22|bad mood

19 7 0
                                    

Bismillah...

Happy reading^^
Setelah bersih-bersih, melaksanakan shalat dan makan malam bersama mama dan papanya Novi Langsung naik ke atas dan masuk ke salah satu kamar.

Ceklek!

Novi membuka sempurna pintu tersebut dan terlihat sebuah kamar yang lumayan lebar tertata rapi bernuas putih.

Novi mencari saklar dan menghidupkannya dan terlihat jelas bagaimana bentuk kamar tersebut.

Dengan pasti Novi melangkah lebih dalam ke kamar tersebut dan menyibak gorden menampilkan kerlipan lampu kota yang indah.

Novi kembali melihat kamar tersebut menelusuri setiap sudut kamar itu dan matanya berhenti di salah satu foto.

Novi berjalan menghampiri foto tersebut yang berada tak jauh dari jendela.

Novi mengambil foto itu dengan pasti ia terus membelai setiap bagian foto itu.

Novi mengukir senyum manisnya dan tanpa aba-aba air matanya menetes begitu saja.

Dengan refleks Novi memeluk foto itu dan duduk di lantai dekat jendela.

Menatap kelap-kelipnya lampu kota dengan hampa dan kembali menatap foto itu lagi.

"Mau tau ga?"ucap Novi sedikit terkekeh seperti ingin bercerita.

"Masa ada cowo yang berani-beraninya mengoyahkan hati kakak sih ngeselin tau ga!"curhat Novi sambil terus memandang foto itu dengan air mata tak henti-hentinya mengalir.

"Padahal mah baru beberapa hari belum aja satu Minggu ngeselin banget Vi"ngerutu Novi terus bercerita.

"Sepesies kek dia memang harus di musnahkan! Biar kakak ga goyah dengan pendirian kakak"

"Tapi dia mengingatkan kakak sama seseorang tapi kakak lupa gimana dong?"cemberut Novi dan mengoyang-goyangkan foto tersebut.

"Dan masa dia bohongi kakak sih de! Kakak kan jadi kesel,marah,kecewa!"

"Liat lah masa belum apa-apa dia udah bikin kakak kecewa kakak kan jadi takut"

Sudah! Novi trauma!

"Kakak ga mau ngulangi lagi de kakak belum siap"bukannya mereda air mata Novi terus mengalir bak air sungai yang sangat deras alirannya.

"Mana inisial sama lagi kan bikin tambah mangkin ragu"kesal Novi.

"Kakak takut mau curhat ke mama soalnya mama lagi sibuk ngurus papa yang lagi mau siap-siap ke Amerika"Novi menjeda ucapannya dan mengalihkan pandangannya sebentar ke arah kota.

"Lihat deh de lampu kota malam memang selalu cantikkan sama kek kamu"ucap Novi mengarahkan foto tersebut ke arah kelap-kelip lampu kota.

Novi tersenyum hampa dan tanpa izinnya air matanya kembali deras setelah beberapa detik tadi telah mereda.

"Tapi kenapa kita beda alam de kakak kangen sama via, maafin kakak karena dia kamu ga ada di sini...maaf"sesal Novi membuat ingatannya satu tahun yang lalu kembali.

"Kakak! Kenapa ga sama bang Jojo aja walaupun dingin tapi diakan perhatian sama Kakak atau engga sama bg Ari walaupun playboy kakap dia juga selalu mementingkan kakak dari pada cewe lainnya dari pada sama dia...aku ga suka kak!"

"Kak! Pokoknya kalau aku lulus SMP nanti aku mau sekolah di SMA TamTara kak, sekolahnya bang Jojo biar aku bisa Deket sama bang Jojo, soalnya bang Jojo itu dingin-dingin gimana gitu"

"Bang Jojo kalau kakak Novi ga peka sama aku aja aku siap nampung kok"

"Kak! Jangan nyebrang biar dia aja yang nyamperin kakak buat nganter tuh barang percuma ganteng tapi ngangkat barang segitu aja ga bisa!"

JABATAN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang