"Gue ke sini bukan buat dinner. Langsung aja, hal penting apa yang mau lo omongin ke gue?"
Reynand tidak menyentuh sama sekali hidangan di depannya sementara Indira yang baru memakannya satu suap pun memberengut tidak percaya.
"Sebentar aja, Rey. Lagian udah dimasakin gitu masa kamu nggak makan sih."
"Nggak, karena tadi lo nggak ada bilang bakal ada dinner atau semacamnya." Reynand mengedarkan pandang ke dinding di mana foto keluarga Indira terpajang di sana. Matanya menghunus tajam ketika ia melihat potret Tirta. "Kalau lo nggak mau ngomong sekarang, gue balik."
"Eh, jangan! Iya, iya, aku kasih tau tapi aku makan bentar ya, Rey. Bentar aja, janji."
Reynand mendengkus lalu memeriksa ponselnya, kalau-kalau Vania ada menghubunginya. Benar saja, ada empat belas pesan spam dari Vania yang menanyakan sesuatu yang tidak penting. Reynand hanya membacanya dan dua detik berikutnya Vania langsung mengirim pesan lagi.
'Ih dibaca doang! Kayak silent readers ya lo!' begitu bunyi pesan Vania. Reynand mengulum senyum lagi sampai suara decakan terdengar dari Indira.
"Sesayang itu kamu sama Vania. Padahal, dia nggak lebih baik dari aku."
"Akan selalu ada yang lebih baik, tapi hati gue maunya dia aja. Nggak bisa ditawar-tawar lagi."
*****Dihapus Sebagian*****
***
Silakan baca cerita selengkapnya di aplikasi KBM APP. Instal dulu di Google Playstore, lalu follow akun KBM ©zonaniken dan subscribe SWEET KARMA
INFO Lebih lanjut bisa lihat di Page 30 lapak ini.
****
💕 Thankyou 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Karma (TAMAT)
Teen FictionThe wrong one will find you in a piece and leave you in a pieces. The right one will find you in a pieces and lead you to piece. 🎐Bagi Vania Athalita, bermain dengan perasaan adalah sesuatu yang menyenangkan. Di tengah kesepian yang kian menggerogo...
