Chapter 10

687 80 36
                                    

°

°

°

°

°

Vampire knight milik Om Matsuri Hino.

Pair: KanaZero

Warning!
18+, lime,
Boyslove, bxb, yaoi, typo berkembangbiak.

Homophobia silahkan menepi!

Buah blueberry di makan codot
Mari kita cekidot!


Pagi ini tidak seperti biasanya?
Itu adalah hal yang ada di dalam pikiran kembar Kiryuu. Sang papa terlihat kelelahan tetapi kenapa mereka juga melihat ada sedikitnya binar cerah pada matanya? Seperti Zero baru saja melepas sebuah beban?
Sebenarnya apa yang terjadi sebelum sarapan pagi ini? Atau malam tadi? Entah lha mereka tidak punya ide sama sekali.

"Papa? Papa baik?"

"Eh? Kenapa Yuu-chan tiba-tiba saja bertanya?" Zero mengerutkan alis bingung.

"Wajah papa terlihat kelelahan dan sedikit pucat" Kaze menjelaskan secara singkat.

"Ah, iyaa papa baik-baik saja. Tidak perlu khawatir" Zero menjawab dengan sedikit gugup.

"Baiklah jika menurut papa begitu" Yuuran tidak lagi memberatkan Zero  dengan pertanyaan yang sepertinya akan membuat Zero menjadi tidak nyaman.

"Papa"

"Ada yang ingin kau sampaikan Kaze-kun?"

"Mulai sekarang Aku dan Yuu tidak bersekolah di C.High School lagi"

"Hmm???"

"Ternyata C.High School bukan sekolah mandiri, tapi itu sekolah sementara yang di buat dari pihak yayasan Cross Academy untuk menampung para siswa tingkat pertama dan kedua akibat perbaikan gedung sekolah utama"

"Jadi kalian secara tidak langsung adalah bagian dari Cross Academy?" Zero bertanya dengan nada rendah.

"Hn, begitulah"

'tidak heran jika Kaname mengetahui keberadaanku begitu cepatnya. Pasti salah satu bawahannya mengenaliku saat aku pergi ke sekolahan si kembar. Dan akupun tidak akan terkejut lagi jika ia juga sudah mengetahui kebenaran tentang Kaze dan Yuu' Zero yang sedang melamun tidak sadar saat kedua anaknya memperhatikan setiap ekspresinya yang terlihat tidak senang. Terbukti dari kernyitan di dahi dan desisan tidak suka. Hemm? Jika mereka ingat-ingat lagi, Zero sudah banyak mengalami perubahan. Seingat kembar Kiryuu dulu itu Zero selalu menampilkan ekspresi suram, sehingga dulu kembar Kiryuu tidak berani berdekatan apa lagi mengambil tindakan pertama untuk memulai percakapan diantara mereka. Mereka berdua terlalu takut membuat Zero tidak senang dan menyingkirkan mereka, walaupun sebenarnya hal itu tidak akan terjadi tapi mereka hanya berpikir dengan pikiran anak-anak yang hanya berpikir jika membuat orang tua tidak senang mereka akan mendapat hukuman dan di mata mereka hukuman adalah suatu hal yang mengerikan. Anggap saja seperti di pukul, di kurung di ruangan gelap, tidak di beri makan malam, dan lain sebagainya bentuk hukuman untuk anak-anak nakal. Jangan terkejut akan ekspetasi mereka yang berlebihan mereka masih anak-anak saat itu, jika memikirkan kembali betapa polos dan lugunya mereka dulu rasanya ingin sembunyi di dalam lubang semut. Wokeh! Kembali ke masa sekarang melihat ekspresi suram Zero yang kembali tanpa sadar membuat kedua anak kembar dari keluarga Kiryuu mengkerut takut. Sungguh! Mereka bukanlah seorang anak pengecut yang mudah untuk di gertak, namun secara naluri kembar Kiryuu sebaik mungkin menghindari amarah sang papa. Entah mengapa setiap Zero mulai akan marah mereka akan gemetar ketakutan. Dan reaksi mereka berdua tertangkap indra penglihatan Zero membuatnya seakan tersadar dan menghilangkan ekspresi suramnya menjadi ekspresi bersalah.

SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang