Page 21: Perfect To Me

6.6K 1.1K 486
                                    

Kangen, nggak? 😠😤 aku sih nggak dulu 😡✋✋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kangen, nggak? 😠😤 aku sih nggak dulu 😡✋✋

Mksh y vote ny kmrn 700an, tapi yg sebelum2nya jauh bgt tuh. Dasar lu omes mau yg nana nini doang! 😠✋ sama.

****Happy Reading****

Zian mengamati kedua temannya yang semakin hari semakin aneh. Jika sebelumnya Reynand yang duduk di belakang, kali ini Vania yang mojok sendirian. Sementara itu Reynand kembali ke tempat duduk asalnya.

“Lo masih berantem sama si Panji?” tanya Zian kepada Reynand.

Mendapat pertanyaan seperti itu, tentu Reynand mengernyit kebingungan. Seingatnya di kelas tidak ada yang namanya Panji.

“Panji siapa?”

“Ya si Panpan lah, siapa lagi,” kata Zian sembari melirik Vania yang sibuk bermain ponsel. “Dia ‘kan kalo siang Panji, kalo malem baru Paniah.”

Reynand menggelengkan kepala tak habis pikir lalu kembali fokus membaca buku yang baru dipinjamnya.

“Kalau lo beneran putus sama si Panpan, FAVE akan selalu siap bersedia menjadi rumah penampungan untuk lo. Banyak sobat patah hati yang menyembuhkan perasaannya di FAVE.”

“Gue nggak akan mutusin dia.”

“Ya sapa tau, lagian dia keliatan nggak mau natap lo sama sekali. Selalu menghindar setiap ada elo, itu mah ciri-ciri lo bakal dilepeh sama si Panpan.”

Reynand menyunggingkan senyum tipis lalu menutup bukunya lumayan keras. “Dia ngejauhin gue bukan karena itu…,” kata Reynand menggantungkan kalimatnya sejenak. “Gue yang suruh dia ngejauh. Buat beberapa hari aja, lagian….” Reynand melirik ke belakang dan menemukan Vania tengah menatapnya juga. Cowok itu pun tersenyum, sementara Vania langsung menunduk tersipu malu.

“Lagian apa, Rey?” tanya Zian yang sudah penasaran.

“Nggak, lupain aja.”

“Lah si anjir, sok misterius segala,” decak Zian lalu kembali ke tempat duduknya. Cowok itu sibuk mempelajari gerakan tarian baru melalui ponsel. Dia butuh banyak persiapan sebelum berangkat ke Korea Selatan.

Reynand menghela napas panjang lalu bergumam kecil. “Kalau dia terus-terusan di deket gue… bisa bahaya….”

Haha… yeah…. Tentu ada alasan dibalik keputusan Reynand. Masalahnya, tepat satu malam setelah mereka berciuman, Vania jatuh sakit. Cewek itu dilarikan ke rumah sakit karena demam tinggi yang tak kunjung turun. Padahal sebelumnya ia sehat-sehat saja. Namun semua berubah ketika Reynand menyerang tiba-tiba.

Karena hal itu, Reynand pun merasa bersalah. Vania menginap di rumah sakit selama satu minggu dan hari ini adalah hari pertama ia kembali bersekolah. Wajahnya masih pucat, sehingga Reynand takut untuk berdekatan dengan pacarnya. Reynand tidak ingin hal itu terulang lagi, ia bisa lepas kendali dan akhirnya Vania terkejut dan jatuh sakit lagi.

Sweet Karma (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang