira ada keringanan buat yang beasiswa nggak?"
Mendadak kevin menjadi terdiam menatap Bella, dan sumpah itu benar benar membuat Bella ketar ketir.
"Maksudnya, beasiswaku untuk tiga tahun kedepan di potong dulu buat bayar ini dulu bisa nggak?"
"Ah maksudnya nggak papa nggak full gitu loh kak"
Bella benar benar menjadi semakin gugup sekarang.
"Bella menurut-"
"Nggak papa kak, biar nggak full yang penting bisa bayar acara ini dulu". Ucap Bella memotong Kevin.
"Setidaknya KTI ku bisa selesai, tapi kalau- maksudku soal, emmm itu-". Dan kini bela jadi merancau karena saking gugup nya.
"Itu- anu maksudnya nggak-"
"Arabella!"
Seketika Bella terdiam, ruangan pun mendadak senyap setelah Kevin memanggilnya dengan tegas.
Sudah Bella Pastika cara itu tidak mungkin, tapi sedetik kemudian membuatnya bisa menghela nafas lega.
Kevin tersenyum seraya mengangguk.
"Bisa". Dan jawaban satu kata dari Kevin benar benar membuat Bella berbinar bahagia."Beneran kak?". Tanya Bella antusias, Kevin yang melihat itu juga mengangguk meyakinkan.
"Makasih ya kak, makasih banyak, makasih". Seru Bella semakin antusias.
"Iya sama sama, sekarang kekelas gih, udah mau bel". Peringatan Kevin yang membuat Bella tersadar dari rasa senangnya.
"Ok kak, makasih sekali lagi ya, Bella kekelas dulu, dadah kak Ketos"
Seperti biasa, tanpa menunggu lebih lama lagi Bella langsung ngacir keluar ruangan menyisakan Kevin yang menatap pintu ruanganya yang baru saja tertutup.
Senyum manis Kevin yang tadi terlihat ceria kini berubah menjadi sendu, matanya masih menatap lurus kearah pintu.
"Lo cewek kuat Bell". Gumam Kevin tersenyum nanar, Dan soal beasiswa bella yang minta di potong itu tentu saja tidak bisa, terutama yang memegang beasiswa bella juga bukan Kevin, tapi pemilik yayasan, dan pastinya kevinlah yang akan membayar biaya tanggungan milik Bella, Kevin tau bagaimana kerasnya hidup Bella dari cerita tantenya ana yang menjadi tetangga Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attachment [MAJAPAHIT]~on going
Fantasia⚠️ •Cerita mengandung kata kata kasar dan adegan kekerasan •Fantasi •18+ (kecuali author) APAPUN BISA TERJADI DALAM SEJARAH KADANG YANG DI FAKTAKAN BELUM TENTU ITU FAKTANYA ______________ "kamu siapa?". tanya seseorang berpakaian aneh ya...